Main Article Content

Abstract

Revolusi Industri 4.0 menciptakan sebuah paradigma baru yang sering  disebut internet of things. Perubahan pardigma berpikir yang besar ini sangat mempengaruhi system dunia kerja saat ini. Perubahan ini tidak lain karena adanya otomasi disrutiption dalam bidang pekerjaan kshusnya perempuan. Selain itu konsep kolaborasi yang di tawarkan revolusi industri kali ini justrul melangengakan hegemoni sistem kapitalisme itu sendiri. Dalam hal ini sangat merugikan perempuan. Konsepkebahagiaan perempuan karir di abad 21 adalah buah hasil dari konstruksi perkembangan teknologi Iinformasi dan komunikasi.  Efek budaya modern  kontemporer sangat nyata dalam menggubah perilaku perempuan karir hari ini dalam memaknai sebuah pekerjaan. Dalam bentuk pekerjaan modern seperti sekarang yang dianggap maju oleh sebagian kalangan,  justrul dalam prakteknya masih melanggengkan system patriarki yang selama ini ditentang oleh perempuan karir.  Serta masih banyak bentuk ketidakailan gender dalam pekerjaan khusunya bagi perempuan karir hari ini. Disisi lain ada  juga semacam gagap budaya barat antara wanita karir di sektor formal, informal, pendatang, atau yang dari Jakarta. Namun dengan seiring berjalanya waktu dan  perkembangan zaman seperti sekarang ini yang menjadi perhatian sekaligus catatan dalam penelitian kali ini. Ketika semua pekerjaan  nantinya sudah terotomasi semua dengan segala kemudahanya. apakah makna Bahagia dalam karir  itu akan menjadi "Hyperrealitas” karena dalam penlitian ini saya juga mendapati bahwa sudah ada teknologi "Editing Genome” yang bisa merancang suatu kebahagian

Article Details

How to Cite
Ardiyanto , E. . (2021). Hiperrealitas Makna Bahagia Perempuan Karir Generasi Millennial Abad 21. KOMUNIKA, 8(2), 107–121. https://doi.org/10.22236/komunika.v8i1.5923

Most read articles by the same author(s)