Main Article Content

Abstract

Background: Waerebo merupakan kampung destinasi wisata di Kabupaten Manggarai. Kampung tersebut memiliki nilai kearifan lokal yang tinggi, namun mengalami penggerusan akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam mempertahankan eksistensi kearifan lokal tersebut upaya internalisasi untuk menjaga kelestarian budaya masyarakat sebagai aset sejarah tanpa dipengaruhi oleh budaya asing (local jenius). Metode: Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Mitra kegiatan adalah masyarakat adat kampung Waerebo, peserta kegiatan difokuskan pada tetua adat seperti tu'a golo, tu'a teno, tu'a panga dan tu'a kilo. Pengabdian dilakukan dengan persiapan, pelaksanaan, pengelolaan dan hasil pengabdian. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan sosialisasi, pembinaan, dan wawancara tentang internalisasi kearifan lokal masyarakat kampung adat Waerebo. Hasil: Hasil pendampingan terhadap masyarakat Tetua Adat selama kegiatan sosialisasi sangatlah baik. Temuan data PkM adalah (1) Sejarah kampung Waerebo, diantaranya: keturunan asli masyarakat Waerebo, asal mula penamaan desa Waerebo, (2) Keaslian budaya desa adat Waerebo, diantaranya: mbaru niang, kesenian, hubungan dengan Tuhan, leluhur, alam, sesama, dan makna go'et masyarakat Waerebo. Kesimpulan: Kegiatan sosialisasi terkait internalisasi nilai-nilai kearifan lokal mampu memberikan pendalaman makna terkait pentingnya mempertahankan keaslian adat kampung Waerebo.

Keywords

Internalisasi Kearifan Lokal Waerebo Wisata Internalisasi Kearifan Lokal Waerebo Wisata

Article Details

How to Cite
Danu, A. K., Priska Filomena Iku, Yuvantinus Effrem Warung, Petrus Sii, & Maximus Regus. (2021). Upaya Internalisasi Nilai Kearifan Lokal Masyarakat Waerebo Sebagai Ikon Wisata Manggarai: Indonesia. Jurnal SOLMA, 10(1), 14–22. https://doi.org/10.22236/solma.v10i1.5593

References

  1. Abut, Yovantinus, E., & Raru, G. (2020). Nilai-Nilai Filsafat Dalam Syair Lagu Mbata Ara Pada Masyarakat Todo- Manggarai: Kajian Linguistik Kebudayaan. Prolitera: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa, Sastra, Dan Budaya, 3(1), 91–99.
  2. Lanur, V. S. C., & Martini, E. (2015). Pengembangan Desa Wisata Waerebo Berdasarkan Kearifan Lokal. J. Urnal Planesa, 6(2), 60–67.
  3. Lickona, T. (2015). Educating For Character. PT Bumi Aksara. Perpustakaan Nasional.
  4. Njatrijani, R. (2018). Kearifan Lokal dalam Perspektif Budaya Kota Semarang. Jurnal Gema Keadilan, 5(1), 16–31.
  5. Pandung, M. A., & Arida, N. S. (2017). Praktik Ekowisata Di Kampung Waerebo Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jurnal Destinasi Pariwisata, 5(1), 78–83.
  6. Tupan, & Rachmawati, R. (2017). Visualisasi Bibliometrik Penelitian Kearifan Lokal dan Sumber Daya Laut. Khizanah AlHikmah Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, Dan Kearsipan, 5(1), 1–14. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.24252/kah.v5i1 a1.
  7. Uju, G. F., Bhuja, P., & Boro, T. L. (2019). Kearifan Lokal Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan Lindung Di Kampung Waerebo, Desa Satar Lenda, Kabupaten Manggarai. Jurnal Biotropikal Sains, 16(1), 1–11.
  8. Widodo, J. (2012). Urban Environment and Human Behaviour: Learning History and Local Wisdom. Procedia Social and Behavioral Sciences, 42, 11–16. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.04.161.

Most read articles by the same author(s)