Keanekaragaman Jenis Keong Darat di Kawasan Taman Wisata Alam Telaga Warna, Bogor, Jawa Barat
Abstract
Background: Keong darat memiliki peranan yang penting dalam sebuah ekosistem tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung keanekaragaman jenis keong darat di Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Telaga Warna Puncak Bogor Jawa Barat. Metode: Purposive sampling digunakan dalam penelitian ini yaitu menentukan lokasi penelitian, dengan memasang transek garis dan memasang kuadrat. Lokasi penelitian yaitu hutan primer, hutan sekunder dan sekitar danau di Kawasan Taman Wisata Alam Telaga Warna (TWA). Hasil: Hasil penelitian menunjukan keaneakaragaman jenis keong darat tertinggi pada waktu malam hari dari ketiga lokasi berada di lokasi hutan primer dengan nilai H' = 1.76, E = 0.90 dan memiliki dominansi terendah C = 0.15. Sedangkan keanekaragaman terendah berada di lokasi sekitar danau H' = 0.55, E = 0.50 dan memiliki dominansi tertinggi C = 0.64. Keanekaragaman jenis pada waktu pagi hari yang tertinggi dari ketiga lokasi dekat danau dengan nilai H' = 0.94, E = 0.85 dan memiliki dominansi terendah C = 0.44. Sedangkan keanekaragaman terendah di lokasi hutan sekunder dengan nilai H'= 0.52, E= 0.37 dan memiliki dominansi tertinggi C = 0.72. Kesimpulan: Pola sebaran pada waktu malam hari di ketiga lokasi memiliki pola sebaran seragam yaitu hutan primer, hutan sekunder, sedangkan dekat danau pola sebaran jenis individu acak dan pola sebaran pada pagi hari di ketiga lokasi yaitu hutan primer dan dekat danau seragam sedangkan pada hutan sekunder pola sebaran mengelompok. keanekaragaman jenis keong darat di Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Telaga Warna tergolong sedang.
Full text article
References
Cunha, C. M., & Migotto, A. E. (2015). Rediscovery of Gastropteron chacmol (Gastropoda: Gastropteridae) on the Brazilian coast. Marine Biodiversity, 46(1), 1–2. https://doi.org/doi:10.1007/s12526-015-0312-1
Fachrul, M. F. (2007). Metode Sampling Ekologi. Jakarta: Bumi Aksara.
Gao, X., Li, Y., Li, X., Wu, F., Song, C., & Liu, Y. (2017). The response and osmotic pressure regulation mechanism of Haliotis discus hannai (Mollusca, Gastropoda) to sudden salinity changes. Hydrobiologia, 795(1), 181–198. https://doi.org/10.1007/s10750-017-3129-z
Gundo Meria, T. (2010). Kerapatan Keanekaragaman dan Pola Penyebaran Gastropoda Air Tawar di Perairan Danau Poso. Jurnal Media Litbang Sulteng.
Heryanto, H. (2012). Ekologi Gunung Slamet Geologi, Klimatologi Biodiversitas dan Dinamika Sosial. Jakarta: LIPI Press.
Heryanto, H. (2013). Keanekargaman dan Kepadatan Gastropoda Terrestrial di Perkebunan Bogorejo Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampun. Jurnal Zoo Indonesia., 3, 223–233.
Indriyanto, I. (2006). Ekologi Hutan. Jakarta: Bumi Aksara.
Jeffery, P. (2001). Suprageneric classification of class Gastropoda. London: The Natural History Museum.
Kozminsky, E. V. (2012). Effects of environmental and biotic factors on the fluctuations of abundance of Littorina obtusata (Gastropoda: Littorinidae). Hydrobiologia, 706(1), 81–90. https://doi.org/10.1007/s10750-012-1418-0
Manutchehr-Danai, M. (2009). Dictionary of Gems and Gemology. https://doi.org/10.1007/978-3-540-72816-0
Suin, N. M. (n.d.). Ekologi Hewan Tanah. Jakarta: Bumi Aksara ITB.
Villeneuve, A. R., Thornhill, I., & Eales, J. (2019). Upstream migration and altitudinal distribution patterns of Nereina punctulata (Gastropoda: Neritidae) in Dominica, West Indies. Aquatic Ecology, 53(2), 205–215. doi: https://doi.org/10.1007/s10452-019-09683-7
Authors
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.