Main Article Content
Abstract
Limbah minyak jelantah dan kulit pisang di Desa Sendangsari cukup banyak. Hal tersebut dikarenakan banyaknya warga yang berprofesi sebagai penjual kuliner geblek ( sejenis gorengan yang dibuat dari tepung pati) ditambah lagi minyak jelantah yang dihasilkan dari rumahan. Melimpahnya sumber daya alam pisang dapat dimanfaatkan tidak hanya buahnya tetapi kulit pisang juga dapat digunakan sebagai penjernih minyak jelantah. Berdasarkan permasalahan tersebut maka limbah minyak jelantah dan limbah kulit pisang diolah untukmenjadi sabun cuci tangan dengan berbagai modivikasi sehingga dapat dijadikan cendramata dan souvenir pernikahan. Metode yang digunakan yaitu sistem pengolahan limbah berbasis zero waste industry. Konsep zero waste industry terdiri dari reduce (mengurangi), reause (menggunakan kembali) dan recycle (mendaur ulang). Kegiatan tersebut terdiri dari: 1) penyuluhan limbah minyak jelantah bagi lingkungan, 2) membentuk UMKM mandiri dan memprakarsai tabungan minyak jelantah, 3) pembuatan buku pengolahan limbah minyak jelantah dan strategi pemasaran 4) pelatihan penjernihan minyak jelantah, 5) pelatihan pengolahan limbah minyak jelantah menjadi sabun mandi, 6) pelatiahan SDM dalam kewirausahaan, 8) dan pendampingan perijinan. Luaran yang dihasilkan berupa teknik pengelolaan limbah minyak jelantah berbasis Zero Waste Industry, produk sabun cuci tangan, dan peningkatan kesadaran akan lingkungan serta terciptanya lapangan pekerjaan.
Keywords
Article Details
© 2022 Oleh authors. Lisensi Jurnal Solma, LPPM-Uhamka, Jakarta. Artikel ini bersifat open access yang didistribusikan di bawah syarat dan ketentuan Creative Commons Attribution (CC BY) license. (http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/).
References
-
Aminah, S. (2010). Bilangan Peroksida Minyak Goreng Curah dan Sifat Organoleptik Tempe pada Pengulangan Penggorengan. Jurnal Pangan dan Gizi, Volume 01 Nomor 01, 7-10.
Kasyfita, N. (2007). Efektivitas Penggunaan Adsorben Kulit Pisang Kepok (Musa normalis) dalam Meningkatkan Kualitas Minyak Goreng Bekas. Jurnal Kimia Mulawarman, Volume 4 Nomor 2, 19-25.
Putra, A. (2012). Recovery Minyak Jelantah Menggunakan Mengkudu Sebagai Absorben. Prosiding Seminar Nasional PERTETA (hal. 585-589). Malang: Jurusan Keteknikan Pertanian, Fakultas Tekonologi Pertanian, Universitas Brawijaya.
Suryandari, E. S. (2014). Pelatihan Pemurnian Minyak Jelantah Dengan Kulit Pisang Kepok (musa paradisiacal, linn) untuk Pedagang Makanan di Pujasera Ngaliyan. Dimas: Jurnal Pemikiran Agama Untuk Pemberdayaan, Volume 14 Nomor 1, 57-70.
Yusuf, Y. (2010). Penyuluhan dan Pelatihan Pemanfaatan Limbah Minyak Goreng (Minyak Jelantah) Sebagai Bahan Baku Pembuatan Sabun Cair. Warta Pengabdian Andalas, Volume XVI, Nomor 25, 195-206.
References
Kasyfita, N. (2007). Efektivitas Penggunaan Adsorben Kulit Pisang Kepok (Musa normalis) dalam Meningkatkan Kualitas Minyak Goreng Bekas. Jurnal Kimia Mulawarman, Volume 4 Nomor 2, 19-25.
Putra, A. (2012). Recovery Minyak Jelantah Menggunakan Mengkudu Sebagai Absorben. Prosiding Seminar Nasional PERTETA (hal. 585-589). Malang: Jurusan Keteknikan Pertanian, Fakultas Tekonologi Pertanian, Universitas Brawijaya.
Suryandari, E. S. (2014). Pelatihan Pemurnian Minyak Jelantah Dengan Kulit Pisang Kepok (musa paradisiacal, linn) untuk Pedagang Makanan di Pujasera Ngaliyan. Dimas: Jurnal Pemikiran Agama Untuk Pemberdayaan, Volume 14 Nomor 1, 57-70.
Yusuf, Y. (2010). Penyuluhan dan Pelatihan Pemanfaatan Limbah Minyak Goreng (Minyak Jelantah) Sebagai Bahan Baku Pembuatan Sabun Cair. Warta Pengabdian Andalas, Volume XVI, Nomor 25, 195-206.