Main Article Content

Abstract

Background: Salah satu faktor penentu kualitas dan produktivitas kopi yang dihasilkan adalah kualitas lahan kebun kopi. Diharapkan para petani dapat menjaga kualitas tanaman dengan perawatan melalui dukungan peningkatan unsur hara tanah pada lahan dengan bantuan pupuk kompos. Kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan dukungan penuh dari kepala desa Kenine Bener Meriah dengan jumlah peserta sebanyak 26 orang masyarakat desa Kenine. Metode: Pada tahap pertama dilakukan pembuatan alat biopori dan alat sensor pH berbasis IoT yang kemudian di praktekkan langsung pada salah satu lahan kenun kopi masyarakat desa Kenine. Tim penyuluhan juga mengarahkan masyarakat untuk terjun langsung ke lapangan untuk melakukan simulasi penggunaan alat biopori ini. Selanjutnya tim memberikan pengarahan dan manfaat penggunaan alat biopori di bandingkan dengan kegiatan yang biasa dilakukan masyarakat untuk menyuburkan kebun mereka. Selanjutnya pada tahap evaluasi tim juga memantau hasil yang di dapat setelah penerapan biopori serta memantau pemakaian sensor pada kebun warga. Hasil: Peningkatan pada tumbuhan kopi yang dipakai alat biopori dan diharapkan produktivitas kopi juga meningkat seiring dengan pertumbuhan pokok kopi tersebut. Kesimpulan: Penggunaan pipa biopori untuk pembusukan limbah kulit kopi bermanfaat untuk menggemburkan tanah, menjadi pupuk kompos dan dapat menambah volume penyerapan air hujan.

Keywords

Agriculture Bio pore Coffee Plantation Sensor Biopori Kebun kopi Pertanian Sensor

Article Details

How to Cite
Al Kautsar Aidilof, H., Yulisda, D., Yusdartono, H. M., Fitria, R., Razi, A., & Abdullah, D. (2023). Penyuluhan Pembuatan Biopori Limbah Kulit Kopi di Desa Kenine Bener Meriah. Jurnal SOLMA, 12(1), 122–128. https://doi.org/10.22236/solma.v12i1.10496

References

Read More

Most read articles by the same author(s)