Isi Artikel Utama

Abstrak

Latar belakang: Akses air bersih yang rendah dapat sebagai penyebab tidak langsung dari kejadian stunting balita, karena tidak terpenuhinya kebutuhan air untuk higiene dan sanitasi di rumah sehingga balita mudah terkena penyakit seperti diare.  RW 16 dan RW 14 Wilayah kerja Puskesmas Dayeuhkolot kecamatan Dayeuhkolot kabupaten Bandung merupakan daerah industri, padat penduduk, daerah banjir  dan ada kasus stunting. Air tanah sebagai sumber air bersih  dengan kadar besi dan mangan tidak memenuhi syarat. Tujuan  kegiatan meningkatan pengetahuan, meningkatkan ketrampilan mengolah air bagi masyarakat dan menyediakan akses air bersih bagi keluarga balita stunting. Metode: Kegiatan ini menggunakan metode ceramah, tanya jawab, intervensi pelatihan pemeliharaan filter air  dan intervensi pengolahan air  tanah,  dengan sasaran sebanyak 6 orang keluarga balita stunting  dan  jumlah masyarakat sebanyak 34 orang. Kegiatan diawali dengan pre test pengukuran pengetahuan pengolahan air, pengukran ketrampilan, melakukan pemeriksaan kadar besi, mangan air tanah sebelum dilakukan pengolahan air, dilanjutkan melakukan  peyuluhan, intervensi membuat saringan air,  melatih menggunakan dan merawatan saringan dan media saring. Post test menggunakan kuesioner pre test untuk pengetahuan, daftar tilik ketrampilan dan pemeriksaan laboratorium parameter yang sama. Hasil: memperlihatkan meningkatnya pengetahuan sebesar 70%, meningkatan ketrampilan. Intervensi pengolahan air menurunkan  kadar  besi dan mangan air bersih sampai memenuhi syarat dan keluarga balita stunting dapat mengakses air bersih. Kesimpulan: Kegiatan ini meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat dalam penyediaan air bersih dan meningkatkan air bersih pada keluarga Balita Stunting.

Kata Kunci

Access to clean water, Filtration, Stunting, Water treatment. Acces to clean water Filtration Stunting Water traetment Akses air bersih Filtrasi Pengolahan air Stunting

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Supardi, A., Ardiani Septiati, Y., Karmini, M., & Karjatin, A. (2024). Memberdayakan Masyarakat melalui Penerapan Proses Filtrasi Air Tanah untuk Meningkatkan Akses Air Bersih Keluarga Balita Stunting. Jurnal SOLMA, 13(1), 87–96. https://doi.org/10.22236/solma.v13i1.13543

