Main Article Content

Abstract

Background: Salah satu tuntutan profesionalisme guru adalah kemampuan menyusun soal-soal literasi dan numerasi berorientasi High Order Thinking Skills (HOTs) yang berkualitas. Pelatihan penyusunan soal-soal literasi dan numerasi bagi guru sekolah dasar (SD), bertujuan untuk meningkatkan kapasitas guru dalam menunjang profesionalisme guru dalam menyusun soal-soal literasi dan numerasi untuk siswa sekolah dasar. Metode: Peserta pelatihan berasal dari perwakilan tiap kecamatan yang ada di Kabupaten Mojokerto sebanyak 54 peserta. Pelatihan ini dilaksanakan secara luring di lingkungan Pendopo Bupati Kabupaten Mojokerto Jawa Timur. Pelaksanaan kegiatan pelatihan meliputi sesi pemaparan materi pelatihan, praktik mandiri penyusunan soal-soal literasi dan numerasi berorientasi HOTs, dan diakhiri dengan refleksi dan rencana tindak lanjut. Hasil: peserta sudah mampu menyusun soal-soal literasi dan numerasi pada kategori baik. Kesulitan yang dialami peserta adalah menyesuaikan antara capaian pembelajaran dengan teks stimulus yang disajikan dan menyusun soal literasi dalam kategori HOTs. Selama pelatihan, peserta menunjukan antusias yang tinggi. Berdasarkan refleksi dan tindak lanjut dari kegiatan ini, peserta akan menjadikannya sebagai aktivitas rutin untuk diterapkan di sekolah masing-masing pasca kegiatan pelatihan. Kesimpulan: secara keseluruhan kegiatan PKM ini telah dilaksanakan dengan baik.

Keywords

HOTs Literasi Numerasi Porfesionalisme Guru

Article Details

How to Cite
Suryanti, Nadia Luthfi Choirunnisa, Ganes Gunansyah, Neni Mariana, & Wahyu Sukartiningsih. (2022). Pelatihan Penyusunan Soal Literasi dan Numerasi bagi Guru Sekolah Dasar . Jurnal SOLMA, 11(3), 586–597. https://doi.org/10.22236/solma.v11i3.10071

References

  1. Asrijanty, A. (2020) Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Implikasinya pada Pembelajaran. Jakarta: Pusat Asesmen dan Pembelajaran. http://repositori.kemdikbud.go.id/19690/
  2. Damaianti, V. S., Abidin, Y., & Rahma, R. (2020). Higher order thinking skills-based reading literacy assessment instrument: An Indonesian context. Indonesian Journal of Applied Linguistics, 10(2), 513-525.
  3. Fiangga, S., Amin, S.M., Ekawati, R., Prihartiwi, N.R. (2019). Penulisan Soal Literasi Numerasi bagi Guru SD di Kabupaten Ponorogo. Jurnal Anugerah, 1(1), 9-18.
  4. Fisher, P., Comber, A., and Wadsworth, R. (2006). Approaches to Uncertainty in Spatial Data. In: Fundamentals of Spatial Data Quality. ISTE, Ltd., London, pp. 43-59.
  5. Girard, C., Bastelica, T., Léone, J., Epinat-Duclos, J., Longo, L., & Prado, J. (2021). The relation between home numeracy practices and a variety of math skills in elementary school children. PloS one, 16(9), e0255400.
  6. Hasanah, U., Edwita, & Ahmad Januar. (2021). Pendampingan Guru Mengembangkan Assesment Kompetensi Minimum (AKM) Berorientasi PISA untuk Meningkatkan Kualitas Hasil Pembelajaran di Sekolah Dasar Wilayah Kabupaten Bogor. Jurnal Abadimas Adi Buana, 5(01), 90–99. Doi: https://doi.org/10.36456/abadimas.v5.i01.a3634.
  7. Isti’adah, Feida Noorlaila. 2020. Teori-Teori Belajar dalam Pendidikan. Tasikmalaya: Edu Publisher.
  8. Kartikasari, M., Kusmayadi, T. A., & Usodo, B. (2016). Kreativitas guru sma dalam menyusun soal renah kognitif ditinjau dari pengalaman kerja. Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika, (November), 431–442.
  9. Kartowagiran, B. (2011). Kinerja guru profesional (Guru pasca sertifikasi). Jurnal Cakrawala Pendidikan, 3(3). DOI: https://doi.org/10.21831/cp.v3i3.4208.
  10. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2020). Adaptasi Modul Literasi dan Numerasi. Jakarta: Kemendikbud.
  11. Koyuncu, İ., & Fırat, T. (2020). Investigating reading literacy in PISA 2018 assessment. International Electronic Journal of Elementary Education, 13(2), 263-275.
  12. Lin, X., Schwartz, D. L., & Hatano, G. (2018). Toward teachers’ adaptive metacognition. In Educational psychologist (pp. 245-255).
  13. Mahmud, M. R., & Pratiwi, I. M. (2019). Literasi numerasi siswa dalam pemecahan masalah tidak terstruktur. Kalamatika: Jurnal Pendidikan Matematika, 4(1), 69-88.
  14. Mujiman Haris. 2011. Manajemen Pelatihan Berbasis Belajar Mandiri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  15. Mulyasa, H. E. (2021). Menjadi Guru Penggerak Merdeka Belajar. Bumi Aksara.
  16. Purwasih, J. H. G., & Wahananto, J. (2022). Mengenal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM): Pelatihan Guru Yayasan Pondok Pesantren Fathul Hidayah Lamongan. Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS), 5(1), 1. Doi: https://doi.org/10.17977/um032v5i1p1-7.
  17. Purwasih, Joan. (2020). Kendala Calon Pendidik Dalam Membuat Soal Pilihan Ganda Higher Order Thinking (Hot). Jurnal Sosial Humaniora. 13. 12. Doi: https://doi.org/10.12962/j24433527.v13i1.6746.
  18. Puslitjakdikbud (2018). Muatan HOTs pada pembelajaran Kurikulum 2013 Pendidikan Dasar. Jakarta: Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan, Balitbang, Kemendikbud.
  19. Rahmawati. (2021). Analisis Kemampuan Literasi Numerasi Pada Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar. Prosiding SI MaNIs (Seminar Nasional Integrasi Matematika dan Nilai-Nilai Islami), [S.l.], v.4, n.1, p.59-65. Available at: http://conferences.uin malang.ac.id/index.php/SIMANIS/article/view/1502>. Date accessed: 18 sep. 2022.
  20. Rakhmawati, Y., & Mustadi, A. (2022). The circumstances of literacy numeracy skill: Between notion and fact from elementary school students. Jurnal Prima Edukasia, 10(1), 9-18.
  21. Retnawati, H., Djidu, H., Kartianom, A., & Anazifa, R. D. (2018). Teachers’ knowledge about higher-order thinking skills and its learning strategy. Problems of Education in the 21st Century, 76(2), 215.
  22. Riadi, B. (2021). Pendampingan membuat sol berorientasi HOTs bagi guru-guru SMK di Pringsewu. Jurnal Sumbangsih 2(1), 112-117.
  23. Sari, V. P., & Sayekti, I. C. (2022). Evaluasi Pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) pada Kompetensi Dasar Literasi Membaca Peserta Didik Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 6(3), 5237–5243. Doi: https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i3.2907.
  24. Sudianto, S., & Kisno, K. (2021). Potret kesiapan guru sekolah dasar dan manajemen sekolah dalam menghadapi asesmen nasional. Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, 9(1), 85-97. doi: https://doi.org/10.21831/jamp.v9i1.39260

Most read articles by the same author(s)