Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap berbahasa yang digunakan oleh komunitas gay (kaum homoseksual) sebagai informasi untuk orang tua dalam menjaga pergaulan anak dan remaja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif, yaitu metode yang melukiskan suatu keadaan objektif atau peristiwa tertentu berdasarkan faktafakta yang tampak. Hasil yang ditunjukkan penelitian ini adalah berdasarkan perkembangannya, bahasa komunitas gay yang sebenarnya diadaptasi dari bahasa gaul kreasi Debby Sahertian (1999) yang sudah mengalami beberapa inovasi dalam kosakata. Ada beberapa ketentuan dalam sikap berbahasa yang diutarakan oleh responden tentang struktur bahasa seperti pada kata makarena, makasar, cucok, rempong, ember, dll. yang digunakan oleh komunitas gay dalam berbahasa. Selain itu, berdasarkan hasil wawancara dan penyebaran angket, dapat diketahui bahwa sebagian besar kaum gay tidak berani menunjukkan penggunaan bahasanya di depan masyarakat umum, kecuali saat mereka sedang bersama dengan sesama komunitasnya. Di Indonesia sendiri, gay dianggap sebagai sebuah perkembangan yang negatif. Oleh karena itu, dalam menjaga agar tidak terjerumus dalam komunitas ini, maka orang tua menjadi sosok penting dalam menjaga pergaulan anak dan remaja. Jika perilaku gay dapat diidentifikasi melalui penggunaan bahasanya, orangtua dapat mengecek kegiatan anaknya dalam berkomunikasi, apakah memiliki keanehan atau masih pada taraf bahasa yang normal dan biasa digunakan oleh masyarakat umum.