Pengaruh Pemakaian Tipe Kaca pada Bangunan Gedung Terhadap Beban Pendingin dengan Menggunakan Software Hap Versi 4.90
Indonesian
Keywords:
pendingin, kaca, U-value, shade coeffetion, gedungAbstract
Sesuai perkembangan jaman banyak sekali bangunan gedung bertingkat yang dibangun. Untuk memberi kenyamanan pengguna, bangunan gedung tersebut biasa dilengkapi dengan pendingin ruangan. Pendingin ruangan merupakan peralatan pada bangunan gedung yang memiliki kebutuhan listrik yang sangat besar, sekitar 60% dari kebutuhan listrik total gedung untuk mensuplai sistem pendingin. Dengan tujuan untuk mengetahui kebutuhan beban pendingin yang dipengaruhi oleh U-value dan shade coeffetion pada kaca tipe bronze tint dan clear low e dengan variasi ketebalan 3 mm, 5 mm dan 6 mm. Penggunaan tipe kaca pada bangunan gedung sangat berpengaruh terhadap perhitungan beban pendingin dan berpengaruh juga dengan pemakaian listrik, karena tebal kaca dan tingkat kecerahan kaca akan meneruskan panas yang berbeda – beda. Untuk mendapatkan hasil sesuai tujuan di atas, maka metode yang digunakan adalah dengan studi literatur dari berbagai sumber, mengumpulkan data berupa gambar denah arsitek, luas dinding, jenis kaca, luas kaca dan arah mata angin. Selanjutnya data tersebut diinput ke software HAP 4.90, sehingga akan didapatkan seberapa besar kebutuhan beban pendinginnya. Sesuai dengan hasil perhitungan didapatkan untuk kedua tipe kaca antara bronze tint dan clear low e didapatkan U-value dan Shade coeffetion yang lebih kecil dengan tipe kaca bronze tint pada parameter ketebalan kaca yang sama. Sehingga didapatkan kapasitas mesin pendingin dan air flow yang lebih kecil dengan tipe kaca bronze tint. Dengan nilai U-value dan shade coeffetion yang semakin kecil, maka akan didapatkan seleksi mesin pendingin yang mempunyai kapasitas lebih kecil.
Downloads
References
SNI 03-6572-2001. "Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung”, Badan Standarisasi Nasional, 2001.
SNI 6390:2011. "Konservasi Energi Sistem Tata Udara Bangunan Gedung”, Badan Standarisasi Nasional, 2011.
G. H. Purwoko, "Pengaruh Bentuk Dasar dan Orientasi Bangunan Terhadap Beban Energi pada Bangunan Bertingkat di Jakarta”, Serat Rupa Journal of Design., vol. 1, pp. 344-352, Mei 2017.
A. B. Yuuwono, "Pengaruh Orientasi Bangunan Terhadap Kemampuan Menahan Panas pada Rumah Tinggal di Perumahan Wonorejo Surakarta,” M. T. Tesis, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia, Desember. 2007.
E. F. Stoecker, J. W. Jones, Refrigerasi dan Pengkondisian Udara, Erlangga, Jakarta, 1989.
G. W. Koestoer, Perpindahan Kalor Untuk Mahasiswa Teknik, Salemba Teknika, Jakarta, 2002.
A. Haryanto, Perpindahan Panas, Innosain, Yogyakarta, 2015.
A. D. Yunus, Perpindahan Panas, Jurusan Teknik Mesin Universitas Darma Persada, Jakarta, 2009.
Saryanto. H, Perpindahan Kalor, Jurusan Teknik Mesin Universitas Mercu Buana, Jakarta, 2012.
Carrier Air Conditioning Company. "Handbook of Air Conditioning System Design”, New York, 1965.
ASHRAE GRP 158. "Infiltrasi and Ventilation”, New York, 1999.
ASHRAE Standard 6.2.1-2004. "Ventilation For Acceptable Indoor Air Quality”, New York, 2004.