Pengaruh Karbon Aktif dan Zeolit pada pH Hasil Filtrasi Air Banjir
Kata Kunci:
karbon aktif, zeolit, filtrasi, air banjirAbstrak
Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian yang bertujuan untuk memanfaatkan air banjir sebagai bahan baku air minum. Pada tahap ini, penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh zeolit dan karbon aktif pada pH hasil filtrasi. Untuk mendapatkan air bersih, air banjir pada penelitian ini disaring dengan metode kapilaritas. Dari hasil pemeriksaan laboratorium tergambarkan kenaikan pH pada sampel percobaan di mana pH rata – rata minimum 7,22, dan pH maksimum rata – rata adalah 7,40 yang berarti masih di dalam ambang batas peraturan mentri kesehatan.
Unduhan
Data unduhan belum tersedia.
Referensi
[1] Brady N.C, Weil R.R. 2004. The nature and Properties of Soils. 13th Ed. New Jersey. Prentice Hall.
[2] Fayala F, Hamdaoui M, Ghith A, Nasrallah B.S. 2004.Capillary Flow in Fabrics. Textile Research Journal. 70:4.
[3] Kwiatkoswka I, Hupka J, Holownia D. 2008. An Investigation on Wetting of Porous Materials. Physicochemical Problems of Mineral Processing.42:251-262.
[4] G.K. Batchelor, ‘An Introduction To Fluid Dynamics', Cambridge University Press (1967) ISBN 0-521-66396-2.
[5] Hupka J, Trong D.V.2005. Characterization of Porous Materials by Capillary Rise Method. Physicochemical Problems of Mineral Processing.39.47-46.
[6] Keputusan Mentri Kesehatan RI, (2010) Nomor 907/MENKES/SK/VII/2010, "SyaratSyarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum”, 29 Juli 2010.
[7] Abdur Rahman dan Budi Hartono,2004. "Penyaringan Air Tanah dengan Zeolit Alami untuk Menurunkan Kadar Besi dan Mangan”, MAKARA, KESEHATAN, VOL. 8, NO. 1, JUNI 2004: 1-6
[8] Romulo E. Colindres, Seema Jain, Anna Bowen, Polyana Domond and Eric Mintz, (2007), "After the flood: an evaluation of inhome drinking water treatment with combined flocculent-disinfectantfollowing Tropical Storm Jeanne ” Gonaives, Haiti”, Journal of Water and Health.
[9] h t t p : / / w w w . f i s i k a . l i p i . g o . i d /in/?q=node/391401, Air Bersih dan Layak Minum untuk Korban Banjir, 2012.
[10] Hj. Soelidarmi, SH., 2010, Membuat Alat penjernih Air Bebas Penyakit, Progresif Books, Yogyakarta.
[11] Fety kumalasari dan yogi satoto, 2011, Teknik Praktis Mengolah Air kotor Menjadi Air Bersih Hingga Layak Minum, Laskar Aksara, Jakarta.
[12] R. Lenormand, C. Zarcone and A. Sarr (2011). "Mechanisms of the displacement of one fluid by another in a network of capillary ducts. Journal of Fluid Mechanics”, 135 , pp 337-353 doi:10.1017/S0022112083003110.
[13] Kusnaedi, 2010, Penebar Swadaya, Mengolah Air Kotor untuk Air Minum, Jakarta.
[14] Fach E, Waldman WJ, Williams M, Long J, Meister RK, Dutta PK, (2010) "Analysis of the biological and chemical reactivity of zeolit-based aluminosilicate fibers and particulates”. Environ Health Perspect 2010;
110: 1087-1096.
[15] Dr. Dan Mugisidi, ST, 2012, "Karakterisasi Air Banjir Sebagai Air Baku Untuk Air Minum”, LEMLITBANG UHAMKA, Jakarta.
[16] Dr. Dan Mugisidi, ST, 2014, "Pembuatan Filter Kapiler Untuk Menyaring Air Banjir Sebagai Air Baku Air Minum”, LEMLITBANG UHAMKA, Jakarta.
[2] Fayala F, Hamdaoui M, Ghith A, Nasrallah B.S. 2004.Capillary Flow in Fabrics. Textile Research Journal. 70:4.
[3] Kwiatkoswka I, Hupka J, Holownia D. 2008. An Investigation on Wetting of Porous Materials. Physicochemical Problems of Mineral Processing.42:251-262.
[4] G.K. Batchelor, ‘An Introduction To Fluid Dynamics', Cambridge University Press (1967) ISBN 0-521-66396-2.
[5] Hupka J, Trong D.V.2005. Characterization of Porous Materials by Capillary Rise Method. Physicochemical Problems of Mineral Processing.39.47-46.
[6] Keputusan Mentri Kesehatan RI, (2010) Nomor 907/MENKES/SK/VII/2010, "SyaratSyarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum”, 29 Juli 2010.
[7] Abdur Rahman dan Budi Hartono,2004. "Penyaringan Air Tanah dengan Zeolit Alami untuk Menurunkan Kadar Besi dan Mangan”, MAKARA, KESEHATAN, VOL. 8, NO. 1, JUNI 2004: 1-6
[8] Romulo E. Colindres, Seema Jain, Anna Bowen, Polyana Domond and Eric Mintz, (2007), "After the flood: an evaluation of inhome drinking water treatment with combined flocculent-disinfectantfollowing Tropical Storm Jeanne ” Gonaives, Haiti”, Journal of Water and Health.
[9] h t t p : / / w w w . f i s i k a . l i p i . g o . i d /in/?q=node/391401, Air Bersih dan Layak Minum untuk Korban Banjir, 2012.
[10] Hj. Soelidarmi, SH., 2010, Membuat Alat penjernih Air Bebas Penyakit, Progresif Books, Yogyakarta.
[11] Fety kumalasari dan yogi satoto, 2011, Teknik Praktis Mengolah Air kotor Menjadi Air Bersih Hingga Layak Minum, Laskar Aksara, Jakarta.
[12] R. Lenormand, C. Zarcone and A. Sarr (2011). "Mechanisms of the displacement of one fluid by another in a network of capillary ducts. Journal of Fluid Mechanics”, 135 , pp 337-353 doi:10.1017/S0022112083003110.
[13] Kusnaedi, 2010, Penebar Swadaya, Mengolah Air Kotor untuk Air Minum, Jakarta.
[14] Fach E, Waldman WJ, Williams M, Long J, Meister RK, Dutta PK, (2010) "Analysis of the biological and chemical reactivity of zeolit-based aluminosilicate fibers and particulates”. Environ Health Perspect 2010;
110: 1087-1096.
[15] Dr. Dan Mugisidi, ST, 2012, "Karakterisasi Air Banjir Sebagai Air Baku Untuk Air Minum”, LEMLITBANG UHAMKA, Jakarta.
[16] Dr. Dan Mugisidi, ST, 2014, "Pembuatan Filter Kapiler Untuk Menyaring Air Banjir Sebagai Air Baku Air Minum”, LEMLITBANG UHAMKA, Jakarta.
Unduhan
Diterbitkan
2017-12-08
Cara Mengutip
Heriyani, O., & Mugisidi, D. (2017). Pengaruh Karbon Aktif dan Zeolit pada pH Hasil Filtrasi Air Banjir. Prosiding Seminar Nasional Teknoka, 1(1), M199 - M202. Diambil dari https://journal.uhamka.ac.id/index.php/teknoka/article/view/893
Terbitan
Bagian
Teknik Mesin