Pengaruh minuman popping boba terong belanda dengan ekstrak teh hijau terhadap tes toleransi glukosa oral

Penulis

  • Mudiati Nisa Utami Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jakarta, Indonesia
  • A'immatul Fauziyah Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jakarta, Indonesia
  • Luh Desi Puspareni Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.22236/argipa.v6i2.6630

Kata Kunci:

Kadar Gula Darah, Fenol, Teh Hijau, Popping Boba, Terong Belanda

Abstrak

Minuman popping boba terong belanda dengan ekstrak teh hijau merupakan produk alternatif yang sebelumnya sudah dikembangkan dan memiliki kandungan antioksidan yang tinggi dari senyawa fenol sehingga dipercaya dapat menurunkan kadar glukosa darah. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh pemberian minuman popping boba terong belanda dengan penambahan ekstrak teh hijau terhadap kadar glukosa darah post-prandial. Penelitian ini menggunakan metode desain studi eksperimental dengan subjek 11 orang dewasa sehat. Terdapat dua kelompok pada penelitian ini, yaitu kelompok kontrol yang hanya mengonsumsi larutan glukosa dan kelompok perlakuan yang mengonsumsi larutan glukosa bersamaan dengan minuman popping boba terong belanda dengan penambahan ekstrak teh hijau. Pengukuran respon glukosa darah dilakukan dengan menggunakan metode Oral Glucose Tolerance Test (OGTT). Hasil intervensi didapatkan rerata kadar glukosa darah kelompok perlakuan lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hasil uji paired t-test luas AUC juga menunjukkan kelompok perlakuan berbeda nyata  dan lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hasil perhitungan %PKGD didapatkan sebesar 13,63%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemberian  minuman popping boba dengan penambahan ekstrak teh hijau  efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Akbar, C. I., & Arini, F. A. (2019). Teh rambut jagung dengan penambahan daun stevia sebagai alternatif minuman fungsional bagi penderita diabetes melitus tipe 2. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 8(2), 67-73.

Aldrika, S. (2020). Pengaruh Penambahan Ekstrak Teh Hijau Terhadap Total Fenol dan Sifat Organoleptik Minuman Popping Boba Terong Belanda. Disertasi. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.

Asvita, S. M., & Berawi, K. N. (2016). Efektivitas ekstrak terong Belanda untuk menurunkan kadar glukosa dan kolesterol LDL darah pada pasien obesitas. Majority, 5(1), 102–106.

Bösenberg, L. H., & Van Zyl, D. G. (2008). The mechanism of action of oral antidiabetic drugs: A review of recent literature. Journal of Endocrinology, Metabolism, and Diabetes in South Africa, 13(3), 80-88.

Candrarisna, M., & Kurnianto, A. (2018). Aktivitas ekstrak kulit mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) sebagai teraupetik diabetes melitus terhadap glukosa darah, leukosit dan hemoglobin pada tikus yang diinduksi aloksan. Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma, 7(1), 38.

Dewi, K. (2008). Pengaruh ekstrak teh hijau (Camellia Sinensis var. Assamica) terhadap penurunan berat badan, kadar trigliserida dan kolesterol total pada tikus jantan galur Wistar. Maranatha Journal of Medicine and Health, 7(2), 149509.

Diabetes Federation International. (2019). IDF Diabetes Atlas Ninth edition 2019. In International Diabetes Federation.http://www.idf.org/about-diabetes/facts-figures

Faridah, I. (2019). Pengaruh Pemberian Jelly Drink Cincau Hijau dengan Penambahan Ekstrak Teh Hijau (Camellia sinensis) terhadap Kadar Glukosa Darah Post-prandial. Skripsi. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.

Habuburrohman, D. dan A. Sukohar. (2018). Aktivitas antioksidan dan antimikrobial pada polifenol teh hijau. Jurnal Agromedicine Unila, 5(2), 587-591.

Hala, Y. & Ali, A. (2020). Kandungan total fenol dan kapasitas antioksidan buah lokal Indonesia sebelum dan setelah pencampuran. Prosiding Seminar Nasional Biologi FMIPA UNM.

Hidayat, F. M. T., Dananjaya R, dan Yuniarti L. (2015). Perbandingan Peningkatan Kadar Glukosa Darah Setelah Pemberian Madu, Gula Putih, dan Gula Merah pada Orang Dewasa Muda yang Berpuasa. Prosiding Pendidikan Dokter, 1(2), 69-75.

