Main Article Content

Abstract

Artikel ini membahas praktik budaya kerja hibrid di kalangan  aparatur sipil negara dengan menggunakan dasar pemikiran kajian budaya. Data teks kualitatif diperoleh dari pengamatan, pengalaman penulis dan studi pustaka dengan objek aparatur sipil negara di Badan penelitian dan pengembangan sumber daya manusia kementerian komunikasi dan informatika, di Jakarta. Hasil diskusi menyimpulkan bahwa masifnya penggunaan media digital berpengaruh terhadap munculnya gejala sikap dan perilaku individualisme, diferensiasi pekerjaan, dan dominasi pemikiran rasional penggunanya. Di balik hegemoni produsen media digital terhadap konsumen terdapat konstruksi keuntungan ekonomi dan kekuasaan. Sementara itu, akulturasi budaya teknologi digital memunculkan budaya kerja hibrid di kelompok  aparatur sipil negara yang memiliki keterampilan teknologi digital. Penggunaan teknologi digital akan mendisrupsi budaya kerja konvensional  aparatur sipil negara selama ini. Komodifikasi bergesernya nilai fungsi media digital dari sebagai alat bantu kerja kelompok  aparatur sipil negara yang memiliki keterampilan teknologi digital, bergeser menjadi alat kekuasaan untuk posisi tawar politik mendegradasi budaya kerja konvensional kelompok  aparatur sipil negara yang tidak memiliki keterampilan media digital. Komodifikasi ini linier dengan konsep hegemoni dan ideologi kapitalis yang dikonstruksi industri media digital untuk menekan konsumennya, termasuk kelompok  aparatur sipil negara yang memiliki keterampilan teknologi digital di instansi pemerintah

Keywords

Budaya Covid-19 Hybrid Transformasi

Article Details

How to Cite
Karman, K., & Arifianto , S. (2022). Teknologi Digital dalam Budaya Kerja: Refleksi Penggunaan Video Conference Platform Saat Pandemi Covid-19. KOMUNIKA, 9(1), 63–75. https://doi.org/10.22236/komunika.v9i1.7868

References

    Bhabha, H. K. (1994). The location of culture. London: Routledge Taylor & Francis Group.
    Dailysocial.id. (2021). Aino Indonesia Fokus Sajikan Platform Pembayaran Non-Tunai untuk Sektor Publik. Retrieved July 6, 2021, from https://komin.fo/zjVR5
    Dwianda, A. (2020). Transformasi Budaya Kerja ala Microsoft di Era Digital. Retrieved November 2, 2021, from https://komin.fo/nfqRQ
    Flew, T. (2005). New Media, and Introduction (2nd ed.). United Kingdom: Oxford University Press.
    Galvin, M. (1994). Vectory in The Gulf Technology, Communication and War. In G. Lelia & G. Roger (Eds.), Framing Technology: Society, Choice and Change. NSW: Allen & Unwin Pty Ltd.
    Gramsci, A. (2013). Selections from the prison notebooks. In The Applied Theatre Reader. https://doi.org/10.4324/9780203891315-31
    Hadiono, K., & Candra, R. (2020). Menyongsong Transformasi Digital. In E. a. Wibowo, Jati Sasongko (Ed.), Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu (SENDIU) (pp. 81–84). Retrieved from https://komin.fo/eftQw
    Hardiman, B. F. (2009). Kritik Ideologi Menyingkap Pertautan Pengetahuan dan Kepentingan Bersama Jurgen Habermas (1st ed.). Yogyakarta: Kanisius.
    Kamahi, U. (2017). Teori Kekuasaan Michel Foucault: Tantangan bagi Sosiologi Politik. Jurnal Al-Khitabah, III(1), 117–133. Retrieved from https://komin.fo/A9omM
    Maryani, E. (2011). Media dan Perubahan Sosial (1st ed.). Bandung: Remaja Rosda Karya.
    McLuhan, M. (1994). Understanding media: The extensions of man. Massachusetts: MIT Press.
    Pawito. (2009). Komunikasi Politik: Media Massa dan Kampanye Pemilihan. Yogyakarta: Penerbit Jalasutra.
    Suryanto. (2020). Pekerja Ingin WFH Diadopsi Perusahaan meski Pandemi Corona Usai. Retrieved November 1, 2021, from https://komin.fo/SyAQU
    Threestayanti, L. (2020). Begini Praktik, Ruang, dan Budaya Kerja di Era Hybrid Working. Retrieved April 17, 2021, from https://komin.fo/hE5ld