Main Article Content

Abstract

Background: Shallot cultivation in the rainy season faces the constraints of more severe plant disease problems. Utilization of mixed biopestisda Trichoderma harzianum, Bacillus sp. B8 and Pseudomonas flourescens P8 as well as proper cultivation techniques have not been adopted by farmers. It is necessary to assist farmers in implementing the technology The objectives of the activity are: assisting farmers in implementing the shallot cultivation technology package appropriately, increasing the quantity and quality of crop production, and increasing farmers' income through increasing farm efficiency. Method: The farmers participating in the activity are members of the farmer group "Lestari" Tambak Sogra Village, Sumbang District, Banyumas Regency. Technology transfer method through demplot assistance. The biopesticide technology package and environmental manipulation are compared to the conventional package of synthetic chemical pesticides. Data on the growth and yield of technological plot crops compared to conventional plots. The large number of farmers who can independently apply the technology is observed.  Results: mentoring activities showed that farmer group members were able to independently implement technology packages. The use of biopesticides and proper cultivation techniques can produce growth and yield equivalent to the use of synthetic chemical pesticides. Conclusion: 80% partner farmers can apply technology packages, the use of biopesticides is able to substitute the use of synthetic chemical pesticides, technology packages are able to increase 5.9% of shallot bulbs and reduce 75% production costs.

Keywords

Assistance Eco-friendly Plant disease Rainy season Shallots Bawang merah Musim hujan Penyakit Pendampingan Ramah lingkungan

Article Details

How to Cite
Manan, A., Soesanto, L., Mugiastuti, E., & Rahayuniati, R. F. (2024). Pendampingan Demplot Teknik Budidaya Bawang Merah pada Musim Hujan Secara Ramah Lingkungan. Jurnal SOLMA, 13(1), 452–459. https://doi.org/10.22236/solma.v13i1.13551

