Main Article Content

Abstract

Background: Tingginya prevalensi stunting di Indonesia terkhususnya di Kecamatan Ngemplak masih menjadi prioritas dalam upaya percepatan pernurunan stunting. Salah satu upaya percepatan penurunan stunting yang melibatkan berbagai stakeholder secara spesifik yaitu dengan melakukan pendampingan audit kasus stunting dan verifikasi stunting. Tujuan pendampingan audit kasus stunting dan verifikasi stunting ini adalah mengidentifikasi penyebab stunting pada balita secara individual dan dapat memverifikasi diagnosis stunting yang telah ditegakkan berdasarkan pengukuran antropometri oleh kader. Metode: Metode dalam pengabdian masyarakat ini meliputi, sosialisasi, FGD, pengukuran antropometri, wawancara, konseling dan pemeriksaan kesehatan.  Peserta audit kasus stunting dan verifikasi stunting berjumlah 9 orang dengan status gizi stunting dan wasting. Pelaksanaan dilakukan di Aula RSUD Simo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah pada tanggal 13 Juni 2023. Hasil: Hasil pemeriksaan 6 dari 9 balita yang mengalami stunting dan wasting menunjukkan bahwa penyebab terjadinya stunting dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya inadekuat asupan zat gizi, penyakit bawaan lahir, penyakit infeksi, dan kebiasaan mengkonsumsi jajanan. Kesimpulan: Kesimpulan dari pendampingan audit kasus stunting dan verifikasi ini yaitu dari 9 peserta audit kasus stunting, 6 balita diantaranya terverifikasi mengalami stunting dan wasting.

Keywords

stunting stunting case audit verification stunted stunting Audit Kasus Stunting Verifikasi Stunting

Article Details

How to Cite
Nashira, I. T., Kurniatri, M. I., & Mulyani, S. (2024). Pendampingan Audit Kasus Stunting dan Verifikasi Stunting di 4 Desa Lokus Stunting, Kecamatan Ngemplak, Boyolali . Jurnal SOLMA, 13(2), 1315–1326. https://doi.org/10.22236/solma.v13i2.14950

References

  1. Astiyah, S. C. (2022). Stunting vs Wasting pada Anak. Kementerian Kesehatan RI, 11–13. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/
  2. Bappenas. (2019). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020–2024 (Issue 2019). Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
  3. Gurang, Y. . et al. (2023). Hubungan antara Pola Asuh Makan dan Kualitas Konsumsi Pangan dengan Stunting Anak Usia 18–24 Bulan di Kota Bogor, Jawa Barat, Indonesia. National Nutrition Journal, 18(1), 19–27. https://e-journal.unair.ac.id/MGI/article/view/34944/23869
  4. Hastuti, Setianingsih Setianingsih, Ony Linda, Nur Ulfah, & Muchamad Rifai. (2022). Rembug Stunting Sebagai Upaya Percepatan Penurunan Kasus Stunting di Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali. Jurnal SOLMA, 11(3), 694–703. https://doi.org/10.22236/solma.v11i3.10208
  5. Kementerian Kesehatan RI. (2022). Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tingkat Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota Tahun 2022. In Kemenkes RI. https://www.litbang.kemkes.go.id/buku-saku-hasil-studi-status-gizi-indonesia-ssgi-tahun-2021/
  6. Kementrian Kesehatan RI. (2018). Laporan Riset Kesehatan Dasar Indonesia Tahun 2018. In Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (p. 674). http://labdata.litbang.kemkes.go.id/images/download/laporan/RKD/2018/Laporan_Nasional_RKD2018_FINAL.pdf
  7. Manego, R., Mischlinger, J., Dejon-Agobe, J. C., Basra, A., MacKanga, J. R., Diop, D. A., Adegnika, A. A., Agnandji, S. T., Lell, B., Kremsner, P. G., Matsiegui, P. B., Gonzalez, R., Menendez, C., Ramharter, M., & Mombo-Ngoma, G. (2021). Birth weight, growth, nutritional status and mortality of infants from Lambarene and Fougamou in Gabon in their first year of life. PLoS ONE, 16(2 February), 1–15. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0246694
  8. Mitra. (2015). Stunting Problems and Interventions to Prevent Stunting (A Literature Review). Jurnal Kesehatan Komunitas, 2(6), 7–10.
  9. Nadila, N. N. (2021). Hubungan status gizi stunting pada balita dengan kejadian tuberkulosis. Jurnal Medika Hutama, 02(02), 475–479.
  10. Noor, M. S., Andrestian, M. D., Dina, R. A., Ferdina, A. R., Dewi, Z., Hariati, N. W., Rachman, P. H., Setiawan, M. I., Yuana, W. T., & Khomsan, A. (2022). Analysis of Socioeconomic, Utilization of Maternal Health Services, and Toddler’s Characteristics as Stunting Risk Factors. Nutrients, 14(20), 1–12. https://doi.org/10.3390/nu14204373
  11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tentang Percepatan Penurunan Stunting, Peraturan Presiden Republik Indonesia 23 (2021).
  12. Prajastuti, S., & Ariwibowo, D. D. (2023). Pengaruh penyakit jantung bawaan sianotik dan asianotik terhadap pertumbuhan pasien balita periode 2018-2020 Penyakit jantung bawaan ( PJB ) atau heart disease ( CHD ) ialah kelainan yang sejak pembentukan organ pada masa seluruh / sebagian dan Semarang t. 5(1), 153–158.
  13. Purnama, S. G. (2015). Panduan Focus Group Discussion ( FGD ) dan Penerapannya. Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana, 1–15.
  14. Sari, K., & Sartika, R. A. D. (2021). The effect of the physical factors of parents and children on stunting at birth among newborns in indonesia. Journal of Preventive Medicine and Public Health, 54(5), 309–316. https://doi.org/10.3961/jpmph.21.120
  15. Sumiati, Arsin, A. A., & Syafar, M. (2020). Determinants of stunting in children under five years of age in the Bone regency. Enfermeria Clinica, 30, 371–374. https://doi.org/10.1016/j.enfcli.2019.10.103
  16. Syukur, S. B., & Harismayanti, H. (2020). Stunting Problems in Pregnant Women and Children Within 1000 Days of Early Life. International Journal Papier Advance and Scientific Review, 1(2), 47–52. https://doi.org/10.47667/ijpasr.v1i2.45
  17. UNICEF. (2018). Percentage of Children Who were Stunted in Leading Countries Worldwide as of 2017. Statistics, 2018.
  18. Utami, R. A., Setiawan, A., & Fitriyani, P. (2019). Identifying causal risk factors for stunting in children under five years of age in South Jakarta, Indonesia. Enfermeria Clinica, 29(xx), 606–611. https://doi.org/10.1016/j.enfcli.2019.04.093

Most read articles by the same author(s)