Main Article Content

Abstract

Daun sirih merupakan tanaman obat tradisional yang erat kaitannya dengan kesehatan gigi dan mulut. Daun sirih diketahui sebagai salah satu Bahan alami yang memiliki kemampuan sebagai obat kumur karena aktivitasnya sebagai antibakteri penyebab plak gigi. Meskipun telah banyak diketahui khasiatnya, pemanfaatan dan pembuatan daun sirih sebagai obat kumur bagi masyarakat perlu disosialisasikan untuk menjaga kesehatan mulut. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pencegahan bau mulut dengan obat kumur alami dan cara pembuatannya dengan sederhana kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatannya secara mandiri serta meningkatkan pendapatan ekonomi. Mitra yang dipilih menjadi lokasi pengabdian masyarakat didasarkan pada pertimbangan berdasarkan kepatutan sumber data dan informasi yang dikumpulkan melalui kunjungan serta diskusi. Target yang dicapai adalah ibu-ibu rumah tangga yang tergolong masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Profil masyarakat di sebagian warga ini tepat untuk mendapatkan tambahan pengetahuan dan keterampilan yang berguna untuk peningkatan kualitas hidup. Pengabdian masyarakat ini dibagi menjadi 2 hari, hari pertama berupa pemaparan materi dan hari kedua berupa pelatihan pembuatan obat kumur. Hasil yang diperoleh yaitu formula obat kumur yang sesuai dengan evaluasi rasa, warna, dan bau dari orientasi formula. Formula yang terpilih yaitu menggunakan daun sirih dan daun mint (1:1). Dari pelatihan ini diharapkan anggota Aisyiyah Cabang Perumnas I sebagai stake holder dapat menyebarkan informasi resep pembuatan obat kumur yang sederhana dan harga terjangkau kepada anggota masyarakat lainnya.


Kata kunci: Obat Kumur, Daun Sirih, Aisyiyah, Perumnas I

Article Details

How to Cite
Rahmi, H., Rachmania, R. A., & Wardani, E. (2019). Pembuatan Obat Kumur Alami Daun Sirih Bagi Anggota Aisyiyah di PRA Cabang Perumnas I dan Jakasampurna. Jurnal SOLMA, 8(1), 119–126. https://doi.org/10.29405/solma.v8i1.3102

References

    Dian Agustin W. 2005. Perbedaan Khasiat Antibakteri Bahan Irigasi antara Hidrogen Peroksida 3% dan Infusum daun Sirih 20% terhadap Bakteri mix. Majalah Kedokteran Gigi (Dental Journal) Vol. 38 No. 1 Januari 2005: 45-47. Surabaya:Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga, (http://journal.unair.ac.id/filerPDF/DENTJ-38-1-12.pdf), diakses tanggal 5 Juni 2010.
    Irwanto, 2009, Ekstraksi Menggunakan Proses Infundasi, Maserasi dan Perlokasi, Situs Biologi Farmasi dan Kimia.
    Kartini Hasballah dan Murniana, 2005, Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Eclipta alba L. serta Ekstrak dan Minyak Atsiri Daun Piper betle L. terhadap Bakteri Penyebab Karies Gigi, Jurnal Kedokteran YARSI, Vol. 13, No. 3. Jakarta: Universitas YARSI.

    Soemiati A, Elya B. 2002. Uji pendahuluan efekkombinasi anti jamur infus dan sirih (P. betle), kulitbuah delima (Punica granatum L.) dan rimpang kunyit(Curcuma domestica Val.) terhadap jamur Candidaalbicans. Makara : 149-150

    Suliantari, Jenie BS, Suhartono MT. Aktivitas ekstrak sirih hijau (Piper Betle L) terhadap bakteri patogen pangan. Jurnal Tekno dan Industri Pangan. 2008. Vol. 19. No. 1. hal. 1-7