Main Article Content

Abstract

Background: Setelah pandemi Covid-19, kebijakan kurikulum disesuaikan dengan kondisi saat itu, salah satunya melalui penerapan Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini menekankan pembelajaran yang lebih mendalam dan fleksibel, serta memberi kebebasan kepada guru untuk menyesuaikan metode belajar dengan kebutuhan siswa. Dalam pelaksanaannya, digunakan penilaian diagnostik kognitif dan non-kognitif. Kegiatan ini bertujuan mendampingi 24 guru SD di Kota Prabumulih dalam mengembangkan instrumen diagnostik untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka. Metode: pada kegiatan pengabdian memberikan pelatihan berupa pendampingan pengembangan instrumen diagnostik dengan luring dan daring. Pengumpulan data dengan pemberian pretest dan post tes serta nilai N-gain. Hasil: kegiatan pengabdian pendampingan pemgembangan instrumen diagnostik memberikan dampak yang positif bagi guru SD di Kota Prabumulih. Jika dilihat ketika pretest nilai masih kecil, namun berbeda halnya setelah diberikan pelatihan pendampingan hasil posttest sebesar 81,67 meningkat dari pretets sebesar 36.67. Data diperkuat dengan data N-Gain score sebesar 0,70 terkategori “Tinggi”. Kesimpulan: Guru SD di Kota Prabumulih memahami bagaimana cara mengembangkan instrumen diagnostik baik kognitif maupun non kognitif.

Keywords

Instrumen diagnostik Kurikulum Merdeka Sekolah Dasar Diagnostic instrument Elementary school Kurikulum merdeka

Article Details

How to Cite
Maharani, S. D., Laihat, L., Nurani, D. C., Astika, R. T., Kamil, N., & Budiansyah, B. (2025). Pendampingan Pengembangan Instrumen Diagnostik dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Bagi Guru Sekolah Dasar di Kota Prabumulih. Jurnal SOLMA, 14(1), 1423–1429. https://doi.org/10.22236/solma.v14i1.16984

References

Read More

Most read articles by the same author(s)