Main Article Content

Abstract

Background: Pengembangan pariwisata di era globalisasi saat ini membutuhkan peran teknologi untuk mengembangkan wisata yang ada di Indonesia, karena dengan teknologi memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengetahui informasi terkait wisata yang ada di daerah atau wilayah Indoneisa. Something to see berkaitan dengan objek wsiata terutama di Desa Sidamukti yang memiliki objek wisata yang memiliki potensi untuk di kembangkan menjadi Ekowisata. Baik objek wisata alam maupun budaya terdapat di Desa Sidamukti. Sedangkan Something to do para wisatawan dapat menikmati beberapa aktraksi wisata yang ada di Desa Sidamukti baik berupa fasilitas, suasana, maupun kebudayaan. Dan Something to buy para wisatawan bisa membeli souvenir khas yang terdapat di desa Sidamukti melalui ekowisata yang ada di sana. Tulisan ini akan memuat mengenai pengembangan Ekowisata di Desa Sidamukti, kecamatan Majalengka, kabupaten Majalengka, Jawa Barat berbasis aplikasi Nyabakeun Sidamukti-Mobile (Bakti-Mobile). Metode: Metode pelaksanaan di mulai dengan tahap pengumpulan data, kemudian dilanjut dengan pembuatan aplikasi, hingga penerapan aplikasi di Desa Sidamukti. Hasil: Aplikasi ini akan memasukan gambaran objek ekowisata secara nyata dengan penjelasan yang rinci namun mudah untuk dipahami dan dibayangkan, dengan begitu harapan untuk menarik minat wisatawan untuk berkunjung akan semakin tinggi. Kesimpulan: Tingginya minat kunjung wisatawan pada desa ini maka tujuan ekowisata untuk menjadi bisnis strategis dalam rangka menaikkan keuangan daerah akan menjadi kenyataan.

Keywords

Ecotourism Technology Tourism Ekowisata Pariwisata Teknologi

Article Details

How to Cite
Jumardi, Qodariah, L. ., Muhtarom, H., Aulia, T., & Aprisa Wardhantari, G. . (2022). Pemanfaatan Aplikasi Bakti_Mobile dalam Mengembangkan Potensi Wisata Desa Sidamukti . Jurnal SOLMA, 11(2), 230–242. https://doi.org/10.22236/solma.v10i3.7459

References

  1. Bagindo, M. P., Sanim, B., & Saptono, T. (2016). Model Bisnis Ekowisata di Taman Nasional Laut Bunaken dengan Pendekatan Business Model Canvas. MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah, 11(1), 80–88. https://doi.org/10.29244/mikm.11.1.80-88
  2. Ballantine, J. L., & Eagles, P. F. J. (1994). Defining Canadian ecotourism. Journal of Sustainable Tourism, 2(1), 1–6.
  3. Barati, M., & Zolhavarieh, S. (2013). Mobile Learning and Multi Mobile Service in Higher Education. International Journal of Information and Education Technology, 2(4), 297–299. https://doi.org/10.7763/ijiet.2012.v2.135
  4. Batubara, M. H., Nurmalina, N., Nasution, A. K. P., Agusmawati, A., & Maharani, A. (2021). Pelatihan Media Sosial Instagram Untuk Sarana Promosi Ekowisata. JPMA - Jurnal Pengabdian Masyarakat As-Salam, 1(1), 1–8. https://doi.org/10.37249/jpma.v1i1.253
  5. Cai, P. (2021). Thinking skills development in mobile learning: The case of elementary school students studying environmental studies. Thinking Skills and Creativity, 42(July), 100922. https://doi.org/10.1016/j.tsc.2021.100922
  6. Charnley, S. (2005). From nature tourism to ecotourism? The case of the Ngorongoro Conservation Area, Tanzania. Human Organization, 64(1), 75–88.
  7. Eilani, R. E. M., Arini, D., Ipb, K., & Indonesia, B. (2013). Peran Kementerian Dalam Negeri Dalam Pengembangan Ekowisata Di Indonesia. Media Konservasi, 18(3), 135–141. https://doi.org/10.29244/medkon.18.3.
  8. Febriandhika, I., & Kurniawan, T. (2020). Pengembangan Pariwisata Melalui Pemberdayaan Masyarakat Dilihat Dari Perspektif Implementasi Kebijakan. Jurnal Pariwisata Pesona, 5(1), 1–11. https://doi.org/10.26905/jpp.v5i1.2793
  9. Indardi, N., & Sahri, S. (2020). Pengembangan Paralayang Ternadi di Kabupaten Kudus. Media Ilmu Keolahragaan Indonesia, 10(1), 19–22. https://doi.org/10.15294/miki.v10i1.21480
  10. Iskandarsyah, M. (2013). Analisis Model Bisnis Ekowisata di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu dengan Pendekatan Business Model Canvas. Tesis Tidak Diterbitkan.
  11. Jamalina, I. A., & Wardani, D. T. K. (2017). Strategi Pengembangan Ekowisata Melalui Konsep Community Based Tourism (CBT) Dan Manfaat Sosial Dan Ekonomi Bagi Masyarakat Di Desa Wisata Nglanggeran, Patuk, Gunung Kidul. Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan, 18(1), 71–85. https://doi.org/10.18196/jesp.18.1.4008
  12. Meilani, R., & Muntasib, H. (2013). Peran Kementerian dalam Negeri Dalam Pengembangan Ekowisata di Indonesia. Media Konservasi, 18(3), 135 – 141.
  13. Sharpley, R., & Telfer, D. J. (2015). Tourism and Development – Concepts and Issues 2nd Edition. Channel View Publications.
  14. Sutiarso, M. A. (2018). Pengembangan Pariwisata Yang Berkelanjutan Melalui Ekowisata. 1–11. https://doi.org/10.31219/osf.io/q43ny
  15. Yusnikusumah, T. R., & Sulistyawati, E. (2016). Evaluasi Pengelolaan Ekowisata di Kawasan Ekowisata Tangkahan Taman Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara. Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota, 27(3), 173. https://doi.org/10.5614/jrcp.2016.27.3.1

Most read articles by the same author(s)