Referensi

  1. Ariany Z, Maulana AW, Rochana NN, Pudjonarko D, Vokasi S, Diponegoro U, et al. (2019). Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah berwawasan lingkungan di desa puncel kabupaten pati, 01(02), 69–72.
  2. Dewi, H. & Larudu. (2019). Analisis Kualitas Fisika Kimia Air Hujan di Desa Darawa Berdasarkan Standar Kualitas Air Bersih DI Kecamatan Kaledupa Selatan Kabupaten Wakatobi. Jurnal Penelitian Pendidikan Geograf, 4(1), 70–81.
  3. Imamuddin, M., & Mochammad, P. S. (2019). Analisis Kebutuhan Air Bersih dan Air Kotor ( Study Kasus Kompleks Perumahan Taman Sari Persada, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Prosidang, Seminar Nasional Sciences dan Teknologi, 1–5.
  4. Irianti, S. et al. 2019. ‘The Role of Drinking Water Source, Sanitation, and Solid Waste Management in Reducing Childhood Stunting in Indonesia. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 344(1), https://10.1088/1755-1315/344/1/01200
  5. Julio F Ratumbanua, Warouw Finny, R. H. A. (2021). Identifikasi Kandungan Esccherichia Coli Air Sumur Gali Dan Konstruksi Sumur di Desa Poopoh Kecamatam Tombariri.
  6. Jundulloh, P., Winarno, D. J., Kusumastuti, D. I., & Khotimah, S. N. (2021). Peningkatan Kualitas Air Menggunakan Filter Mangan Zeolit dan Karbon Aktif. Jurnal Rekayasa Sipil Dan Desain, 9(4), 819–828.
  7. Mayasari, E., Sari, F. E., & Yulyani, V. (2022). Hubungan Air Dan Sanitasi Dengan Kejadian Stunting Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Candipuro Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2021. 2(1), 51–59
  8. Nia Y, Nurlela & Lestari A.N, (2016). Analisa Kadar Kesadahan Total Pada Air Sumur Di Padukuhan Bandung Gunung Kidul Yogyakarta. Analytical and Environmental Chemistry, 1(1), 2540-8267.
  9. Olo, A., Mediani, H. S., & Rakhmawati, W. (2021). Hubungan Faktor Air dan Sanitasi dengan Kejadian Stunting pada Balita di Indonesia, 5(2), 1113–1126. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.521.
  10. Primawati, F.S. and Suparno, S., 2016. Sistem Penjernihan Air Groundtank LPPMP UNY Sebagai Air Minum Dengan Memanfaatkan Karbon Aktif Batok Kelapa, pasir Aktif Pantai Indrayanti, dan Kerikil Aktif Kali Krasak. Thesis S1, Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Fisika UNY, 5 (3), 169–178.
  11. Purwoto, S. and Sutrisno, J. (2016) ‘Pengolahan Air Tanah Berbasis Treatment Ferrolite, Manganese Zeolite , dan Ion Exchange. Jurnal Teknik Waktu, 14(2), 21–31. https://doi.org/10.36456/waktu.v14i2.134
  12. Rahmawanti N, Dony N. (2016). Studi Arang Aktif Tempurung Kelapa Dalam Penjernihan Air Sumur. Al Ulum Sains dan Teknologi, 1(2), 84–88. http://dx.doi.org/10.31602/ajst.v1i2.438
  13. Rokot, A., Momor, P., Watung, A. T., & Bongakaraeng, A. K. (2023). Uji Efektivitas Penyaringan Air Multi Media Dalam Penurunan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) pada Air Sumur Bor. Prosiding Seminar Nasional. Politeknik Kesehatan Manado, pp. 39-54.
  14. Salim, N., Rizal, N. S., & Vihantara, R. (2018). Komposisi Efektif Batok Kelapa sebagai Karbon Aktif untuk Meningkatkan Kualitas Airtanah di Kawasan Perkotaan. Media Komunikasi Teknik Sipil, 24(1), 87-95. https://doi.org/10.14710/mkts.v24i1.18865
  15. Sari, Priastiwi Y.A. & Sholeh M.N. (2020). Pendampingan pembuatan biopori di desa jembrak, salatiga sebagai salah satu upaya pelestarian air tanah. Jurnal Pengabdi Vokasi, 01(03), 159-163.
  16. Suryani. (2016). Persepsi Masyarakat dalam pemanfaatan Air Bersih (Studi Kasus Mansayakat Pinggiran Sungai di Palembang). Aspirasi, 1(1), 33–48. https://doi.org/10.46807/aspirasi.v7i1.1278
  17. Toure, A., Wenbiao, D., Keita, Z., Dembele, A. and Elzaki, E.E.A. (2019) Drinking Water Quality and Risk for Human Health in Pelengana Commune, Segou, Mali. Journal of Water and Health, 17, 609-621. https://doi.org/10.2166/wh.2019.004
  18. Waskitoningtyas, R. S. & Susilo, B. I. P. (2022). Proses Layanan Bimbingan Belajar Meningkatkan Kemampuan Belajar Anak di Gunung Sari Ilir. Jurnal Solma, 11(3), 431–440. https://doi.org/10.22236/solma.v11i3.10497

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama