Pengaruh Jumlah Udara Segar dan Pertukaran Udara Terhadap Kapasitas Beban Pendingin pada Ruang Operasi
Kata Kunci:
udara segar, pertukaran udara, ruang operasiAbstrak
Ruang operasi merupakan suatu ruangan yang ada di sebuah rumah sakit, ruangan tersebut mempunyai kekhususan dibandingkan dengan ruangan yang lain pada suatu rumah sakit. Ruang operasi adalah ruang yang sangat penting karena aktifitas di dalamnya secara langsung menyangkut nyawa manusia. Kekhususan tersebut diantaranya pada sistem tata udaranya harus sesuai dengan Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit Ruang Operasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2012. Beberapa poin penting yang terkandung dalam peraturan tersebut adalah tekanan di dalam ruang operasi harus positif dibanding dengan tekanan di luar ruang operasi dengan memasok udara lebih dari 15%. Temperatur ruang operasi dijaga antara 19 °C sampai dengan 24 °C dan kelembaban relatif udara harus dijaga antara 50% sampai dengan 60%. Dengan tujuan mencari nilai optimal kapasitas beban pendingin pada ruang operasi dengan jumlah udara segar sesuai yang dibutuhkan, akan menggunakan bantuan software HAP 4.90. Data jumlah udara segar dan jumlah pertukaran udara akan dimasukkan kedalam software, setelah itu software akan simulasi dan keluar hasilnya. Kapasitas beban pendingin tertinggi 151,3 kW terjadi pada jumlah udara segar 100% dan jumlah pertukaran udara 50 ACH (jumlah pertukaran udara per jam), sedangkan kapasitas beban pendingin terendah 43,4 kW terjadi pada jumlah udara segar 40% dan jumlah pertukaran udara 30 ACH. Sehingga semakin kecil jumlah udara segar dan jumlah pertukaran udara yang semakin kecil, akan didapatkan kapasitas beban pendingin yang rendah. Begitu juga sebaliknya semakin besar jumlah udara segar dan jumlah pertukaran udara yang semakin besar, akan didapatkan kapasitas beban pendingin yang tinggi.
Unduhan
Referensi
Kementerian Kesehatan RI, 2012. Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit Ruang Operasi. Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Jakarta, 2012.
ASHRAE GRP 158. Infiltrasi and Ventilation, New York, 1999.
ASHRAE Standard 6.2.1-2004. Ventilation For Acceptable Indoor Air Quality, New York, 2004.
Syamsuri H., dkk. Sistem Refrigerasi dan Tata Udara, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, 2008.
W. Arismunandar dan H. Saito, Penyegaran Udara, cetakan 4, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 1998.
A. Haryanto, Perpindahan Panas, Innosain, Yogyakarta, 2015.
E. F. Stoecker, J. W. Jones, Refrigerasi dan Pengkondisian Udara, Erlangga, Jakarta, 1989.
Carrier Air Conditioning Company. Handbook of Air Conditioning System Design, New York, 1965.