Main Article Content

Abstract

Background: Benteng Gajah adalah desa di kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia. Sebagian besar penduduk desa bermata pencaharian sebagai petani dan peternak. Perempuan di Desa Benteng Gajah umumnya hanya berperan sebagai ibu rumah tangga, sehingga nyaris tidak berkontribusi secara langsung terhadap peningkatan perekonomian masyarakat secara umum. Metode: Teknik-teknik pengabdian tersebut terutama difokuskan pada upaya pelibatan komunitas dampingan serta mendorong partisipasi mereka secara maksimal. Tahapan dalam pendampingan pelatihan keterampilan membuat beberapa produk olahan pangan hewani khususnya daging broiler dengan memegang prinsip keamanan pangan yang dikemas dalam kegiatan "Pelatihan diversifikasi pangan hewani lokal yang ASUH”. Hasil: Hasil ternak yang dihasilkan umumnya dipasarkan langsung tanpa melalui pengolahan hasil panen. Padahal sebagai produsen bahan pangan hewani berupa daging dan telur, hasil-hasil ternak tersebut dapat didiversifikasi menjadi aneka olahan yang memiliki rasa, bentuk yang menarik dan bernilai gizi tinggi serta aman, sehat, utuh dan halal (ASUH). Kesimpulan: Kaum Perempuan di Desa Benteng Gajah menjadi berdaya serta mampu dalam meningkatkan kualitas pangan bagi keluarganya serta dapat meningkatkan perekonomian keluarganya. 

Keywords

ASUH Benteng Gajah Diversifikasi produk Pangan hewani Pemberdayaan perempuan ASUH Benteng Gajah Diversifikasi Produk Pangan hewani Pemberdayaan perempuan

Article Details

How to Cite
Hafsan, H., Devi Armita, Ar. Syarif Hidayat, St. Aisyah Sijid, Hajrah, Zulkarnain, & Irwan Misbach. (2021). Pemberdayaan Perempuan Melalui Diversifikasi Produk Pangan Hewani Lokal yang ASUH di Desa Benteng Gajah: Pemberdayaan Perempuan Melalui Diversifikasi Produk Pangan Hewani Lokal Yang ASUH di Desa Benteng Gajah. Jurnal SOLMA, 10(1), 52–60. https://doi.org/10.22236/solma.v10i1.5491

References

  1. Astutik, F., & Dewi, R. M. (2013). Upaya Peningkatan Pendapatan Rumah Tangga melalui Home Industry Gambir (Krupuk Kertas) di Dusun Dunengendak Desa Tlontoraja Kecaman Pasean Kabupaten Pamekasan. Jurnal Pendidikan Ekonomi (JUPE), 1(3), 1–17.
  2. Frandy Arista Pratama, Yulia, D. G. (2015). Sistem Infromasi Pengajuan Proposal dan Lembar Pertanggungjawaban Berbasis WEB Pada Biro Administrasi Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Kristen Petra. Universitas Kristen Petra, Vol 3. http://publication.petra.ac.id/index.php/teknik-informatika/article/view/2892/2598
  3. Kurniyati, Y., Rahmawati, F., & Suryati, P. (2014). Optimalisasi Pemanfaatan dan Diversifikasi Olahan Pangan Lokal sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat. Inotek, 18(1), 1–15.
  4. Marsigit, W. (2010). Pengembangan Diversifikasi Produk Pangan Olahan Lokal Bengkulu untuk Menunjang Ketahanan Pangan Berkelanjutan. AGRITECH, 30(4), 256–264.
  5. Pratama, A., Fitriani, A., & Chairunnisa, H. (2017). Preservasi dan Diversifikasi Produk Olahan Telur yang Mudah dan Sehat di Kecamatan Ciasem Girang. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(6), 374–377.
  6. Pratama, C. (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pemberdayaan Perempuan Desa Joho di Lereng Gunung Wilis. Kebijakan Dan Manajemen Publik, 1(1), 12–19.
  7. Robbani, M. ., & Ekawaty, M. (2019). Analisis Dampak Pemberdayaan Perempuan terhadap Kesejahteraan Keluarga. Al-Muzara'ah, 7(1), 1–18.
  8. Rochdiani, D., Kusumo, R. A. B., Wiyono, S. N., Qanti, S., & Sadeli, A. H. (2018). Manajemen Usaha Home Industry Desa Sindangsari Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang. Dharmakarya. Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat, 7(1), 51–55.
  9. Saugi, W., & Sumarno. (2015). Pemberdayaan Perempuan melalui Pelatihan Pengolahan Bahan Pangan Lokal. Jurnal Pendidikan Dan Pemberdayaan Masyarakat, 2(2), 226–238.
  10. Suhartini. (2005). Model-Model Pemberdayaan Masyarakat. Lukis Pelangi Aksara.