Penerapan Logika Fuzzy Pada Alat Pengering Lada Otomatis Berbasis Mikrokontroler DHT-22
Kata Kunci:
Logika Fuzzy Mamdani, Pengering, Mikrokontroller, LadaAbstrak
Seiring dengan berkembangnya teknologi , logika fuzzy mulai digunakan untuk kontrol kecerdasan berbagai macam alat sehari–hari seperti mesin cuci, penanak nasi, penghangat ataupun pendingin ruangan. Dalam hal ini penulis akan mencoba menerapkan konsep logika fuzzy pada alat pengering lada otomatis. Dengan adanya alat pengering lada otomatis diharapkan bisa merubah cara pengeringan lada yang digunakan petani lada Indonesia pada umumnya dan petani lada Belitung khususnya. Dimana pada saat ini petani lada di Belitung masih menggunakan cara pengeringan lada tradisional yaitu dengan dijemur di bawah sinar matahari, pengeringan tradisional dengan sinar matahari ini sangat banyak sekali kekurangannya diantaranya memerlukan waktu yang lama karena sinar matahari tidak konstan dan memerlukan tenaga manusia untuk menjaga lada pada saat pengeringan untuk mengantisipasi hujan tiba–tiba. Dipilihnya logika fuzzy untuk mengontrol alat pengering lada ini adalah karena dengan logika fuzzy dapat mengatur suhu optimal yang digunakan untuk mengeringkan lada dengan kondisi kelembaban tertent. Dalam penggunaannya alat ini menggunakan sebuah microcontroller Arduino, sensor kelembaban DHT22 dan juga alat pemanas. Metode yang digunakan adalah Research & Development ( R & D ). Cara kerja alat ini adalah sensor kelembaban membaca kelembaban dan suhu lada yang ada di wadah, jika kelembaban masih tinggi maka mikrokontroller menyalakan alat pemanas sampai kelembaban lada sesuai dengan kelembaban yang diinginkan dan suhu pada saat proses tidak melebihi batas maksimum. Dengan diterapkannya logika fuzzy pada alat pengering lada otomatis ini petani tidak perlu lagi tergantung dengan sinar matahari serta tidak perlu menjaga lada saat proses pengiringan, karena pengeringan lada bisa dilakukan di dalam rumah sehingga bisa menghemat waktu , tenaga, dan juga kualitas lada lebih terkontrol.
Unduhan
Referensi
[2] ST. Moh. Ibnu Malik, Aneka Proyek Mikrokontroller PIC16F84/A. Jakarta, Indonesia: Elex Media Komputindo, 2009.
[3] Sri Kusumadewi, Neuro-Fuzzy Integrasi Sistem fuzzy dan jaringan syaraf. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.
[4] Endra Pitowarno, Robotika Desai, Kontrol, Dan Kecerdasan Buatan, Pitowarno, Ed. Yogyakarta, Indonesia: Penerbit Andi, 2006.
[5] Thomas Sri Widodo, Sistem Neuro Fuzzy untuk pengolahan Informasi, Pemodelan, dan Kendali. Yogyakarta, Indonesia: Graha Ilmu, 2008.
[6] S.P. Feriadi. (2016, April) BPTP Kepulauan Bangka Belitung. [Online]. http://babel.litbang.pertanian.go.id/index.php/sdm-2/15-info-teknologi/441-lada-putih.
[7] Immersia Lab. (2014, Juni) Immersia-Labs. [Online]. http://www.immersa-lab.com/jenis-jenis-mikrokontroler.htm
[8] Immersia Lab. (2014, July) Immersia-Labs. [Online]. http://www.immersa-lab.com/pengenalan-mikrokontroler.htm
[9] Zona Elektro. (2014, Oktober) Zona Elektro. [Online]. http://zonaelektro.net/sensor/
[10] Kelas Robot. (2014, November) Kelas Robot. [Online]. http://www.kelasrobot.com/2014/11/macam-macam-jenis-sensor-pada-robot.html
[11] Bayu Tehnik. (2015) Best Air Dehumidifier. [Online]. http://www.bestairdehumd.com/new/apa-itu-kelembaban/
[12] Prabowo Pudjo Widodo, Menggunakan UML, Unifiied Modelling Languange. Bandung, Indonesia: Penerbit Informatika, 2011.
[13] Menteri Pertanian Republik Indonesia,2012 Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 55/Permentan/OT.140/9/2012 tentang Pedoman Penanganan Pascapanen Lada, Jakarta : Kementerian Pertanian RI.