Main Article Content
Abstract
Background: Selama ini masyarakat menganggap biji rambutan sebagai limbah tidak terpakai padahal biji rambutan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Banyak warga yang belum mengetahui manfaat buah rambutan dan mereka hanya menjual buah rambutan kepada tengkulak dengan harga yang rendah. Tujuan Kegiatan adalah untuk mengolah limbah dari buah rambutan yaitu bijinya dapat dimanfaatkan sebagai makanan yang dapat diolah menjadi emping (JIRAMPING), sehingga nantinya limbah biji rambutan ini memiliki nilai ekonomis yang dapat menambah penghasilan masyarakat di Kelurahan Argasunya. Metode: Metode Program pengabdian ini melibatkan kegiatan penyuluhan, pelatihan, demo dan pendampingan Ibu – ibu rumah tangga untuk menghasilkan JIRAMPING. Setelah produk jadi, ibu – ibu rumah tangga diajarkan membuatpackaging yang menarik. Untuk pemasaran, dilakukan melalui online yaitu dengan aplikasiaplikasi toko online dan dipasarkan juga secara offline dengan menjualnya di pasar, pusat keramaian dan di kampus-kampus wilayah Cirebon. kegiatan PMP ini merupakan bagian dari MBKM. Hasil: Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian ini mampu memberikan informasi dan inovasi tentang pengolahan limbah biji rambutan sehingga masyarakat mampu mengolah limbah biji rambutan menjadi sebuah usaha bisnis yang kreatif, yang mampu menunjukkan kreatifitas dalam mengubah limbah yang tidak terpakai menjadi produk yang bernilai. Selain itu, kegiatan ini juga bisa menjadi salah satu pilihan untuk mengurangi limbah khususnya biji rambutan. Kesimpulan: Kesimpulan yaitu Masyarakat mampu mengembangkan kreatifitasnya dalam mengubah limbah tidak terpakai menjadi cemilan yang memiliki banyak manfaat dan tentunya memiliki cita rasa yang enak. Selain itu, ini juga mampu menjadi alternatif dalam mengurangi limbah khususnya limbah biji rambutan.
Keywords
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
© 2022 Oleh authors. Lisensi Jurnal Solma, LPPM-Uhamka, Jakarta. Artikel ini bersifat open access yang didistribusikan di bawah syarat dan ketentuan Creative Commons Attribution (CC BY) license. (http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/).
References
- Abadimas, j., & buana, a. (2021). Abstract making rambutan seed chips. 4(02), 3–5. Ajiningrum, purity sabila, et al. Pembuatan emping biji rambutan: emping biji rambutan. Jurnal abadimas adi buana, 2021, 4.2: 119-121. https://doi.org/10.36456/abadimas.v4.i2.a2596
- Anggara, D., Harianja, M. S., Musfitasari, A., Marselinha, M., Wahyudianto, F. X. A., & Fernandes, A. (2020). Potensi limbah kulit rambutan (Nephelium lappaceum) sebagai minuman seduhan herbal. Jurnal Agroteknologi, 13(02), 131-136 http://dx.doi.org/10.19184/j-agt.v13i02.11576
- Lailiyah, S. N., Adityo, R. D., Ali, S. N., Salsabila, Z., Firdaus, M. T., & Marzuki, R. A. (2023). Produk Kewirausahaan Dari Limbah Biji Rambutan Desa Sukosari Dusun Pulosari Kasembon. Devosi, 4(1), 1–10. https://doi.org/10.33558/devosi.v4i1.5791
- Malinda, e. P., rudiyansyah, r., & sapar, a. (2019). Karakterisasi senyawa fenolik dari biji buah rambutan (nephelium lappaceum l.). Indonesian journal of pure and applied chemistry, 2(3), 94. https://doi.org/10.26418/indonesian.v2i3.36890
