Main Article Content

Abstract

Background: Non-Communicable Disease masih menjadi masalah utama pada masyarakat Indonesia dimana penatalaksanaannya membutuhkan biaya yang besar serta akses pelayanan kesehatan yang berkesinambungan. Desa Jaring Halus merupakan desa yang terpencil di daerah Langkat, Sumatera Utara, dimana akses pelayanan kesehatan ini terbatas dan begitu juga dengan informasi kesehatan.  Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melakukan pendeteksian Non-Communicable Disease (NCD) yang mungkin terjadi di daerah terpencil ini sehingga dapat dilakukan tindakan kewaspadaan maupun penatalaksanaan yang tepat. Metode: Kegiatan ini dilakukan kepada masyarakat Desa Jaring Halus dengan jumlah peserta 38 orang. Dalam kegiatan ini dilakukan pemeriksaan beberapa indikator seperti gula darah sewaktu, kolesterol dan hemoglobin menggunakan alat glucocheck, kemudian dilakukan penyuluhan berkelompok terkait masalah kesehatan yang ditemukan terutama dari segi nutrisi.  Hasil: Dari pemeriksaan kesehatan ditemukan hampir sebagian masyarakat yang diperiksa mengalami NCD dan belum mendapatkan pengobatan yang rutin terkait akses pelayanan kesehatan yang terbatas. Edukasi berkelompok menjelaskan mengenai nutrisi yang tepat mencegah atau menatalaksana NCD. Kesimpulan: Kegiatan pengabdian ini berjalan dengan lancar dengan penemuan NCD yang utama adalah hiperglikemia atau diabetes mellitus pada masyarakat Desa Jaring Halus.

Keywords

Diabetes Non-Communicable Disease Remote Area Screening Non-communicable Disease Diabetes Melitus Skrining Terpencil

Article Details

How to Cite
Febriyanti, E., Saragih, S. A., Hadipramana, J., & Siregar, M. S. (2024). Skrining Kesehatan dan Edukasi Nutrisi Berkelompok di Desa Nelayan Jaring Halus Kabupaten Langkat Sebagai Upaya Pencegahan Non-Communicable Disease. Jurnal SOLMA, 13(2), 747–753. https://doi.org/10.22236/solma.v13i2.15470

References

  1. Ayubbana, S., Ludiana, L., Immawati, I., Damayanti, D., Inayati, A. and Dewi, N.R., 2023. Pengaruh Edukasi terhadap self care pada pasien kanker kolorektal dengan stoma: Literatur review. Jurnal Wacana Kesehatan, 8(1), pp.37-56.
  2. Budreviciute, A., Damiati, S., Sabir, D.K. dan Kodzius, R., 2020. Management and prevention strategies for non-communicable diseases (NCDs) and their risk factors. Frontiers in public health, 8, p.574111.
  3. Febriyanti, E., Lufiana, F. and Nasution, H.N., 2023. “Calorie and Sugar-Sweetened Beverages Awareness” pada Anak Sekolah Sebagai Upaya Pencegahan Obesitas dan Non-Communicable Disease. Jurnal SOLMA, 12(3), pp.1203-1210.
  4. Ginting, S.S.B., Astiarani, Y., Santi, B.T. and Vetinly, V., 2022. Tingkat Pengetahuan Efek Konsumsi Kafein Dan Asupan Kafein Pada Mahasiswa. Journal of Nutrition College, 11(4), pp.264-271.
  5. Hidayat, F.P., Kemal, I., Hadipramana, J. and Pradesyah, R., 2023. Pendampingan Produksi Teh Jeruju Sebagai Produk Unggulan Masyarakat Nelayan Desa Jaring Halus. IHSAN: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT, 5(2), pp.197-205
  6. Mentari, G.B. and Susilawati, S., 2022. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Akses Pelayanan Kesehatan di Indonesia. Jurnal Health Sains, 3(6), pp.767-773.
  7. Mojto, V., Singh, R.B., Gvozdjakova, A., Mojtová, M., Kucharská, J., Jaglan, P., Vančová, O. and Takahashi, T., 2019. Dietary sugar intake and risk of noncommunicable diseases. In The role of functional food security in global health (pp. 287-299). Academic Press
  8. Nugraha, A.S. and Siregar, P.P., 2022. Edukasi Kesehatan tentang Tekanan Darah Tinggi, Asam Urat dan Diabetes Mellitus di Sudirejo II Kota Medan. Jurnal Implementa Husada, 3(4), pp.204-210.
  9. Patimah, S., Darlis, I., Masriadi, M. and Nukman, N., 2021. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular berbasis masyarakat melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan. CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(3), pp.429-436.
  10. Rahayu, D., Irawan, H., Santoso, P., Susilowati, E., Atmojo, D.S. and Kristanto, H., 2021. Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular pada Lansia. Jurnal Peduli Masyarakat, 3(1), pp.91-96.
  11. Rakasiwi, L.S. and Kautsar, A., 2021. Pengaruh Faktor Demografi dan Sosial Ekonomi terhadap Status Kesehatan Individu di Indonesia. Kajian Ekonomi Dan Keuangan, 5(2), pp.146-157.
  12. Santosa, W.N., Rasyidah, U.M., Dahliana, A., Aditya, D.M.N. and Wawan, A.H.H., 2024. Konsumsi Kopi Menurunkan Risiko Kejadian Penyakit Kardiovaskular. Medika Alkhairaat: Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, 6(1), pp.282-287.
  13. Santoso, P., 2023. Pengaruh Konsumsi Kopi terhadap Hipertensi. Jurnal Kebidanan, 12(1), pp.74-81.
  14. Wahidin, M., Agustiya, R.I. and Putro, G., 2023. Beban penyakit dan program pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular di indonesia. J Epidemiol Kesehat Indones, 6(2), pp.105-12.
  15. Widiasari, K.R., Wijaya, I.M.K. and Suputra, P.A., 2021. Diabetes Melitus Tipe 2: Faktor Risiko, Diagnosis, Dan Tatalaksana. Ganesha Medicina, 1(2), pp.114-120
  16. Wu, P.W., Tsai, S., Lee, C.Y., Lin, W.T., Chin, Y.T., Huang, H.L., Seal, D.W., Chen, T. and Lee, C.H., 2021. Contribution of insulin resistance to the relationship between sugar-sweetened beverage intake and a constellation of cardiometabolic abnormalities in adolescents. International Journal of Obesity, 45(4), pp.828-839.