Main Article Content

Abstract

Penyebaran sebuah informasi menjadi sangatlah cepat pada lingkungan era digital dewasa ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses konsep interaksionisme simbolik dalam fact checking oleh. MAFINDO. Penelitian ini menggunakan paradigma Symbolic Interacsionism Theory. Narasumber kunci dari penelitian ini adalah Presidium Bidang Pencari Fakta Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO), Eko Juniarto. Hasil studi ini menunjukkan bahwa MAFINDO dan netizen bisa berpartisipasi dengan bertanya dan bahkan melakukan klarifikasi terhadap informasi yang diterimanya di media sosial MAFINDO sebagai bentuk literasi digital. MAFINDO memanfaatkan akun media sosial Instagram miliknya sebagai salah satu wadah untuk pemberantasan hoaks. Hal ini dapat mengembangkan proses komunikasi dua arah yang bertujuan untuk memberikan edukasi klarifikasi berita bohong

Keywords

Hoax, Instagram, MAFINDO, Netizen

Article Details

How to Cite
Ardi, I. M., Mulyaning Ati, R., Rhangga, A., Anggraini, P., & Eka Syahputra, H. (2023). Literasi Digital sebagai Upaya Kritis Memrangi Berita Bohong: Studi Terhadap Gerakan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO). KOMUNIKA, 10(2), 145–153. https://doi.org/10.22236/komunika.v10i2.10756

References

  1. Aritonang, A. I., Yoanita, D., Hadi, I. P., & Setiawan, A. (2019). Citizens Journalism Based on Website for Digital Literacy. KnE Social Sciences, 191–197.
  2. Aulia, D. P. (2018). Memerangi Berita Bohong Di Media Sosial (Studi Terhadap Gerakan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia). Fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif ….
  3. Barkah, T., Rusgianto, S., & Wardhana, A. (2022). Impact of Agricultural Land and the Output of Agricultural Products Moderated with Internet Users toward the Total export of Agricultural Product in Three Islamic South East Asian Countries. Media Agribisnis, 6(1 SE-Articles). https://doi.org/10.35326/agribisnis.v6i1.2261
  4. Bauer, A. T., & Ahooei, E. M. (2018). Rearticulating Internet Literacy. Journal of Cyberspace Studies, 2(1), 29–53.
  5. Dilla, A. N., & Candraningrum, D. A. (2019). Komunikasi Persuasif dalam Kampanye Gerakan Anti Hoaks oleh Komunitas Mafindo Jakarta. Koneksi, 3(1), 199–206.
  6. Eschenfelder, K. R., & Shankar, K. (2019). Prevalence and Use of the Term “Business Model” in the Digital Cultural Heritage Institution Professional Literature. International Conference on Information, 391–398.
  7. Lou, C., & Yuan, S. (2019). Influencer marketing: how message value and credibility affect consumer trust of branded content on social media. Journal of Interactive Advertising, 19(1), 58–73.
  8. Nurhadi, A. M., & Muchtarom, M. (2020). Developing civic responsibility in the community through the social community “Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo).” 3rd International Conference on Learning Innovation and Quality Education (ICLIQE 2019), 1087–1094.
  9. Pratama, Y. B., Wardhana, A. K., & Nugroho, P. A. (2020). HUBUNGAN ANTARA ARTIKEL MENGENAI GAME DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SCOPUS: STUDI BIBLIOGRAFI. VISI PUSTAKA: Buletin Jaringan Informasi Antar Perpustakaan, 22(1).
  10. Restianty, A. (2018). Literasi Digital, Sebuah Tantangan Baru Dalam Literasi Media. Gunahumas, 1(1), 72–87.
  11. Satyawati, N. P., Utari, P., & Hastjarjo, S. (2019). Fact Checking of Hoaxes by Masyarakat Antifitnah Indonesia. International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding, 6(6), 159–172.
  12. Silalahi, R. R., Bestari, P., & Saputra, W. T. (2017). Karakteristik Strategi Crowdsourcing untuk Membatasi Penyebaran Hoaks di Indonesia Studi Kasus: Masyarakat Anti Fitnah Indonesia. Metacommunication; Journal of Communication Studies, 2(2).
  13. Stolze, T. (2019). A displaced transition: Habermas on the public sphere. In Becoming Marxist (pp. 248–260). Brill.
  14. Suwono, H. (2017). School literary movement in Indonesia: Challenges for scientific literacy. International Conference on Education (ICE2) 2018: Education and Innovation in Science in the Digital Era, 309–317.
  15. Tulung, J. M., & Kalampung, Y. O. (2019). Digital Literacy Effort by Indonesian Churches in The Midst of Hoax Problems. 1st Annual Internatioal Conference on Social Sciences and Humanities (AICOSH 2019).
  16. Wardhana, A. K. (2020). Information search trends about sharia: a comparation study between business-industry genre with book-literature genre. Journal of Halal Product and Research, 3(1), 35–42.
  17. Wardhana, A. K. (2021a). The Application of Waqf and Endowment Fund Based on the Principles in the Sharia Maqashid Pillar Society. Prosperity: Journal of Society and Empowerment, 1(2), 107–119. https://doi.org/10.21580/prosperity.2021.1.2.8829
  18. Wardhana, A. K. (2021b). The Impact Of The Pro And Cons Policies In Jokowi Era’s On The Macro Economy Of Society. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Airlangga, 31(2), 124–136. https://doi.org/https://doi.org/10.20473/jeba.V31I22021.124-136
  19. Wardhana, A. K., & Ratnasari, R. T. (2022). Analisis sitasi publikasi tentang repositori bidang studi perpustakaan pada Web of Science selama pandemi. Daluang: Journal of Library and Information Science, 2(1), 53–61.
  20. Wardhana, A. K., Rusgianto, S., & Fauziana, H. (n.d.). Effect of Timber, Palm Oil, and Gold Output on GNI in Indonesia in the Maqashid Framework.
  21. Williams, C. B. (2017). Introduction: Social media, political marketing and the 2016 US election. Taylor & Francis.
  22. Yu, T.-K., Lin, M.-L., & Liao, Y.-K. (2017). Understanding factors influencing information communication technology adoption behavior: The moderators of information literacy and digital skills. Computers in Human Behavior, 71, 196–208.
  23. Yustitia, S., & Asharianto, P. D. (2020). Misinformation and Disinformation of COVID-19 on Social Media in Indonesia. Proceeding Of Lppm Upn “Veteran” Yogyakarta Conference Series 2020–Political And Social Science Series, 1(1), 51–65.