Main Article Content

Abstract

Pendahuluan: 32% remaja putri usia 15-24 tahun mengalami anemia defisiensi besi. Kerentanan ini disebabkan adanya siklus menstruasi, sehingga dibutuhkan asupan zat besi yang lebih untuk menggantikan zat besi yang hilang. Studi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran remaja dalam pencegahan stunting dan anemia. Metode: Pemberian pretest, pemaparan materi mengenai pencegahan stunting dan anemia, dan postest. Hasil: Rata-rata skor pengetahuan pada siswi SMAN 2 Sekayu mengalami peningkatan sebelum dan setelah intervensi dari 18.11 ± 3.220 menjadi 23.89± 3.769. Hasil analisis bivariat memperlihatkan bahwa perubahan skor pengetahuan siswa bermakna secara statistik (p-value 0,0000). Kesimpulan: Terjadi peningkatan pemahaman siswa tentang pencegahan stunting dan anemia sehingga intervensi berbasis sekolah perlu dilakukan secara berkelanjutan.

Keywords

Anemia Pengetahuan Remaja Stunting

Article Details

How to Cite
Etrawati, F., Yuliarti, Y., Ermi, N., & Anggraini, R. (2025). Edukasi Berbasis Sekolah untuk Meningkatkan Pengetahuan Remaja Putri tentang Pencegahan Stunting dan Anemia. Jurnal SOLMA, 14(2), 2149–2157. https://doi.org/10.22236/solma.v14i2.17194

References

  1. Abu-Baker, N. N., Eyadat, A. M., & Khamaiseh, A. M. (2021). The impact of nutrition education on knowledge, attitude, and practice regarding iron deficiency anemia among female adolescent students in Jordan. Heliyon, 7(2), 1–7. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2021.e06348
  2. Adila, A. M., Ramadhan, N., Mufida, Z., Surury, I., & Handari, S. R. (2022). Hubungan pengetahuan dan dukungan teman sebaya terhadap upaya pencegahan anemia saat menstruasi pada remaja. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 13(1), 39–46. https://doi.org/10.58185/jkr.v13i1.35
  3. Asatuti, N. B., Sumardi, R. N., Ngardita, R., & Lusiana, S. A. (2021). Pemantauan status gizi dan edukasi gizi pada remaja sebagai upaya pencegahan stunting. ASMAT: Jurnal Pengabmas, 1(1), 46–56. https://doi.org/10.47539/ajp.v1i1.8
  4. Ertiana, D., Septyvia, A. I., Ulfi, A., Utami, N., Ernawati, E., & Yualiarti, Y. (2021). Program peningkatan kesehatan remaja melalui posyandu remaja. Journal of Community Engagement and Employment, 3(1), 30–39. http://ojs.iik.ac.id/index.php/JCEE
  5. Indonesian Ministry of Health. (2023). Indonesian health survey 2023.
  6. Indrawatiningsih, Y., Hamid, S. A., Sari, E. P., & Listiono, H. (2021). Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya anemia pada remaja putri. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 21(1), 331–337. https://doi.org/10.33087/jiubj.v21i1.1116
  7. Irianto, K. (2014). Gizi seimbang dalam kesehatan reproduksi (Cetakan I). CV. ALFABETA.
  8. Kahssay, M., Mohamed, L., & Gebre, A. (2020). Nutritional status of school going adolescent girls in Awash Town, Afar Region, Ethiopia. Journal of Environmental and Public Health, 2020(1), 1–9. https://doi.org/10.1155/2020/7367139
  9. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Buku saku hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota tahun 2021. https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/4899/1/Hasil%20SSGI%20Tahun%202021%20Tingkat%20Kabupaten_Kota.pdf
  10. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Buku saku hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/4855/3/Buku%20Saku%20SSGI%202022%20rev%20270123%20OK.pdf
  11. Mahfud, I., & Gumantan, A. (2020). Survey of student anxiety levels during the Covid-19 pandemic. JP.JOK (Jurnal Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan Kesehatan), 4(1), 86–97. https://doi.org/10.33503/jp.jok.v4i1.1103
  12. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Buletin jendela data dan informasi kesehatan: Situasi balita pendek (stunting) di Indonesia. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
  13. Rachmayani, S. A., Kuswari, M., & Melani, V. (2018). Hubungan asupan zat gizi dan status gizi remaja putri di SMK Ciawi Bogor. Indonesian Journal of Human Nutrition, 5(2), 125–130. https://doi.org/10.21776/ub.ijhn.2018.005.02.6
  14. Sasmita, A. P., Mubashir, A., & Vijaya, N. (2022). Impact of nutritional education on knowledge, attitude and practice regarding anemia among school children in Belgaum, India. Global Health Journal, 6(2), 91–94. https://doi.org/10.1016/j.glohj.2022.04.001
  15. Satriani, Hadju, V., & Nilawati, A. (2019). Hubungan faktor pendidikan dan faktor ekonomi orang tua dengan kejadian anemia pada remaja usia 12-18 tahun di Kecamatan Tamalatea Kabupaten Jeneponto. Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang, 4(2), 56–64. https://doi.org/10.31000/jkft.v4i2.2522
  16. Van Zutphen, K. G., Kraemer, K., & Melse-Boonstra, A. (2021). Knowledge gaps in understanding the etiology of anemia in Indonesian adolescents. Food and Nutrition Bulletin, 42(1_suppl), S39–S58. https://doi.org/10.1177/0379572120979241
  17. Vaozia, S., & Nuryanto. (2016). Faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 1-3 tahun (Studi di Desa Menduran Kecamatan Brati Kabupaten Grobogan). Journal of Nutrition College, 4(4), 314–320. https://doi.org/10.14710/jnc.v5i4.16426
  18. Wiafe, M. A., Apprey, C., & Annan, R. A. (2021). Knowledge and practices of dietary iron and anemia among early adolescents in a rural district in Ghana. Food Science and Nutrition, 9(6), 2915–2924. https://doi.org/10.1002/fsn3.2249
  19. Yunita, F. A., Parwatiningsih, S. A., Hardiningsih, Yuneta, A. E. N., Kartikasari, M. N. D., & Ropitasari. (2020). Hubungan pengetahuan remaja putri tentang konsumsi zat besi dengan kejadian anemia di SMP 18 Surakarta. PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan Dan Aplikasinya, 8(1), 36–47. https://jurnal.uns.ac.id/placentum/issue/view/2967

Most read articles by the same author(s)