The Effectiveness of the Granular Formulation of a Combination of Trichoderma sp. and Bandotan Leaf Extract Against Sclerotium rolfsii on Porang (Amorphophallus oncophyllus)
Abstract
Background: Amorphophallus oncophyllus is a tuber plant that is beneficial for various industrial sectors, but in its cultivation, it is often affected by the pathogen Sclerotium rolfsii, requiring control measures. Control efforts can be carried out using a combination of the biological agent Trichoderma sp. and the plant pesticide made from bandotan leaf extract. The combined control application can be formulated in a solid granular form. Method: This research was conducted both in vitro and in vivo. In vitro, a Completely Randomized Design (RAL) was used with the combination of Trichoderma sp. and bandotan leaf extract, divided into four levels: 0% (TB0), 5% (TB5), 10% (TB10), and 15% (TB15). In vivo, a 2-factor RAL was applied. The first factor was the concentration of the rice flour carrier material in four levels: 0% (B1), 25% (B2), 50% (B3), and 75% (B4). The second factor was the storage duration of the granular formulation, consisting of 0 weeks (M1), 3 weeks (M2), and 5 weeks (M3). Result: The study's results showed that the granular combination of Trichoderma sp. and 10% bandotan leaf extract reduced S. rolfsii infection by 64.25% and stimulated the growth of porang plant height. Conclusion: The treatment with the granular combination of Trichoderma sp. and 10% bandotan leaf extract, adding 25% rice flour and a storage period of 0-3 weeks, showed the best effect on the porang plant seedlings.
Full text article
Generated from XML file
References
Affandy, R. N., Nirwanto, H., & Harijani, W. S. (2020). Formulasi biofertilizer granular berbahan mikroba Trichoderma sp. Berkala Ilmiah Agroteknologi - Plumula, 7(2), 86–95. https://doi.org/10.33005/plumula.v7i2.25
Aminnullah, R., M, Bahar, H. Muktamiroh, & O. Sandra. (2020). Effectiveness of Actinomycetes isolates from Bogor Botanical Gardens Land as antifungal against Candida albicans growth in vitro. BIOEDUSCIENCE: Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains, 4(1), 90–96. https://doi.org/10.29405/j.bes/4190-964362
Astriani, M., & Murtiyaningsih, H. (2018). Pengukuran Indole-3-Acetic Acid (IAA) pada Bacillus sp. dengan penambahan L-Tryptopan. BIOEDUSCIENCE: Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains, 2(2), 116. https://doi.org/10.29405/j.bes/22116-1212233
Berlian, I., Setyawan, B., & Hadi, H. (2013). Mekanisme antagonisme Trichoderma spp. terhadap beberapa patogen tular tanah. Warta Perkaretan, 32(2), 74. https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v32i2.39
Chairudin, Yanti, L. A., & Zalukhu, P. (2018) Pengaruh varietas kacang tanah (Aracis Hypogaea L.) dan dosis pengapuran terhadap penyakit busuk batang Sclerotium rolfsii Sacc. pada lahan gambut. Agrotek Lestari. 1(5), 74-85. https://doi.org/10.35308/jal.v4i1.636
Charisma, A. M., Rahayu, Y. S., & Isnawati. (2012). Pengaruh kombinasi kompos Trichoderma dan Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) terhadap pertumbuhan tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merill) pada media tanam tanah kapur. LenteraBio, 1(3), 111–116.
Djaenuddin, N., & Muis, A. (2017). Efektivitas biopestisida Bacillus subtilis BNt 8 dan pestisida nabati untuk pengendalian penyakit hawar pelepah dan upih daun jagung. Jurnal Hama Dan Penyakit Tumbuhan Tropika, 17(1), 53. https://doi.org/10.23960/j.hptt.11753-61
Dubey, S. C., Tripathi, A., Dureja, P., & Grover, A. (2011). Characterization of secondary metabolites and enzymes produced by Trichoderma species dan their efficacy against plant pathogenic fungi. Indian Journal of Agricultural Science, 81(5), 455-461.