References

  1. Amrullah, R. A., S. Wiyono, A. Maharijaya, dan A. Purwito, 2023. Etiologi Penyakit Antraknosa pada Bawang Merah yang Disebabkan oleh Colletotrichum gloeosporioides, Jurnal Fitopatologi Indonesia 19(5):206-214. https://doi.org/10.14692/jfi.19.5.206-214
  2. Basuki, R.S., 2014. Identifikasi Permasalahan dan Analisis Usahatani Bawang Merah di Dataran Tinggi Pada Musim Hujan di Kabupaten Majalengka, Jurnal Horti 24(3):266-275. https://dx.doi.org/10.21082/jhort.v24n3.2014.p266-275
  3. Budiarti, S.W., H. Cahyaningrum, dan M. A.S. Nugroho. (2022). Inventarisasi Penyakit Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Varietas Lokananta Asal Biji (True Shallot Seed), AgriHealth: Journal of Agri-food, Nutrition and Public Health. 3(2), 143-153. https://doi.org/10.20961/agrihealth.v3i2.64617
  4. Firmansyah, M.A., (2018). Pertumbuhan, Produksi, Dan Kualitas Bawang Merah Di Tanah Pasir Kuarsa Pedalaman Luar Musim, Jurnal Agroekoteknologi 6(2):271-278. https://doi.org/10.32734/joa.v6i2.2604
  5. Hasyidan, G., S. Wiyatiningsih, dan P. Suryaminarsih. (2021). Aplikasi Biopestisida Fobio dan Streptomyces sp. Untuk Mengendalikan Penyakit Moler pada Tanaman Bawang Merah, Jurnal Agrohita 6(2): 168-173. http://dx.doi.org/10.31604/jap.v6i2.4855
  6. Khamidi, T., H.A. Djatmiko, dan T.A.D. Haryanto. (2022). Potensi Agens Hayati dalam Pengendalian Penyakit Busuk Pangkal dan Peningkatan Pertumbuhan Tanaman Bawang Merah, Jurnal Fitopatologi Indonesia, 18(1):9-18. https://doi.org/10.14692/jfi.18.1.9-18
  7. Manan, A., Nurtiati, E. Mugiastuti, (2018a) . Pengelolaan Tanaman Bawang Merah Ramah Lingkungan dengan Pemanfaatan Biopestisida Trichoderma, Jurnal Solma 7(2):182-192. https://doi.org/10.29405/solma.v7i2.2160
  8. Manan, A., E. Mugiastuti, dan Loekas Soesanto. (2018b). Kemampuan Campuran Bacillus sp., Pseudomonas fluorescens, dan Trichoderma sp. untuk Mengendalikan Penyakit Layu Bakteri pada Tanaman Tomat, Jurnal Fitopatologi Indonesia 14(2):63-68. https://doi.org/10.14692/jfi.14.2.63
  9. Mokalu, N. dan J. B. Kaligis, 2021. Pengendalian Penyakit Bercak Ungu (Alternaria porri L.) Menggunakan Pestisida Nabati Ekstrak Daun Sirih Pada Tanaman Bawang Merah (Allium ceppa L.), Jurnal Agroteknologi Terapan 1(1):7-10.
  10. Mugiastuti, E. dan R.F. Rahayuniati. (2012). Pemanfaatan Bacillus sp. dan Pseudomonas flourescens untuk mengendalikan penyakit layu tomat akibar sinergi Ralstonia solanacearum dan Meloidogyne sp., Proseding Semnas Pengembangan Sumberdaya Pedesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan II, Purwokerto 27-28 November 2012, pp.72-77.
  11. Souminar, S., S. Fajriani, dan A. Arifin. (2018). Respon Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) terhadap Beberapa Tingkat Ketinggian Bedengan, Jurnal Produksi Tanaman 6(10):2413-2433.
  12. Sudewi, S., Ratnawati, L.I. Bangkele, Idris, K. Jaya, dan A.R. Saleh (2022). Aktivitas Bakteri Endofit Asal Padi Local Kamba dalam Menghambat Pertumbuhan Koloni Alternaria porii Secara Invivo, Jurnal Ilmu Pertanian, 7(1):12-17.
  13. Sudrajat, H. & A. Damayanti (2019), Kemampuan Bacillus subtilis dan Lysinibacillus sp. dalam Silika Nano dan Serat Karbon untuk Menginduksi Ketahanan Bawang Merah terhadap Penyakit Bercak Ungu (Alternaria porri (Ell.) Cif), Jurnal Agrikultura, 30 (1), 8-16. https://doi.org/10.24198/agrikultura.v30i1.22698
  14. Syarifudin, R., A. M. Kalay, dan C. Uruilal. (2021). Efek Pemberian Pupuk Hayati Dan Fungisida Kimia Terhadap Serangan Penyakit Layu Fusarium, Pertumbuhan dan Hasil Pada Bawang Merah (Allium ascaloncum L), Jurnal Agrologia 10(2):69-79.
  15. Taskirah, A., B. Damari, dan Gustina. (2022). Mengidentifikasi jamur patogen pada tanaman bawang merah (Allium cepa) di kecamatan Tabang kabupaten Mamasa Sulawesi Barat, Jurnal Celebes Biodiversitas 5 (2), 8 – 16.
  16. Triwidodo, H. dan M. H. Tanjung. (2020). Hama Penyakit Utama Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum) dan Tindakan Pengendalian di Brebes, Jawa Tengah, Agrovigor: Jurnal Agroekoteknologi 13(2):149–154.
  17. Wisudawati, D., M. Anshar,dan I. Lapanjang, (2016). Pengaruh jenis mulsa terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah yang diberi sungkup, Jurnal Agrotekbis 4 (2) :126-133.
  18. Wiyono, S., Widodo, dan T. Khamidi. (2022). Kombinasi Agens Pengendali Hayati untuk Pengendalian Penyakit Bawang Merah di Lapangan, Jurnal Fitopatologi Indonesia 18(6):248-254.