Main Article Content

Abstract

Sekolah Dasar (SD) merupakan sekolah formal tahapan pertama yang harus ditempuh oleh anak di Indonesia. Pendidikan dasar memiliki peran sentral dalam pembentukan generasi cerdas, berkualitas dan memiliki daya saing. Salah satu keterampilan yang dibutuhkan pada siswa SD adalah keterampilan berpikir kritis dan kreatif. Hal tersebut dapat dibentuk dan dibangun melalui proses berpikir imajinatif. Daya berpikir menjadi titik awal untuk merangsang proses berpikir yang lebih kompleks. Imajinasi pada konteks ini ialah mendorong anak berkembang dalam aspek kreativitas, pemecahan masalah, membentuk karakter dan moral, membentuk kemampuan kognitif dan mengembangkan kemampuan komunikasi dan bahasa siswa. Karakteritik konsep sejarah yang terintegrasi dalam IPS menjadi sarana yang efektif dalam optimalisasi daya imajinasi siswa. Salah satunya dengan metode storytelling yang dapat dijadikan seabagi pendekatan yang menstimulasi daya imajinasi siswa. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji tentang peran strategis metode storytelling dalam mengembangkan daya imajinatif siswa SD melalui integrasi konsep sejarah dalam pembelajaran IPS di SD. Berdasarkan kajian literatur, diketahui storytelling tidak hanya berkenaan dengan pemahaman materi tapi siswa memiliki kaitan secara emosional dalam materi tersebut, siswa akan berkembang keterampilan berbicara, keterampilan menulis, keterampilan berbahasa, serta merangsang kreativitas dan mampu memecahkan masalah. Selanjutnya, metode storytelling merupakan alat yang efektif dalam mengembangkan daya berpikir imajinatif yang menjadi dasar dalam pengembangan keterampilan berpikir kritis dan kreatif pada siswa. Hal tersebut sangat dibutuhkan oleh siswa untuk survive pada tantangan abad ke-21.

Keywords

Sekolah Dasar Storytelling Daya Berpikir Imajinatif

Article Details

References

Read More