Fazil, M., Chamzurni, T., & Sriwati, R. (2020). Aplikasi beberapa bentuk formulasi Trichoderma spp. dalam mengendalikan penyakit layu fusarium pada tanaman tomat. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 3(2), 20–30. https://doi.org/10.17969/jimfp.v3i2.7478
Harni, R., Amaria, W., Syafaruddin, & Mahsunah, A. H. (2017). Potensi metabolit sekunder Trichoderma spp. untuk mengendalikan penyakit Vascular Streak Dieback (VSD) pada bibit kakao. Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar, 4(2). 57-66. https://doi.org/10.21082/jtidp/v4n2.2017.p57-66
Herlina, L., Kedati Pukan, K., & Mustikaningtyas, D. (2016). Kajian bakteri endofit penghasil IAA (Indole Acetic Acid) untuk pertumbuhan tanaman. Sainteknol: Jurnal Sains dan Teknologi, 14(1), 51–58. https://doi.org/10.15294/sainteknol.v14i1.7616
Ishak, M. A., & Budi Setiadi Daryono. (2020). Identification and analysis of powdery mildew resistance in melon (Cucumis melo L.) cultivar meloni. BIOEDUSCIENCE: Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains, 4(1), 1–10. https://doi.org/10.29405/j.bes/411-104725
Isnaini, M., Khamsiah, F., & Fauzi, M. T. (2021). Potensi ekstrak nabati dengan pelarut aceton dan kloroform dalam menekan penyakit busuk batang oleh jamur Sclerotium rolfsii Sacc. pada tanaman kacang tanah. Crop Argo, 14(1), 11–21. https://doi.org/10.29303/caj.v14i1.638
Kartika R., Sjam, S., & Surapati, U. (2013). Bioaktivitas ekstrak Ageratum conyzoides, Chromolaena odorata, Aegle marmelos, dan Gliricidia sepium terhadap penyakit busuk buah pada tanaman kakao di Kabupaten Bantaeng. Jurnal Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin Makassar. Hal:1-9.
Khabita, N., Sulistiyawati, I., & Nurasih, A. D. (2022). Uji sinergitas rendaman tembakau (Nicotiana tabacum L.) dengan jamur Trichoderma spp. secara in vitro dan potensinya sebagai gabungan biopestisida alami. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 22(2), 1045. https://doi.org/10.33087/jiubj.v22i2.2263
Munawara, W., & Haryadi, N. T. (2020). Induksi ketahanan tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril) dengan cendawan endofit Trichoderma harzianum dan Beauveria bassiana untuk menekan penyakit busuk pangkal batang (Sclerotium rolfsii). Jurnal Pengendalian Hayati, 3(1), 6. https://doi.org/10.19184/jph.v3i1.17146
Munsell. (1970). Standard soil color charts. Biophysics, 1–13. http://library.wur.nl/WebQuery/clc/204212
Nirwanto, H., & Mujoko, T. (2009). Eksplorasi dan kajian keragaman jamur filoplen pada tanaman bawang merah: upaya pengendalian hayati terhadap penyakit bercak ungu (Alternaria porri). Seminar Nasional: Akselerasi Pengembangan Teknologi Pertanian dalam Mendukung Revitalisasi Pertanian 25, 60–61.
Nugraheni, V. P., Moelyaningrum, A. D., & Ningrum, P. T. (2020). Penggunaan serbuk Piper ornatum terhadap kematian larva Musca domestica. BIOEDUSCIENCE: Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains, 4(1), 106–112. https://doi.org/10.22236/j.bes/414341
Nurahmi, E., Susanna, & Sriwati, R.. (2012). Pengaruh Trichoderma sp. terhadap perkecambahan dan pertumbuhan bibit kakao, tomat, dan kedelai. Jurnal Floratek, 7:57-65
Prastya, M. E., Suprihadi, A., Kusdiyantini, E., & Biologi, 1 Jurusan. (2014). Eksplorasi rhizobakteri indigenous tanaman cabai rawit (Capsicum frustescens Linn.) dari pertanian semi organik Desa Batur Kabupaten Semarang sebagai agen hayati pengendali pertumbuhan jamur Fusarium oxysporum f.sp capsici. Jurnal Biologi, 3(3), 18–31.
Pulungan, M. H., Lubis, L., Zahara, F., & Fairuzah, Z. (2014). Uji efektivitas Trichoderma harzianum dengan formulasi granular ragi untuk mengendalikan penyakit jamur akar putih (Rigidoporus microporus (Swartz:fr.) van Ov) pada tanaman karet di pembibitan. Jurnal Online Agroekoteknologi, 2(2):497-512. https://doi.org/10.32734/jaet.v2i2.7052
Rahayuningsih, Y. (2020). Strategi pengembangan porang (Amorphophalus muelleri) di Provinsi Banten. Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah, 4(2), 77–92. https://doi.org/10.37950/jkpd.v4i2.106
Soenartiningsih, N. Djaenuddin, & M. S. Saenong. (2014). Efektivitas Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. sebagai agen biokontrol hayati penyakit busuk pelepah daun pada jagung. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 33(2). https://doi.org/10.21082/jpptp.v33n2.2014.p129-135
Sriwati, R., Susanna, & Yuni, P. (2012). Pengaruh cairan perasan beberapa jenis daun terhadap pertumbuhan cendawan endofit Trichoderma sp. secara in vitro. Jurnal Floratek, 7:125-132.