- Saren, A. N., Khawarizmi, B., Rahmi, S. H., Citra, V., & Swari, P. (2024). Pengolahan Limbah Biji Rambutan Menjadi Emping di Desa Penimbung , Kecamatan Gunungsari. https://doi.org/10.29303/jpmpi.v7i1.7601
- Sari, N., Kalsum, U., & Ramdani, A. (2023). Pengolahan Limbah Biji Rambutan Menjadi Emping Tolang Buluan di Desa Karang Bayan Kecamatan Lingsar. 2(1), 36. http://dx.doi.org/10.29303/jpimi.v2i1.2287
- Sunaryo, d. (2021). Optimalisasi limbah kulit rambutan menjadi produk minuman kemasan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat desa sukaratu kabupaten serang. Kaibon abhinaya: jurnal pengabdian masyarakat, 3(1), 1-7 https://doi.org/10.30656/ka.v3i1.2350
- Wahyuningsih, Diah. Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kewirausahaan Pengolahan Limbah Buah Rambutan di Desa Keleyan Kabupaten Bangkalan. Jurnal ilmiah pangabdhi, 2019, 5.1.Widiarti, N., Wahyuni, S., dan Mahatmanti FW 2013. Pengolahan buah dan biji41.https://doi.org/10.29303/jpimi.v2i1.2287
References
Abadimas, j., & buana, a. (2021). Abstract making rambutan seed chips. 4(02), 3–5. Ajiningrum, purity sabila, et al. Pembuatan emping biji rambutan: emping biji rambutan. Jurnal abadimas adi buana, 2021, 4.2: 119-121. https://doi.org/10.36456/abadimas.v4.i2.a2596
Anggara, D., Harianja, M. S., Musfitasari, A., Marselinha, M., Wahyudianto, F. X. A., & Fernandes, A. (2020). Potensi limbah kulit rambutan (Nephelium lappaceum) sebagai minuman seduhan herbal. Jurnal Agroteknologi, 13(02), 131-136 http://dx.doi.org/10.19184/j-agt.v13i02.11576
Lailiyah, S. N., Adityo, R. D., Ali, S. N., Salsabila, Z., Firdaus, M. T., & Marzuki, R. A. (2023). Produk Kewirausahaan Dari Limbah Biji Rambutan Desa Sukosari Dusun Pulosari Kasembon. Devosi, 4(1), 1–10. https://doi.org/10.33558/devosi.v4i1.5791
Malinda, e. P., rudiyansyah, r., & sapar, a. (2019). Karakterisasi senyawa fenolik dari biji buah rambutan (nephelium lappaceum l.). Indonesian journal of pure and applied chemistry, 2(3), 94. https://doi.org/10.26418/indonesian.v2i3.36890
Saren, A. N., Khawarizmi, B., Rahmi, S. H., Citra, V., & Swari, P. (2024). Pengolahan Limbah Biji Rambutan Menjadi Emping di Desa Penimbung , Kecamatan Gunungsari. https://doi.org/10.29303/jpmpi.v7i1.7601
Sari, N., Kalsum, U., & Ramdani, A. (2023). Pengolahan Limbah Biji Rambutan Menjadi Emping Tolang Buluan di Desa Karang Bayan Kecamatan Lingsar. 2(1), 36. http://dx.doi.org/10.29303/jpimi.v2i1.2287
Sunaryo, d. (2021). Optimalisasi limbah kulit rambutan menjadi produk minuman kemasan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat desa sukaratu kabupaten serang. Kaibon abhinaya: jurnal pengabdian masyarakat, 3(1), 1-7 https://doi.org/10.30656/ka.v3i1.2350
Wahyuningsih, Diah. Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kewirausahaan Pengolahan Limbah Buah Rambutan di Desa Keleyan Kabupaten Bangkalan. Jurnal ilmiah pangabdhi, 2019, 5.1.Widiarti, N., Wahyuni, S., dan Mahatmanti FW 2013. Pengolahan buah dan biji41.https://doi.org/10.29303/jpimi.v2i1.2287