Incidence of primary dysmenorrhea based on iron intake, calcium intake, physical activity, and nutritional status in UHAMKA students
DOI:
https://doi.org/10.22236/argipa.v8i1.10057Keywords:
primary dismenorrhea, iron intake, calcium intake, physical activityAbstract
Primary dysmenorrhea is menstrual pain in the absence of genital abnormalities that appear in a person after their ovulation cycle has remained. The peak of the incidence of dysmenorrhea is in adolescence, which is 15-25 years. The purpose of this study was to determine the relationship between iron intake, calcium intake, and physical activity with primary dysmenorrhea in UHAMKA students. This research was a quantitative study with a cross-sectional design, and used univariate and bivariate data analysis. The sample consisted of 289 people. The dependent variables in this study were primary dysmenorrhea while the independent variables in this study were iron intake, calcium intake, physical activity, and nutritional status. Dysmenorrhea data collection was taken using the WaLIDD Score questionnaire. Iron and calcium intake data were taken with the Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) questionnaire. Physical activity data was taken using the International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) questionnaire. Nutritional status indicator used BMI. The results showed that most of the subjects had primary dysmenorrhea and had insufficient intake of iron and calcium. More than half of the subjects had a moderate level of physical activity and normal nutritional status. The chi-square test showed that there was significant relationship between iron intake, calcium intake, and nutritional status, but there was no significant relationship between physical activity with primary dysmenorrhea. Therefore, intake of iron and calcium must be increased and BMI must be maintained within normal category to prevent primary dysmenorrhea.Downloads
References
Aditiara, B. E. (2018). Hubungan Antara Usia Menarche dengan Dysmenorrhea Primer.
Alviona, A. (2018). Hubungan Asupan Kalsium dengan Kejadian Dismenore di SMA Negeri 8 Malang.
Andriani, Y. (2015). Hubungan Indeks Massa Tubuh, Tingkat Stress, dan Aktivitas Fisik dengan Tingkat Dismenore pada Mahasiswa DIII Kebidanan Semester II STIKES Aisyiyah Yogyakarta.
Cia, A., & Ghia, A. (2020). Asupan Kalsium dan Kejadian Dismenore pada Remaja. Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 10(1), 91–96.
Dhewi, S. (2016). Hubungan Stres Dan Riwayat Keluarga Dengan Kejadian Dismenore Pada Mahasiswa Di Akademi Kebidanan Bina Banua Husada Banjarbaru Tahun 2016. Jurkessia, VI(3), 31–33.
Ginting, D. A. B. (2019). Gambaran Pola Makan, Aktivitas Fisik dan Status Gizi pada Siswi yang Mengalami Dismenore di SMP Dharma Pancasila Medan.
Ginting, F. S. B. (2017). Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Dismenore pada Menstruasi Remaja Putri di Sekolah SMP N 2 Tanjung Timur Kec. STM Hulu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017.
Hamsari, I. N., Sumarni, & Lintin, G. (2019). Hubungan Asupan Zat Besi dengan Kejadian Dismenore pada Mahasiswi Angkatan 2016 Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Kedokteran, 6(2), 30–40.
Hidayati, K. R., Soviana, E., & Mardiyati, N. L. (2016). Hubungan Antara Asupan Kalsium dan Asupan Zat Besi dengan Kejadian Dismenore pada Siswi di SMK Batik 2 Surakarta. Jurnal Kesehatan, 1(2), 15–22.
Huda, A. I., Ningtyias, F. W., & Sulistiyani. (2020). Hubungan Antara Status Gizi , Usia Menarche dengan Kejadian Dysmenorrhea Primer pada Remaja Putri di SMPN 3 Jember. Pustaka Kesehatan, 8(2).
Justia, A. (2018). Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian Dismenore Primer pada Remaja Putri di MAN Palangkaraya.
Kartika, S. A., R.D, Y. L., & Hidayati, R. S. (2014). Hubungan antara Status Gizi dengan Derajat Dismenore pada Siswi SMA Negeri 1 Surakarta. Nexus Kedokteran Komunitas, 3(2), 121–131.
Khairunnisa, & Maulina, N. (2016). Hubungan Aktivitas Fisik dengan Nyeri Haid (Dismenore) pada Santriwati Madrasah Aliyah Swasta Ulumuddin Uteunkot Cunda Kota Lhokseumawe.
Konar, H. (2013). Texbook of Gyneccology (H. Konar (ed.); 6th ed.). JAYPEE BROTHERS MEDICAL PUBLISHERS (P) LTD.
Lail, N. H. (2017). Hubungan Status Gizi, Usia manarche dengan Dismenore pada Remaja Putri di SMK K Tahun 2017. 9(2), 88–95.
