Main Article Content

Abstract

Background: Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti hipertensi, Diabetes Mellitus (DM), stroke dan jantung saat ini menjadi perhatian besar dunia, dan masih menjadi besar di Indonesia. Prevalensi penderita hipertensi di Desa Tawang sebanyak 20,5% dan prevalensi penderita diabetes mellitus (DM) sebanyak 70,2%. Kegiatan pengabdian ini bertujuan sebagai upaya pencegahan secara mandiri melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam mendeteksi faktor risiko (FR) PTM dan memberikan edukasi dalam mengurangi risiko-risiko penyakit tidak menular (PTM) melalui peningkatan perilaku hidup yang lebih sehat. Metode: Kegiatan ini dilakukan dengan metode edukasi kesehatan tentang PTM dan pendampingan kader cara deteksi dini faktor risiko (FR). Hasil: Adanya peningkatan pengetahuan tentang PTM dengan rata-rata sebesar 7,5 poin (11,41%) dengan rata-rata skor sebelum diberikan edukasi 65,75 dan rata-rata skor setelah edukasi 73,25. Kesimpulan: Kegiatan edukasi deteksi dini FR PTM dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader dalam deteksi dini PTM. Kader kesehatan di Desa Tawang merasa senang dan lebih paham tentang cara FR dan cara deteksi dini FR PTM, serta dapat melakukan dengan benar sehingga dapat mengetahui seseorang yang berisiko dan dapat mendukung melakukan pencegahan.

Keywords

Deteksi dini faktor risiko pendampingan Penyakit Tidak Menular Assistance Early detection Non-communicable Disease Risk Faktor

Article Details

How to Cite
Kusumawati, Y., Werdany, K. E., Darnoto , S., Sutrisna, E., Wardiono , K., Anis, M., Maimun, M. H., Zulaekah, S., Rahmi , A. N., Widananda , C., Yuniar, S., Nurfauzia, E. N., Nurhaliza, A. A. R. F., Pratiwi, B. I., & Fauziana , E. (2024). Pendampingan Kader Kesehatan Dalam Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) Di Desa Tawang Weru Sukoharjo. Jurnal SOLMA, 13(1). https://doi.org/10.22236/solma.v13i1.12583

References

  1. Cicilia, L., Kaunang, W. P. J., & Fima, L. F. G. L. (2018). Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Diabetes Melitus pada Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bitung. Jurnal Kesma, 7(5), 1–6.
  2. Dewi Ngaisyah, R., & Wahyuningsih, S. (2018). Retraining Dan Pendampingan Kader Posyandu Remaja Dalam Melakukan Monitoring Status Gizi Di Desa Cokrobedog, Sidoarum, Godean, Sleman, Yogyakarta. Dharma Bakti, 1(1), 5.
  3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Profil Kesehatan Indonesia 2020. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
  4. Kementerian Kesehatan RI. (2018). Laporan Riskesdas 2018. In Laporan Nasional Riskesdas 2018 (Vol. 53, Issue 9).
  5. Kiting, R. P., Ilmi, B., & Arifin, S. (2016). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Kader Posbindu Penyakit Tidak Menular. Jurnal Berkala Kesehatan, 1(2), 106–114.
  6. Kusumawati, D. E., Ansar, Bahja, & Hafid, F. (2020). Workshop Praktek Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Bagi Baduta Pada Kader Posyandu. Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 1–7.
  7. Mutiara Putri, I., & Rosida, L. (2017). Pelatihan Kader Pembentukan Posyandu Remaja di Dusun Ngentak Bangunjiwo Kasihan Bantul Yogyakarta. Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat, 528–533.
  8. Ningsih, E. S., Aisyah, S., Rohmah, E. N., & Saida Sandana, K. N. (2022). Peningkatan Peran Kader Dalam Posyandu Lansia. Jurnal Ilmah Multidisiplin Indonesia, 2(1), 191–197.
  9. Noya, F., Ramadhan, K., Tadale, D. L., & Widyani, N. K. (2021). Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Kader Melalui Pelatihan Kader Posyandu Remaja. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 5(5), 2314–2322. https://doi.org/10.31764/jmm.v5i5.5545
  10. Nurrahman, F. S., & Armiyati, Y. (2017). Optimalisasi Status Kesehatan Remaja Melalui Pelatihan Kader Remaja Peduli Kesehatan. Seminar Nasional Pendidikan, Sains Dan Teknologi , 20–24.
  11. Oemiyati, R., & Rustika, R. (2015). Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner (Pjk) Pada Perempuan (Baseline Studi Kohor Faktor Risiko PTM) (Risk Factors for Coronary Heart Disease (CHD) in Women [Baseline Cohort Study of Risk Factors for Non-Communicable Disease]). Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 18(1), 47–55. https://doi.org/10.22435/hsr.v18i1.4277.47-55
  12. Rahmawati, E., Setyawati, E., & Nurhasanah, N. (2020). Peningkatan Pengetahuan Kader Posyandu dalam Penggunaan Buku KIA. Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(2), 56–63. https://doi.org/10.33860/pjpm.v1i2.105
  13. Ramadhan, K., Maradindo, Y. E., & Hafid, F. (2021). Kuliah Kader Sebagai Upaya meningkatkan Pengetahuan Kader Posyandu Dalam Pencegahan Stunting. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 5(4), 1751–1759. https://doi.org/10.31764/jmm.v5i4.5057
  14. Saleh Dunggio, A. R., Hitijahubessy, C. N. M., & Setyowati, S. E. (2021). Trainning of Fasilitator Bagi Kader Kesehatan Program Penyakit Tidak Menular dalam Pencegahan dan Pengendalian Potensi Stroke. Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(1), 21–27. https://doi.org/10.33860/pjpm.v2i1.357
  15. Schröders, J., Wall, S., Hakimi, M., Dewi, F. S. T., Weinehall, L., Nichter, M., Nilsson, M., Kusnanto, H., Rahajeng, E., & Ng, N. (2017). How is Indonesia coping with its epidemic of chronic noncommunicable diseases? A systematic review with meta-analysis. In PLoS ONE (Vol. 12, Issue 6). Public Library of Science. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0179186
  16. Sholihah, A. N., & Werdani, K. E. (2019). Peran Serta Kader Dalam Pelaksanaan Program Pos Pembinaan Terpadu Di Puskesmas Purwodiningratan Surakarta.
  17. Suardiman, S. P. (2011). Psikologi lanjut usia. Yogyakarta: Gadjah Mada University.

Most read articles by the same author(s)