Main Article Content

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi eksistensi kesenian wayang ajen di Bekasi Timur, mengetahui makna dalam kesenian Wayang Ajen, mengetahui tujuan Sanggar Wayang Ajen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, sedangkan pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga cara, yakni wawancara, dokumentasi, observasi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah Kesenian Wayang Ajen di Bekasi Timur lahir dengan tafsir baru dan cara-cara modern. Nama Wayang Ajen di ambil dari kata Ajen yang artinya menghargai, tujuannya bermaksud untuk menghargai segala aspek kesenian yang ada seperti seni musik, seni tari, seni drama. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keberadaan Sanggar Wayang Ajen bisa diterima oleh masyarakat karena memiliki warna baru dalam memberikan pertunjukan wayang, dengan cara tersebut Wayang Ajen bisa bertahan di tengah persaingan dengan budaya populer saat ini. Oleh karena itu Sanggar Wayang Ajen ini harus tetap melakukan perkembangan dalam hal kesenian agar selalu bisa diterima oleh masyarakat.

Keywords

Kesenian Wayang Wayang Ajen Budaya Populer

Article Details

References

  1. Andrieu, S. (2017). "Raga Kayu, Jiwa Manusia”. Jakarta: KPG, 2017.
  2. Armawi, A. (2018). "Eksistensi Manusia Dalan Filsafat Soren Kierkegaard”. Jurnal Filsafat,. Vol. 21. No. 1, April 2011. Diakses 7 September 2018.
  3. Faisal, S. (1990). Penelitian Kualitatif : Dasar dan Aplikasinya, Malang : Y.3A 1990.
  4. Haerani, S. (1999). "Peranan Wayang Kulit Sebagai Media Pendidikan Islam Di Desa Gerung Kecamatan Lombok Barat” Skripsi IAIN Mataram, Mataram.
  5. https://sumber.com/jalan-jalan-kuliner/berita-terkini-jalan-jalan-kuliner/sumber/wayang-ajen,-wayang-dengan-konsep-kekinian.html
  6. Indiarto &Supomo. (2002). "Metode Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen”, Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta, 2002.
  7. Jazuli, M. (2001). "Paradigma Seni Pertunjukan: Sebuah Wacana Seni Tari, Wayang, dan Seniman”. Yogyakarta: Yayasan Lentera Budaya, 2001.
  8. Koentjaraningrat, (1990). "Pengantar Ilmu Antropologi” , Jakarta : PT. Rineka Cipta.
  9. Mertosedono, A. (1994)."Sejarah Wayang: Asal Usul, Jenis dan Cirinya”. Semarang: Dahara Prize, 1994.
  10. Nurhaidah, M. (2015). Insya Musa,"Dampak Pengaruh Globalisasi Bagi Kehidupan Bangsa Indonesia”. Jurnal Pesona Dasar,. Vol. 3. No. 3, April 2015. Diakses 3 Oktober 2018.
  11. Ridadriyanthi, M. (2014). "Bentuk Budaya Populer dan Konstruksi Perilaku Konsumen Studi Terhadap Remaja”. Jurnal Visi Komunikasi,. Vol. 13. No. 1, Mei 2014. Diakses 7 September 2018.
  12. Sabunga, dkk. (2016). "Nilai-nilai Karakter Dalam Pertunjukan Wayang Golek Purwa”. Jurnal Sosioreligi,. Vol. 14. No. 1, Maret 2016. Diakses 3 Oktober 2018.
  13. Soedarso. (2016). "Trilogi Seni: Penciptaan, Eksistensi, dan Kegunaan Seni”. Yogyakarta: Badan Penerbit Institut Seni Indonesia Yogyakarta, 2006.
  14. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta, 2008
  15. Sumantri, A. (2011). "Wayang Sebagai Media Pendidikan In Formal dan Non Formal”, Aksara Sriti Jurnal BPPNFI Regional VII Matarm, Edisi 7, Juni 2011).
  16. Supomo, B. (2002). "Metode Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen”, Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta, 2002.
  17. Surachmad, W. (19820. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode dan Teknik, Bandung: Tarsito.
  18. Suryabrata, S. (1987). Metodologi Penelitian, Jakarta: CV Rajawali, 1987.
  19. Syukri & Nasution, dkk. (2015). "Ilmu Sosial Budaya Dasar”. Jakarta: Rajawali Pers, 2015.
  20. Vidyarini, T. (2008). "Budaya Populer Dalam Kemasan Program Televisi”. Jurnal Ilmiah Scriptura,. Vol. 2. No. 1, Januari 2008. Diakses 7 September 2018.

Most read articles by the same author(s)