Julianti, E. D., Nurjanah, N., Yuniati, H., Ridwan, E., & Sahara, E. (2015). Pengaruh tapioka termodifikasi ekstrak teh hijau terhadap glukosa darah dan histologi pankreas tikus diabetes. Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research), 38(1), 51–60.

Kadir, N. A. A. A, Rahmat, A., & Jaafar, H. Z. E. (2015). Protective effects of tamarillo (Cyphomandra betacea) extract against high fat diet induced obesity in Sprague-Dawley rats. Journal of obesity, 2015, 1-8.

Kementerian Kesehatan RI. (2019). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia Tahun 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 182–183.

Kolesi, A., & Sumarny, R. (2018). Perbandingan penurunan kadar glukosa darah ekstrak etanol daun dan biji srikaya (Annona squamosa L.) dengan metode tes toleransi glukosa oral. Jurnal Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, 1–13.

Lee, M. (2013). Basic skills in interpreting laboratory data. American Society of Health-System Pharmacists, 5.

Mataputun, S. P., Rorong, J. A., & Pontoh, J. (2013). Aktivitas Inhibitor α-Glukosidase Ekstrak Kulit Batang Matoa (Pometia pinnata. Spp.) sebagai Agen Antihiperglikemik. Jurnal MIPA Unsrat Online, 2(2), 119–123.

National Instititues of Health Publication. (2014). www.diabetes.niddk.nih.gov.

Parisa, N. (2016). Efek ekstrak daun salam pada kadar glukosa darah. Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Edisi Khusus PEPKI VIII, 1(2), 404-408.

Patel, M. B., & Mishra, S. M. (2012). Magnoflorine from Tinospora cordifolia stem inhibits α-glucosidase and is antiglycemic in rats. Journal of Functional Foods, 4(1), 79-86.

PERKENI, P. (2019). Pedoman pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 dewasa di Indonesia. Edisi Pertama. Jakarta: PB Perkeni.

Prasetya, R. (2018). Pengaruh Suhu Penyeduhan Teh Daun Kelor (Moringa oleifera) terhadap Respon Glikemik pada Dewasa Sehat. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Prawitasari, D. S. (2019). Diabetes Melitus dan Antioksidan. KELUWIH: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran, 1(1), 48-52.

Putri, N. (2014). Pengaruh Pemberian Teh Daun Kelor (Moringa oleifera) Setelah dan Sebelum terhadap Glukosa Darah Post-Pandrial Dewasa Sehat. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Rensiansi, L., & Iwaningsih, S. (2016). Pengaruh konsumsi nasi IR-36 dan nasi merah terhadap profil kadar gula darah pasien diabetes tipe 2 di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur. ARGIPA (Arsip Gizi dan Pangan), 1(1), 41-50.

Sadrin, Y. (2018). Penambahan Ekstrak Teh Hijau (Camelia sinensis) pada Jelly Drink Cincau Hijau (Premna oblongifolia L, Merr) sebagai Alternatif Minuman Tinggi Fenol. Skripsi. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.

[WHO] World Health Organization. (2014). Global status report on noncommunicable diseases 2014 (No. WHO/NMH/NVI/15.1). World Health Organization.

Widiyarti, G., Sundowo, A., & Hanafi, M. (2012). The free radical scavenging and anti-hyperglycemic activities of various gambiers available in Indonesian market. Makara Journal of Science, 15(2), 129-134.

Yuliasih, I., Sugiarto, S., & Constantia, M. (2017). Aplikasi teknik spherification pada coating sari buah jeruk. Jurnal Teknologi Industri Pertanian, 27(3), 253–260.

Zanzer, Y. C. (2011). Teh Hijau Dalam Mengontrol Level Glukosa Plasma Darah Post-prandial. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Diterbitkan

2021-12-06

Cara Mengutip

Utami, M. N., Fauziyah, A., & Puspareni, L. D. . (2021). Pengaruh minuman popping boba terong belanda dengan ekstrak teh hijau terhadap tes toleransi glukosa oral. ARGIPA (Arsip Gizi Dan Pangan), 6(2), 83–94. https://doi.org/10.22236/argipa.v6i2.6630

Terbitan

Bagian

Articles