Main Article Content

Abstract

Background: Kecamatan Paku Haji merupakan kecamatan di Kabupaten Tangerang sebagai lokasi yang berada di daerah pesisir. Kecamatan Paku Haji memiliki berbagai ancaman bencana alam dan dampak bencana semakin besar akibat kemiskinan. Kegiatan pengabdian ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dan siswa dengan bekerjasama dengan Kelompok Kegiatan kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Pakuhaji. Metode: Kegiatan terdiri dari beberapa rangkaian, diantaranya seminar, workshop berbasis project base learning untuk membuat media ajar yang menarik untuk siswa, pendampingan dan pengaplikasian media ajar edukasi bencana kepada siswa di sekolah masing-masing guru dan pemberian simulasi bencana pada siswa. Hasil: Setelah kegiatan dilakukan, guru meunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan para guru dan siswa sekolah dasar di Kecamatan Paku Haji dalam mitigasi bencana. Untuk sampai pada kondisi siap menghadapi bencana, masih banyak hal yang perlu dilakukan, seperti mengelola sampah dan edukasi tentang perubahan iklim. Kesimpulan: Berdasarkan kegiatan yang dilakukan guru mendapatkan pemahaman baru tentang bencana, bahwa bencana dapat diminimalisir dampak kerugian dan kerusakanya, serta siswa mengetahui respon yang tepat saat bencana datang.

Keywords

Bencana pesisir Mitigasi bencana Tanggap bencana

Article Details

How to Cite
Sari, Y. Y., Fajar Islam, A., & Adiputra, A. (2024). Sekolah Tanggap Bencana: Mitigasi Bencana Berbasis Project Base Learning pada Sekolah Dasar di Kecamatan Pakuhaji, Banten. Jurnal SOLMA, 13(2), 664–673. https://doi.org/10.22236/solma.v13i2.13001

References

  1. Koswara, Asep., Amri, Avianto, dkk. (2019), Pendidikan Tangguh Bencana: Mewujudkan Satuan Pendidikan Aman Bencana di Indonesia., Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
  2. Bps Kt. Kecamatan Paku Haji Dalam Angka 2022. 2022;
  3. Dahlia S, dkk. (2008). Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Pasca Kejadian Tsunami Tahun 2018, Sebagai Rekomendasi Tata Ruang Di Pesisir Pantai Kecamatan Panimbang,
  4. Pandeglang, Banten. Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) [Internet].
  5. ;4(1):8–16. https://journal.uhamka.ac.id/index.php/jgel/article/view/3640
  6. Danil, Muhammad (2021), Manajemen Bencana, Prosiding Mitigasi Bencana, Universitas Dharmawangsa.
  7. Diposaptono S. (2005) “Teknologi Mitigasi Tsunami. Materi Kesiapsiagaan danTanggap Darurat Bencana Tsunami di Wilayah Pesisir”.
  8. Indonesia, K. P. dan K. R. (2019). Penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). 1–24.
  9. Kab.Tangerang. Rencana Strategis Tahun 2016-2021. 2018;2023:44.
  10. Krimgold, Fred, ed.(2985) Proceedings of the International Conference on Disaster Mitigation Program Implementation. Blacksburg, VA: Virginia Polythecnic Institute and State University.
  11. Kemendikbud. (2013). Permendikbud Nomor 33 Tahun 2009 tentang Satuan Pendidikan Aman Bencana
  12. Mukhopadhyay,Anirban, Dasgupta,Rajarshi, Hazra,s., Mitra D,(2018), Coastal Hazards and vulnerability: A review. Interntional Journal of geology, earth, and Environmental sciences, Vol,2 (1), hal. 57-76
  13. Satterthwaite D. (2008) “Perubahan iklim dan urbanisasi: Dampak dan implikasi terhadap tata kelola kota”. [Editor tidak diketahui]. Pertemuan kelompok ahli PBB tentang distribusi penduduk, migrasi internal urbanisasi, dan pembangunan. Sekretariat PBB, 21-23 Januari. New York
  14. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Pengaggulangan Bencana,. (2007)
  15. Wiguna, et al. (2019), Indeks Risiko Bencana Indonesia Tahun 2019. 2019;328.
  16. Zainuddin, Deni, (2022), Banjir Rendam 300 Rumah warga di Kecamatan Pakuhaji, Tangerang, diakses pada 20 September 2023. https://poskota.co.id/2022/01/20/banjir-rendam-300-rumah-warga-di-kecamatan-pakuhaji-tangerang