Sumarwoto. (2005). Iles-iles (Amorphophallus muelleri Blume); Deskripsi dan sifat-sifat lainnya. BIODIVERSITAS, 6(3):185-190. https://doi.org/10.13057/biodiv/d060310
Utami, N. M. A. W. (2021). Prospek ekonomi pengembangan tanaman porang di masa pandemi covid-19. Journal Viabel Pertanian, 15(1), 72–82. http://ejournal.unisbablitar.ac.id/index.php/viabel
Wiratno W., Siswanto S., & Trisawa I. M. (2013). Perkembangan penelitian, formulasi, dan pemanfaatan pestisida nabati. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 32(4), 150-155. https://doi.org/10.21082/jp3.v32n4.2013.p150-155
Aminnullah, R., M, Bahar, H. Muktamiroh, & O. Sandra. (2020). Effectiveness of Actinomycetes isolates from Bogor Botanical Gardens Land as antifungal against Candida albicans growth in vitro. BIOEDUSCIENCE: Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains, 4(1), 90–96. https://doi.org/10.29405/j.bes/4190-964362
Astriani, M., & Murtiyaningsih, H. (2018). Pengukuran Indole-3-Acetic Acid (IAA) pada Bacillus sp. dengan penambahan L-Tryptopan. BIOEDUSCIENCE: Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains, 2(2), 116. https://doi.org/10.29405/j.bes/22116-1212233
Berlian, I., Setyawan, B., & Hadi, H. (2013). Mekanisme antagonisme Trichoderma spp. terhadap beberapa patogen tular tanah. Warta Perkaretan, 32(2), 74. https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v32i2.39
Chairudin, Yanti, L. A., & Zalukhu, P. (2018) Pengaruh varietas kacang tanah (Aracis Hypogaea L.) dan dosis pengapuran terhadap penyakit busuk batang Sclerotium rolfsii Sacc. pada lahan gambut. Agrotek Lestari. 1(5), 74-85. https://doi.org/10.35308/jal.v4i1.636
Charisma, A. M., Rahayu, Y. S., & Isnawati. (2012). Pengaruh kombinasi kompos Trichoderma dan Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) terhadap pertumbuhan tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merill) pada media tanam tanah kapur. LenteraBio, 1(3), 111–116.
Djaenuddin, N., & Muis, A. (2017). Efektivitas biopestisida Bacillus subtilis BNt 8 dan pestisida nabati untuk pengendalian penyakit hawar pelepah dan upih daun jagung. Jurnal Hama Dan Penyakit Tumbuhan Tropika, 17(1), 53. https://doi.org/10.23960/j.hptt.11753-61
Dubey, S. C., Tripathi, A., Dureja, P., & Grover, A. (2011). Characterization of secondary metabolites and enzymes produced by Trichoderma species dan their efficacy against plant pathogenic fungi. Indian Journal of Agricultural Science, 81(5), 455-461.
Fazil, M., Chamzurni, T., & Sriwati, R. (2020). Aplikasi beberapa bentuk formulasi Trichoderma spp. dalam mengendalikan penyakit layu fusarium pada tanaman tomat. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 3(2), 20–30. https://doi.org/10.17969/jimfp.v3i2.7478
Harni, R., Amaria, W., Syafaruddin, & Mahsunah, A. H. (2017). Potensi metabolit sekunder Trichoderma spp. untuk mengendalikan penyakit Vascular Streak Dieback (VSD) pada bibit kakao. Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar, 4(2). 57-66. https://doi.org/10.21082/jtidp/v4n2.2017.p57-66
Herlina, L., Kedati Pukan, K., & Mustikaningtyas, D. (2016). Kajian bakteri endofit penghasil IAA (Indole Acetic Acid) untuk pertumbuhan tanaman. Sainteknol: Jurnal Sains dan Teknologi, 14(1), 51–58. https://doi.org/10.15294/sainteknol.v14i1.7616
Ishak, M. A., & Budi Setiadi Daryono. (2020). Identification and analysis of powdery mildew resistance in melon (Cucumis melo L.) cultivar meloni. BIOEDUSCIENCE: Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains, 4(1), 1–10. https://doi.org/10.29405/j.bes/411-104725
Isnaini, M., Khamsiah, F., & Fauzi, M. T. (2021). Potensi ekstrak nabati dengan pelarut aceton dan kloroform dalam menekan penyakit busuk batang oleh jamur Sclerotium rolfsii Sacc. pada tanaman kacang tanah. Crop Argo, 14(1), 11–21. https://doi.org/10.29303/caj.v14i1.638
Kartika R., Sjam, S., & Surapati, U. (2013). Bioaktivitas ekstrak Ageratum conyzoides, Chromolaena odorata, Aegle marmelos, dan Gliricidia sepium terhadap penyakit busuk buah pada tanaman kakao di Kabupaten Bantaeng. Jurnal Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin Makassar. Hal:1-9.
