Main Article Content

Abstract

Pendahuluan: Bahasa Konjo sebagai simbol identitas suku Kajang terancam punah karena semakin berkurangnya penutur asli dan pengaruh perkawinan campur dengan suku lain. Studi ini bertujuan untuk mengatasi ancaman kepunahan bahasa Konjo di Sekolah Dasar. Metode: Penerapan modul multilingual learning Inggris, Indonesia, dan Konjo di Sekolah Dasar dilakukan dengan pembelajaran terpadu, pembelajaran kontekstual, pembelajaran kolaboratif dan pembelajaran berbasis proyek. Hasil: Terjadi peningkatan pemahaman siswa terhadap bahasa Indonesia, Inggris, dan Konjo, peningkatan kompetensi guru dalam implikasi modul multilingual learning, dan inklusi budaya lokal dalam kurikulum pembelajaran. Kesimpulan: Kegiatan ini memberikan kontribusi untuk pelestarian Bahasa Konjo dan budaya Suku Adat Tanah Towa Kajang dengan implementasi modul multilingual dalam pembelajaran Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran muatan lokal dimana meningkat rata-rata 35% dari penguasaan dan implementasi Bahasa Konjo sebelumnya.

Keywords

Bahasa Konjo Budaya Lokal Multilingual Learning Bahasa Konjo Budaya lokal Multilingual Learning

Article Details

How to Cite
Saiful, S., Ansar, A., Hijrah, H., Bakri, R. A., & Sashari, A. R. (2023). Language Revival and Cultural Resilience: Implementasi Modul Multilingual Learning Di SDN 351 Tanah Towa. Jurnal SOLMA, 12(3), 1513–1521. https://doi.org/10.22236/solma.v12i3.12874

References

Read More

Most read articles by the same author(s)