Main Article Content

Abstract

Background: Komunitas Bilik Jasinga merupakan salah satu komunitas yang masih eksis menjaga kebudayaan Sunda di era digital. Tetapi dibutuhkan pelatihan lanjutan untuk menjaga kelestarian budaya Sunda melalui peningkatan kemampuan komunikasi digital bagi komunitas Bilik Jasinga.  Hal ini dilakukan untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Sunda di kalangan remaja dan meningkatkan kesejahteraan anggota dengan meningkatkan penjualan produk merchendise di e-commerce dan meningkatkan eksistensi melalui lagu Bogor Anyar. Metode: Sasaran mitra adalah Komunitas Bilik Jasinga, jumlah peserta yang mengikuti pelatihan berjumlah sebelas orang. Metode yang digunakan pendampingan denggan tahapan; sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan komunikasi digital. Hasil: melalui pelatihan komunikasi digital yang dilakukan oleh tim UMBARA, komunitas Bilik Jasinga memiliki peningkatan kemampuan dalam kreatifitas desain baju, penggunaan fotografi yang baik, dan mampu mempromosikan produk di e-commerce. Kesimpulan: Pelatihan ini telah menghasilkan regenerasi anggota dan memotivasi anggota komunitas Bilik Jasinga untuk memasarkan produk unggulannya melalui platform e-commerce dan meningkatkan frekuensi manggung secara offline. Selain itu menjaga eksistensi dengan mempublikasikan kesenian Kariding dan lagu Bogor Anyar.

Keywords

Eksistensi Kebudayaan Sunda Komunikasi Digital Komunitas Bilik Jasinga Pelatihan Eksistensi Kebudayaan Sunda Komunikasi Digital Komunitas Bilik Jasinga Pelatihan

Article Details

How to Cite
Nina, N., Karsiwan, W., & Nuryani, R. (2025). Pelatihan Komunikasi Digital dalam Meningkatkan Eksistensi Kebudayaan Sunda di Komunitas Bilik Jasinga Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor. Jurnal SOLMA, 14(2), 1882–1895. https://doi.org/10.22236/solma.v14i2.17812

References

  1. Alamsyah, Z & Suherman, A. (2022). Karinding: Dari Ungkapan Hati Menjadi Karya Seni (Sebuah Tinjauan Etnomusikologi). Virtuoso: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Musik, 5(2), 125–133. https://doi.org/10.26740/vt.v5n2.p125-133
  2. Ali, F & Hanif, I. (2020). Peningkatan Eksistensi Sanggar Seni Gong Si Bolong Pusaka Jaya melalui Media Promosi Interaktif. Magenta | Official Journal STMK Trisakti, 4(01), 594–613. https://doi.org/10.61344/magenta.v4i01.72
  3. Asari, Andi. (2023). Komunikasi Digital. Penerbit Lakeisha. Klaten, Jawa Tengah.
  4. Anwar, R. K & Rusmana, A. (2017). Komunikasi Digital Berbentuk Media Sosial Dalam Meningkatkan Kompetensi Bagi Kepala, Pustakawan, Dan Tenaga Pengelola Perpustakaan. Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat, 6(3), 204–208.
  5. Bayu, F. B. A. (2022). Komunikasi Digital dalam Jual Beli Online melalui Sosial Media Instagram. KOMUNIDA : Media Komunikasi dan Dakwah, 12(01), 49–59. https://doi.org/10.35905/komunida.v12i01.2131
  6. Brata, Y. R., & Wijayanti, Y. (2020). Dinamika Budaya Dan Sosial Dalam Peradaban Masyarakat Sunda Dilihat Dari Perspektif Sejarah. Jurnal Artefak, 7(1), 1. https://doi.org/10.25157/ja.v7i1.3380
  7. Handayani, L., Haryono, S., Yulianto, A., Siswati, S., Firmansyah Kurniawan, D., Surya Kusuma, G., Caesha Maulana, H., & Resha Vivadi, M. (2024). Regenerasi Pelaku Seni Pertunjukan Tradisional Banyumas: Studi Pada Grup Ebeg Anak-Anak Budaya Laras, Desa Sijenggung, Banjarmangu, Banjarnegara. dalam Widowati, Evi (2024). Book Chapter SEni Jilid 1. LPPM Universitas Negeri Semarang, hal 31–55. Sumber: https://bookchapter.unnes.ac.id/index.php/bs/article/view/181/177
  8. Holden, J. (2015). The Ecology of Culture - AHRC Ecology of Culture. Arts and Humanities Research Council, January, pp 1-42. http://www.ahrc.ac.uk/News-and-Events/News/Documents/AHRC Ecology of Culture (A).pdf
  9. Kusuma Ningsih, R., Pardiman, P., & Harijanto, D. (2024). Pelatihan dan Pengembangan Kewirausahaan Berbasis Industri Kreatif Pada Siswa Lulusan SMK di Kota Batu. Jurnal SOLMA, 13(1), 168–177. https://doi.org/10.22236/solma.v13i1.14130
  10. Mantri, Y.M. (2021). Digitalisasi Bahasa Daerah Sebagai Upaya Meningkatkan Ketahanan Budaya Daerah. Journal TEXTURA, 2 (2), 67-83. http://journal.piksi.ac.id/index.php/TEXTURA/article/view/540.
  11. Maulana, M. A. ., Astuti, A. A. ., Samosir, H. T. ., & Asi, Y. E. . (2024). Strategi Musik Tradisi Dayak: Reposisi Musik Tradisional Dalam Meningkatkan Eksistensi Berkesenian Generasi Milenial . Jurnal Review Pendidikan Dan Pengajaran (JRPP), 7(1), 1875–1882. https://doi.org/10.31004/jrpp.v7i1.25572
  12. Nugraha, I. S. (2013). Pelestarian Musik Karinding di Kampung Manabaya Desa Pakuwon Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang. (Doctoral dissertation, Indonesia University of Education).
  13. Salim, N., Marcelline, S., & Soenarjo, H. (2021). Penerapan Flat Design dengan Elemen Visual Etnik Sunda pada Instagram Barak Karinding untuk Menjangkau Generasi Muda. Prosiding Seminar Nasional Desain Sosial. Universitas Pelita Harapan. hal 817–824.
  14. Santosa, G. (2023). Optimalisasi Ekosistem Seni, Budaya, dan Alam sebagai Respon Keberadaan Taman KEhati di Desa Nagrog Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung. dalam Book Chapter Pemberdayaan Masyarakat untuk Peningkatan Desa Wisata di Kabupaten Bandung. Institute Seni Budaya Bandung. hal 134-148. https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/bookchapter/article/view/3032.
  15. Sofyan Nero, A., Sofianto, K., Sutirman, M., & Suganda, D. (2016). Pembelajaran dan Pelatihan Seni Karinding di Kabupaten Ciamis sebagai Upaya Pelestarian Budaya Leluhur Sunda. Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat, 5(1), 34–37. journdharmakarya/article/viewFile/11437/5233al.unpad.ac.id/
  16. Tirta, N. R. (2017). Pemberdayaan Ekonomi Pesantren Melalui Pengembagan Daya Lokal. Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, 3 Nomor 1, 57–78. http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/lbrmasy/issue/view/94