Ultrasonik Mist Maker sebagai Pengontrol Kestabilan Kelembaban pada Alat Penetas Telur Itik
Kata Kunci:
penetas telur, ultrasonik mist makerAbstrak
Peternak penetasan telur itik masih mengandalkan entog sebagai mesin pengeram, hal ini memiliki risiko tidak terkontrolnya suhu dan kelembaban saat entog meninggalkan telur untuk mencari makan. Tujuan penelitian ini adalah merancang alat penetas telur itik otomatis berbasis NodeMCU ESP32 dan Blynk IoT sebagai interface. Mengkondisikan setpoint suhu saat inkubasi 38⁰C – 39⁰C menggunakan lampu pijar dan mengatur setpoint kelembaban saat inkubasi 60%RH – 70%RH menggunakan Ultrasonik Mist Maker. Metode yang digunakan adalah eksperimental, dengan pengontrolan kondisi padam 2 lampu pijar ketika menyentuh 39⁰C. Kelembaban dilakukan dengan 3 eksperimen, yaitu dalam penggunaan Exhaust dan Ultrasonik Mist Maker. Hasilnya pengaturan suhu terbaik diperoleh pada perlakuan kedua, yaitu dengan lampu 1 padam dan lampu 2 tetap menyala ketika suhu menyentuh 39⁰C. Kemudian pengaturan kelembaban terbaik, diperoleh pada perlakuan ketiga, yaitu kelembaban dengan menggunakan Ultrasonik Mist Maker tanpa Exhaust.
Unduhan
Referensi
M. R. Wirajaya, S. Abdussamad, and I. Z. Nasibu, “Rancang Bangun Mesin Penetas Telur Otomatis Menggunakan Mikrokontroler
Arduino Uno,” Jambura J. Electr. Electron. Eng., vol. 2, no. 1, pp. 24–29, 2020, doi: 10.37905/jjeee.v2i1.4579.
F. Ardhia Maharani, F. Magfirah, H. Nirwana, F. Ulfiah, T. E. Negeri, and U. Pandang, “Rancang bangun alat penetas Telur otomatis
berbasis IoT,” in Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro dan Informatika (SNTEI) 2021 Makassar, 2021, pp. 245–250.
B. Sasinda, “Perancangan dan Pembuatan Mesin Penetas Telur Unggas dengan Arduino Berbasis IoT,” 2020.
F. Rohman, “Alat penetasan telur itik dengan kontrol suhu menggunakan mikrokontroler at89s51 dan pembalikan telur secara otomatis skripsi,” Universitas Islam Negeri Malang, 2009.
E. Sutanto, D. Al Kurnia, and D. W. Aspriati, “Pengaruh Kualitas Fisik (Bobot Dan Bentuk) Telur Itik Super Peking Putih (Sp2-F1) Terhadap Fertilitas, Daya Tetas Dan Bobot Tetas,” J. Ternak, vol. 10, no. 1, p. 26, 2019, doi: 10.30736/ternak.v10i1.39.
F. Fuazen, E. Elandi, and G. Gunarto, “Analisa Efisiensi Kalor Pada Alat Penetas Telur,”Suara Tek. J. Ilm., vol. 10, no. 2, pp. 19–25, 2019, doi: 10.29406/stek.v10i1.1541.
D. Ayu, S. Hartanti, K. Fadhli, M. N. A. Blonos, M. Wildan, and M. J. Putri, “Pendampingan Pembuatan Alat Pendeteksi Embrio Telur Itik Pada Kelompok Tani Meri Rejeki Desa Rejosopinggir Tembelang Jombang,” Pertan. J. Pengabdi. Masy., vol. 2, no. 3, pp. 137–143, 2021.
Suharto, S. S. Rahayu, A. Suwondo, and M. Muqorrobin, “Teknologi Penetas Telur Itik Otomatis Menggunakan Mikrokontroler Arduino Uno,” Pros. Semin. Nas. NCIET, vol. 1, no. 1, pp. 374–382, 2020, doi: 10.32497/nciet.v1i1.135.
F. Rohman, “Alat Penetasan Telur Itik dengan Kontrol Suhu menggunakan Mikrokonstroler AT89S51 dan Pembalik Telur secara Otomatis,” 2016.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Prosiding Seminar Nasional Teknoka
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.