Khabita, N., Sulistiyawati, I., & Nurasih, A. D. (2022). Uji sinergitas rendaman tembakau (Nicotiana tabacum L.) dengan jamur Trichoderma spp. secara in vitro dan potensinya sebagai gabungan biopestisida alami. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 22(2), 1045. https://doi.org/10.33087/jiubj.v22i2.2263
Munawara, W., & Haryadi, N. T. (2020). Induksi ketahanan tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril) dengan cendawan endofit Trichoderma harzianum dan Beauveria bassiana untuk menekan penyakit busuk pangkal batang (Sclerotium rolfsii). Jurnal Pengendalian Hayati, 3(1), 6. https://doi.org/10.19184/jph.v3i1.17146
Munsell. (1970). Standard soil color charts. Biophysics, 1–13. http://library.wur.nl/WebQuery/clc/204212
Nirwanto, H., & Mujoko, T. (2009). Eksplorasi dan kajian keragaman jamur filoplen pada tanaman bawang merah: upaya pengendalian hayati terhadap penyakit bercak ungu (Alternaria porri). Seminar Nasional: Akselerasi Pengembangan Teknologi Pertanian dalam Mendukung Revitalisasi Pertanian 25, 60–61.
Nugraheni, V. P., Moelyaningrum, A. D., & Ningrum, P. T. (2020). Penggunaan serbuk Piper ornatum terhadap kematian larva Musca domestica. BIOEDUSCIENCE: Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains, 4(1), 106–112. https://doi.org/10.22236/j.bes/414341
Nurahmi, E., Susanna, & Sriwati, R.. (2012). Pengaruh Trichoderma sp. terhadap perkecambahan dan pertumbuhan bibit kakao, tomat, dan kedelai. Jurnal Floratek, 7:57-65
Prastya, M. E., Suprihadi, A., Kusdiyantini, E., & Biologi, 1 Jurusan. (2014). Eksplorasi rhizobakteri indigenous tanaman cabai rawit (Capsicum frustescens Linn.) dari pertanian semi organik Desa Batur Kabupaten Semarang sebagai agen hayati pengendali pertumbuhan jamur Fusarium oxysporum f.sp capsici. Jurnal Biologi, 3(3), 18–31.
Pulungan, M. H., Lubis, L., Zahara, F., & Fairuzah, Z. (2014). Uji efektivitas Trichoderma harzianum dengan formulasi granular ragi untuk mengendalikan penyakit jamur akar putih (Rigidoporus microporus (Swartz:fr.) van Ov) pada tanaman karet di pembibitan. Jurnal Online Agroekoteknologi, 2(2):497-512. https://doi.org/10.32734/jaet.v2i2.7052
Rahayuningsih, Y. (2020). Strategi pengembangan porang (Amorphophalus muelleri) di Provinsi Banten. Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah, 4(2), 77–92. https://doi.org/10.37950/jkpd.v4i2.106
Soenartiningsih, N. Djaenuddin, & M. S. Saenong. (2014). Efektivitas Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. sebagai agen biokontrol hayati penyakit busuk pelepah daun pada jagung. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 33(2). https://doi.org/10.21082/jpptp.v33n2.2014.p129-135
Sriwati, R., Susanna, & Yuni, P. (2012). Pengaruh cairan perasan beberapa jenis daun terhadap pertumbuhan cendawan endofit Trichoderma sp. secara in vitro. Jurnal Floratek, 7:125-132.
Sumarwoto. (2005). Iles-iles (Amorphophallus muelleri Blume); Deskripsi dan sifat-sifat lainnya. BIODIVERSITAS, 6(3):185-190. https://doi.org/10.13057/biodiv/d060310
Utami, N. M. A. W. (2021). Prospek ekonomi pengembangan tanaman porang di masa pandemi covid-19. Journal Viabel Pertanian, 15(1), 72–82. http://ejournal.unisbablitar.ac.id/index.php/viabel
Wiratno W., Siswanto S., & Trisawa I. M. (2013). Perkembangan penelitian, formulasi, dan pemanfaatan pestisida nabati. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 32(4), 150-155. https://doi.org/10.21082/jp3.v32n4.2013.p150-155
Authors
Raniah, N. N., Nirwanto, H., & Suryaminarsih, P. (2024). The Effectiveness of the Granular Formulation of a Combination of Trichoderma sp. and Bandotan Leaf Extract Against Sclerotium rolfsii on Porang (Amorphophallus oncophyllus). BIOEDUSCIENCE, 8(3). https://doi.org/10.22236/jbes/14880
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.