Main Article Content

Abstract

Background: Desa Kendung memiliki potensi besar di sektor pertanian dan perkebunan berkat tanahnya yang subur dengan hasil utama seperti padi, jagung, singkong, dan tembakau. Namun, masyarakat masih kurang berinovasi dalam mengolah hasil pertanian sehingga hanya dijual langsung atau disetorkan ke BUMDES. Kepala Desa Kendung menginginkan adanya pelatihan agar masyarakat dapat lebih kreatif dan mandiri. Selain itu, partisipasi pemuda juga rendah, sehingga komunikasi pemerintah desa dengan masyarakat kurang optimal. Sebagai solusi, tim pengabdian memperkenalkan Koperasi Merah Putih melalui seminar sekaligus membuat website pencatatan keuangan koperasi. Selain itu, diadakan pelatihan pengolahan hasil pertanian, khususnya pembuatan donat tape sebagai bentuk pemberdayaan UMKM. Program ini selaras dengan SDGs dalam mengurangi kemiskinan, meningkatkan ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan ABCD (Asset-Based Community Development) dengan tahapan: Discovery, Dream, Design, Define, dan Destiny, berfokus pada pengembangan berbasis aset lokal.

Keywords

Koperasi UMKM Aswaja SDGs ABCD

Article Details

How to Cite
Fathoni, M. I. A., & Indriana, N. (2025). Optimalisasi Peran Koperasi Desa Merah Putih sebagai Pilar SDGs dan Peneguh Karakter Aswaja di Desa Kendung Kecamatan Padangan. Jurnal SOLMA, 14(3). https://doi.org/10.22236/solma.v14i3.20734

References

  1. Cahaya Baru. (2022, September 24). Warga Senang Jalan Poros Desa Kendung – Padangan Dibangun. Retrieved From Https://Cahayabaru.Id/2022/09/24/Warga-Senang-Jalan-Poros-Desa-Kendung-Padangan-Dibangun/
  2. Hakim, M. L., Hidayat, M. T., & Sifa, M. (2022). Implementasi Prinsip-Prinsip Aswaja Dalam Pendidikan Untuk Memperkokoh Karakter Bangsa Dan Mewujudkan Entitas Nkri. Al-Fikr: Jurnal Pendidikan Islam, 8(1), 10–18. Https://Doi.Org/10.32489/Alfikr.V8i1.260
  3. Kemendesa Pdtt. (2020). Peraturan Menteri Desa Pdtt Nomor 13 Tahun 2020 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2021. Jakarta: Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi.
  4. Media Pantura. (2021, August 4). Wabup Bojonegoro Cek Lahan Pertanian Di Wilayah Barat Bojonegoro. Retrieved From Https://Mediapantura.Com/19989/Wabup-Bojonegoro-Cek-Lahan-Pertanian-Di-Wilayah-Barat-Bojonegoro/
  5. Surabayatoday. (2022, July 20). Bumdes Adhi Peni Desa Kendung Bantu Kebutuhan Warga. Retrieved From Https://Www.Surabayatoday.Id/2022/07/20/Bumdes-Adhi-Peni-Desa-Kendung-Bantu-Kebutuhan-Warga/
  6. United Nations. (2015). Transforming Our World: The 2030 Agenda For Sustainable Development. New York: United Nations. Retrieved From Https://Sdgs.Un.Org/2030agenda
  7. Aulia, N. A., Hasan, M., Dinar, M., Ahmad, M. I. S., & Supatminingsih, T. (2021). Bagaimana Literasi Kewirausahaan Dan Literasi Digital Berpengaruh Terhadap Keberlanjutan Usaha Pedagang Pakaian? Journal Of Economic Education And Entrepreneurship Studies, 2(1), 110–126.
  8. Suryana. (2021). Pengembangan Produk Pangan Olahan Berbasis Sumber Daya Lokal Untuk Mendukung Ketahanan Pangan. Badan Litbang Pertanian.
  9. Susilawetty, & Supena, K. (2013). Peran Koperasi Serba Usaha Mutiara Mandiri Untuk Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Gunung Sindur Kabupaten Bogor. Jurnal Ilmiah Widya, 1(1), 22–30.
  10. Widiastuti, D., & Kusnadi, D. (2020). Pemanfaatan Teknologi Informasi Untuk Pengembangan Koperasi Desa. Jurnal Teknologi Dan Pemberdayaan Masyarakat, 5(2), 60–72.
  11. Kindon, S., Pain, R., & Kesby, M. (2007). Participatory Action Research Approaches And Methods: Connecting People, Participation And Place. Routledge.
  12. Kretzmann, J. P., & Mcknight, J. (1993). Building Communities From The Inside Out: A Path Toward Finding And Mobilizing A Community’s Assets. Evanston, Il: Institute For Policy Research.
  13. Mathie, A., & Cunningham, G. (2003). From Clients To Citizens: Asset-Based Community Development As A Strategy For Community-Driven Development. Development In Practice, 13(5), 474–486.