Main Article Content

Abstract

Background: Tanaman obat keluarga (TOGA) atau apotek hidup, dapat dibudidayakan untuk menunjang peningkatan kesehatan, pendapatan, serta diolah menjadi berbagai jenis produk yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat. Namun, fakta menunjukkan masih banyak masyarakat termasuk siswa belum dapat memanfaatkan peluang Usaha kecil menengah terkait TOGA. Penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan mengenai bagaimana teknik pengolahan dan pemasaran TOGA. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman siswa terkait pemanfaatan TOGA dan mendukung profil pelajar pancasila siswa SMA YWKA Palembang. Metode: Mitra dalam kegitatan pengabdian ini adalah SMA YWKA Palembang, terdiri atas 12 orang guru, 20 siswa, dan 9 orang tim pengabdian dari Universitas Muhammadiyah Palembang (5 dosen dan 4 mahasiswa). Kegiatan ini dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu perencanaan, tindakan, dan refleksi (angket dan tes dengan soal pilihan ganda). Hasil: Angket kepuasan peserta berada pada kriteria baik sekali, hal ini juga didukung hasil tes terkait pengetahuan peserta yang diperoleh nilai rata-rata 80,21. Kesimpulan: Kegiatan ini membantu siswa dan guru memahami tanaman obat keluarga (TOGA), manfaat, dan berbagai produk olahan TOGA, serta mendukung profil pelajar siswa khususnya pada tema gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal, dan kewirausahaan.

Keywords

Family Medicinal Plants (TOGA) Nutrition Health Foodstuffs Bahan Pangan Gizi Kesehatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

Article Details

How to Cite
Aseptianova, A., Hastiana, Y., Abadi, S., Nuraini, N., & Wijayanti, T. F. (2024). Pemanfaatan TOGA untuk Meningkatkan Nilai Gizi, Kesehatan, Kepedulian dan Profil Pelajar Pancasila. Jurnal SOLMA, 13(1). https://doi.org/10.22236/solma.v13i1.13841

