Hubungan Islamic Parenting, Dan Kualitas Pribadi (Religiusitas, Self Control) Terhadap Empati Remaja
Abstract
Berkembangnya gadget dewasa ini, membuat remaja menjadi sibuk dengan dirinya sendiri. Maraknya media sosial, games dan kemudahan mengakses informasi berhasil menarik perhatian remaja untuk ikut terlibat didalamnya. Akan tetapi, hal tersebut membuat remaja tidak peka terhadap lingkungan sosialnya Remaja seringkali tidak mengetahui dan menyadari apa yang terjadi dengan anggota keluarganya yang lain. Orangtua seringkali tidak cukup kuat untuk dijadikan model bagi berkembangnya kontrol diri dan religiusitas pada remaja. Dimana kedua hal ini diduga juga mengambil peran pada kemampuan anak dalam berempati. Oleh sebab itu penelitian ini mencoba untuk menggali Hubungan Islamic Parenting, religiusitas, self control terhadap empati remaja. Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan remaja SMK/SMA sebanyak 150 orang. Data pada penelitian ini diolah dengan metode regresi bertingkat yang dibantu dengan program SPSS versi 23. Penelitian in imenunjukkan hasil bahwa ternyata Islamic Parenting memiliki hubungan dengan kemampuan berempati dan religiusitas). Religiusitas dan self control pada penelitian ini terbukti tidak memiliki hubungan dengan empati. Masuknya Islamic Parenting bersama dengan religiusitas dan self control ternyata memberikan perubahan yang besar. Secara bersama Islamic Parenting, religiusitas dan self control memiliki pengaruh sebesar 4.5% terhadap empati. Semakin tinggi remaja mempersepsikan dirinya dibesarkan oleh orangtua dengan Islamic Parenting maka religiusitas dan self controlnya akan meningkat, dan bersama-sama mereka juga meningkatkan kemampuan empati remaja. Hal ini disebabkan karena empati dipelajari anak melalui pembelajaran, melihat, dan merasakan langsung cara orangtua berinteraksi dan mencoba memahami diri remaja tersebut.