Larasati, T., & Alatas, F. (2016). Dismenore Primer dan Faktor Risiko Dismenore Primer pada Remaja. Majority, 5(September), 79–84.
Lestari, D. R., Citrawati, M., & Hardini, N. (2018). Hubungan Aktivitas Fisik dan Kualitas Tidur dengan Dismenorea pada Mahasiswi FK UPN “Veteran” Jakarta. Majalah Kedokteran Andalas, 41(2), 48–58. https://doi.org/10.25077/mka.v41.i2.p48-58.2018
Lestari, N. M. S. D. (2013). Pengaruh Dismenorea pada Remaja. Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA III, 323–329.
Ligita, L. O., & Kumala, M. (2020). Hubungan Asupan Kalsium dengan Kejadian Dismenorea Primer pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Angkatan 2016. Tarumanegara Medical Journal, 3(1), 133–138.
Masruroh, N., & Fitri, N. A. (2019). Hubungan Kejadian Dismenore dengan Asupan Fe (Zat Besi) pada Remaja Putri. Jurnal Dunia Gizi, 2(1), 23–27.
Muliana, A. (2018). Hubungan Asupan Zat Besi dan Status Gizi dengan Kejadian Dismenore pada Siswi SMK Batik 1 Surakarta.
Nahra, S. J., Husnah, & Andalas, M. (2019). Hubungan Asupan Sumber Kalsium dan Magnesium dengan Derajat Dismenore Primer pada Mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter Angkatan 2017. Jurnal Averrous, 5(1).
Pundati, T. M., Sistiarani, C., & Hariyadi, B. (2016). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dismenore pada Mahasiswa Semester VIII Universitas Jendral Soedirman Purwokerto. Jurnal Kesmas Indonesia, 8(1), 40–48.
Putri, R. C. (2019). Hubungan Antara Status Gizi, Riwayat Keluarga, dan Rutinitas Olahraga dengan Kejadian Dismenore pada Siswi Kelas XI di SMA 08 Pontianak.
Rahmadhayanti, E., & Rohmin, A. (2016). Hubungan Status Gizi dan Usia Menarche dengan Dismenorhea Primer pada Remaja Putri Kelas XI SMA Negeri 15 Palembang. Jurnal Kesehatan, VII(2), 255–259.
Rahmatanti, R., Pradigdo, S. F., & Pangestuti, D. R. (2020). Hubungan Tingkat Stres dan Status Anemia dengan Dismenorea Primer Pada Siswi Kelas XII do SMA N 1 Nganjuk. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 4, 246–254. https://doi.org/10.14710/mkmi.19.4.246-254
Richi, D., Irasanti, S. N., Ferri, A. F. M., Ibnusantosa, R. G., & Sukarya, W. S. (2019). Hubungan Kualitas Tidur dengan Kejadian Dismenore Primer pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains (JIKS), 1(20), 134–138.
Safitri, R., Rahman, N., & Hasanah. (2015). Hubungan Asupan Kalsium dan Aktivitas Olahraga dengan Kejadian Dismenore pada Siswi Kelas XI di SMA Negeri 2 Palu. Healthy Tadulako Journal, 1(1), 58–69.
Sari, A., Pamungkasari, E. P., & Dewi, Y. L. R. (2017). Hubungan Asupan Fe dengan Kadar Hemoglobin pada Remaja Putri Anemia di SMK 2 Muhammadiyah Sukoharjo dan SMA N 1 Nguter. University Research Colloquim 2017, 385–388.
Simamora, R. C. (2019). Hubungan Tingkat Stress terhadap Kejadian Dismenore Primer pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2019.
Trisnawati, Y., & Mulyandari, A. (2020). Pengaruh Latihan Senam Dismenore terhadap Penurunan Nyeri Dismenore pada Mahasiswa Kebidanan. 3(2), 71–79. https://doi.org/https://doi.org/10.32662/gjph.v3i2.1176
Tristiana, A. (2017). Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Disminore Primer Pada Santri Di Pondok Pesantren X di Kabupaten Bogor.
Tristianti, G., & Setiyaningrum, Z. (2021). Peran Asupan Kalsium Terhadap Tingkat Nyeri Haid Remaja Putri. Jurnal Ilmiah Gizi Dan Kesehatan (JIGK), 02(02), 23–30.
Yaroh, N. S., Dana, K., & Lia, S. (2020). Hubungan Gaya Hidup dengan Kejadian Dismenore Primer pada Mahasiswi Prodi S1 Keperawatan di Stikes Abdi Nusantara. 3(2).