Main Article Content

Abstract

Background: Kasus Stunting di Indonesia menurut SSGI (Survei Status Gizi Indonesia) mencapai 21,6%, dan pada Kabupaten Boyolali sebesar 20,0%, angka tersebut masih diatas angka target penurunan stunting tahun 2024 yaitu sebesar 14%. Kegiatan ini bertujuan menggali penyebab, mencari alternatif, dan mencegah masalah stunting di Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Metode: pencegahan stunting ini dilakukan dengan metode ceramah oleh pemangku kebijakan, Dinas BKKBN, kecamatan, desa, bidan, ahli gizi, PLKB, dari dinas pertanian, dan bagian PKH Kecamatan. Hasil: Belum tercapainya beberapa indikator intervensi, yaitu bayi tidak mendapatkan ASI eksklusif, pendampingan pada keluarga berisiko stunting, dan persentase pelayanan keluarga berencana (KB) pasca persalinan. Tidak tercapainya angka ASI Eksklusif karena sebagian besar ibu bekerja, sehingga bayi dirawat oleh orang lain. Rendahnya pendampingan pada keluarga berisiko stunting dikarenakan terbatasnya tim pendampingan keluarga (TPK). Rendahnya persentase pelayanan Kb pasca persalinan karena pasangan usia subur (PUS) tidak segera melakukan KB saat masa nifas selesai. Sehingga dari permasalahan tersebut perlu dilakukan edukasi terkait ASI eksklusif, menyediakan fasilitas untuk melakukan laktasi di tempat kerja, melakukan edukasi terkait pentingnya melakukan KB dan penambahan anggota TPK di setiap desa. Kesimpulan: Terdapat beberapa capaian indikator spesifik dan sensitif yang tidak tercapai sehingga perlu peningkatan koordinasi pada lintas sektor dan mengoptimalkan pendampingan keluarga dengan melakukan edukasi terkait ASI eksklusif dan KB dalam menangani masalah stunting di Kecamatan Klego.

Keywords

ASI Eksklusif Keluarga Berencana Lintas Sektor Stunting

Article Details

How to Cite
Crysty Lourena, Septiani, A. R., & Febrinasari, R. P. (2023). Upaya Pencegahan Stunting melalui Kegiatan Pra-rembuk Stunting di Kecamatan Klego . Jurnal SOLMA, 12(2), 695–704. https://doi.org/10.22236/solma.v12i2.12377

References

  1. Afifa, I. (2019). Kinerja Kader dalam Pencegahan Stunting: Peran Lama Kerja sebagai Kader, Pengetahuan dan Motivasi. Jurnal Kedokteran Brawijaya, 30(4), 336-341.
  2. Bangun, S. M. B., & Sitepu, W. A. (2023). The Ethnic Group Role With Stunting Incidents In Sekip Village Lubuk Pakam District. JURNAL KEPERAWATAN DAN FISIOTERAPI (JKF), 5(2), 375-380
  3. Candra, A. (2013). Hubungan underlying factors dengan kejadian stunting pada anak 1-2 th. Diponegoro Journal of Nutrition and Health, 1(1), 89913.
  4. Daracantika, A., Ainin, A., & Besral, B. (2021). Systematic Literature Review: Pengaruh Negatif Stunting terhadap Perkembangan Kognitif Anak. Jurnal Biostatistik, Kependudukan, Dan Informatika Kesehatan, 1(2), 113.
  5. Ernawati, R. (2021). Hubungan jarak kehamilan dan kehamilan remaja dengan kejadian stunting di puskesmas harapan baru Samarinda.
  6. Kahssay, M., Woldu, E., Gebre, A., & Reddy, S. (2020). Determinants of stunting among children aged 6 to 59 months in pastoral community, Afar region, North East Ethiopia: unmatched case control study. BMC Nutrition, 6(1), 1–8. https://doi.org/10.1186/s40795-020-00332-z
  7. Kemenkes RI. (2020). Peraturan Menteri Kesehatan Tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024. Indonesia.
  8. Kemenkes RI. (2022). Buku saku hasil survei status gizi Indonesia (SSGI) 2022. Jakarta
  9. Kepmenkes RI no HK.01.07/MENKES/1928/ 2022
  10. Moryanda, R., Dasril, O., & Sulrieni3, I. N. (2020). Study on Relationship of Exclusive breast feeding and Mother Education with Severely Stunting Case: Evidence from Padang City. Jurnal.Syedzasaintika. 1(1): 398-403
  11. Nirmalasari, N. O. (2020). Stunting Pada Anak : Penyebab dan Faktor Risiko Stunting di Indonesia. Qawwam: Journal For Gender Mainstreming, 14(1), 19–28. https://doi.org/10.20414/Qawwam.v14i1.2372
  12. Noorhasanah, E., & Tauhidah, N. I. (2021). Hubungan pola asuh ibu dengan kejadian stunting anak usia 12-59 bulan. Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, 4(1), 37-42.
  13. Sutriyawan, A., & Nadhira, C. C. (2019). KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI UPT PUSKESMAS CITARIP KOTA BANDUNG Agung. Jurnal Kesehatan Masyarakat Khatulistiwa, 7, 79–88.
  14. Olo, A., Mediani, H. S., & Rakhmawati, W. (2021). Hubungan Faktor Air dan Sanitasi dengan Kejadian Stunting pada Balita di Indonesia. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 1113-1126.
  15. Peraturan Presiden No. 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting
  16. WHO (2018). Reducing stunting in children: equity considerations for achieving the Global Nutrition Targets 2025.
  17. Wulandari, H. W., & Kusumastuti, I. (2020). Pengaruh Peran Bidan, Peran Kader, Dukungan Keluarga dan Motivasi Ibu terhadap Perilaku Ibu dalam Pencegahan Stunting pada Balitanya. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 19(02), 73-80.
  18. Irianti, S., Prasetyoputra, P., Dharmayanti, I., Azhar, K., & Hidayangsih, P. S. (2019, October). The role of drinking water source, sanitation, and solid waste management in reducing childhood stunting in Indonesia. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 344, No. 1, p. 012009). IOP Publishing.

Most read articles by the same author(s)