References

  1. Aseptianova, A. (2019). Pemanfaatan tanaman obat keluarga untuk pengobatan keluarga di Kelurahan Kebun Bunga Kecamatan Sukarami-Kota Palembang. Batoboh: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 1–25. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26887/bt.v3i1.680
  2. Azis, A. (2019). Kunyit (Curcuma domestica Val) sebagai obat antipiretik. Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, 6(2), 116–120. https://doi.org/https://doi.org/10.33024/jikk.v6i2.2265
  3. Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek. (2022). Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Kemdikbudristek.
  4. Fatmasari, F. H., Trismarwati, D., Putri, F. M., Agung, F. M., & Zufrida, A. (2022). Penyuluhan budidaya tanaman toga di Desa Kepatihan Tulangan Sidoarjo. Jurnal Penamas Adi Buana, 6(1), 45–52. https://doi.org/https://doi.org/10.36456/penamas.vol6.no01.a4971
  5. Gunawan, B., Hidayati, N., Werdini, Y. E., & Winiastri, D. (2023). Pengembangan tanaman toga agi kesehatan keluarga dan potensi usaha skala rumah tangga. JPM17: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 8(1), 17–26. https://doi.org/https://doi.org/10.30996/jpm17.v8i1.8498
  6. Hanifa, N. I., Wirasisya, D. G., & Hasina, R. (2020). Penyuluhan penggunaan TOGA (tanaman obat keluarga) untuk pengobatan di Desa Senggigi. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 3(2), 87–92. https://doi.org/10.29303/jpmpi.v3i2.489
  7. Hariyati, T., Putra, M. U., & Lesmana, R. (2023). Pengenalan tanaman toga dan manfaatnya bagi kesehatan. Jurnal Benuanta, 2(1), 16–20. https://doi.org/10.61323/jb.v2i1.46
  8. Indiarto, R., Subroto, E., Angeline, & Selly. (2021). Ginger rhizomes (Zingiber officinale) functionality in food and health perspective: a review. Food Research, 5(1), 497–505. https://doi.org/https://doi.org/10.26656/fr.2017.5(1).361
  9. Irwan, Z. (2020). Kandungan zat gizi daun kelor (Moringa Oleifera) berdasarkan metode pengeringan. Jurnal Kesehatan Manarang, 6(1), 69–77. https://doi.org/https://doi.org/10.33490/jkm.v6i1.231
  10. Karo-Karo, U. (2010). Pemanfaatan tanaman obat keluarga di Kelurahan Tanah 600, Medan. KESMAS, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 4(5), 195. https://doi.org/10.21109/kesmas.v4i5.169
  11. Kemendikbudristek. (2022). Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 262/M/2022 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum.
  12. Liana, Y. (2017). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keluarga dalam penggunaan obat tradisional sebagai swamedikasi di Desa Tuguharum Kecamatan Madang Raya. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 4(3), 121–128.
  13. Mulyani, Y., Wulandari, G., & Sulaeman, A. (2021). Review: Peran kunyit (Curcuma longa) sebagai terapi hipertensi dan mekanismenya terhdap ekspresi gen. Majalah Farmasi Dan Farmakologi, 25(2), 51–58. https://doi.org/10.20956/mff.v25i2.13287
  14. Mutmainah, S., & Dayanti, D. V. (2022). Pengenalan manfaat tanaman obat keluarga (TOGA) kepada generasi Muda Desa Budaya Pampang Kota Samarinda. Jurnal Pengabdian Kreativitas Pendidikan Mahakam (JPKPM), 2(2), 274–276. https://doi.org/https://doi.org/10.24903/jpkpm.v2i2.1175
  15. Nauli, F. A., Rahmadani, A. N., Jakoswa, F. L., Putri, I. H., Anugrah, N., Chilika, N., Putra, M. I., Br. Pasaribu, L. E., Nengsih, Y. G. S., Meinarti, Y., & Fauziah, N. N. (2023). Penanaman dan manfaat tanaman obat keluarga (TOGA) di Desa Karya Bhakti Kabupaten Kampar. Jurnal Pengabdian Multidisiplin, 3(1), 6–10. https://doi.org/10.51214/japamul.v3i1.364
  16. Nurdiwaty, D., Puspita, E., Kusumaningtyas, D., Winarko, S. P., Tohari, A., Solikah, M., & Faisol. (2017). Pemberdayaan wanita melalui tanaman tiga untuk membantu meningkatkan pendapatan keluarga. Jurnal ABDINUS, 1(1), 20–27.
  17. Nurjanah, S. R., Nurazizah, N. N., Septiana, F., & Shalikhah, D. (2019). Peningkatan kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan wanita dalam pemanfaatan lahan pekarangan dengan tanaman obat keluarga (TOGA) di Dusun Semawung. Community Empowerment, 4(1), 20–25. https://doi.org/https://doi.org/10.31603/ce.v4i1.3003
  18. Patola, E., & Martana. (2018). Pelatihan dan pendampingan budidaya tanaman obat keluarga di pekarangan. Adi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat, II(2), 185–190. https://doi.org/https://doi.org/10.33061/awpm.v2i2.2522
  19. Rohmatika, D. (2016). Keanekaragaman Spesial Tanaman Berkhasiat Obat Di Kawasan Ekowisata Nglanggeran Kabupaten Gunung Kidul Provinsi Daerah Istimewa Nyogyakarta. In Skripsi. UIN Sunan Kalijaga.
  20. Salim, Z., & Munadi, E. (2017). Info Komoditi Tanaman Obat. Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.
  21. Saputri, G. Z., Dania, H., & Putranti, W. (2019). Optimalisasi pemanfaatan jahe (Zingiber Officinale) dan rosella (Hibiscus Sabdarifa) sebagai minuman kesehatan di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta. Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 241–248. https://doi.org/10.12928/jp.v2i2.383
  22. Sari, D., & Nasuha, A. (2021). Kandungan zat gizi, fitokimia, dan aktivitas farmakologis pada jahe (Zingiber officinale Rosc.): Review. Tropical Bioscience: Journal of Biological Science, 1(2), 11–18. https://doi.org/10.32678/tropicalbiosci.v1i2.5246
  23. Susanto, A. (2017). Komunikasi dalam sosialisasi tanaman obat keluarga (TOGA) di Kecamatan Margadana. Parapemikir: Jurnal Ilmiah Farmasi, 6(1), 111–117. https://doi.org/10.30591/pjif.v6i1.476
  24. Syamson, M. M., Zulfikar, & Hasrul. (2019). Penyuluhan dalam pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA). Jurnal Kesehatan Lentera Acitya, 6(2), 35–39.
  25. Ulung, G., & Pusat Studi Biofarma LPPM IPB. (2020). Empon-empon Penangkal Virus & Penambah Imunitas - 40 Resep Wedang Rimpang & Bumbu Dapur. Gramedia Pustaka Utama.