Main Article Content

Abstract

Jika pada abad ke-19 hanya dikenal satu jenis pendekatan penelitian, yaitu pendekatan monodisipliner, maka sejak abad ke-20 sampai dengan hari ini telah terjadi perkembangan yang pesat mengenai pendekatan penelitian, yakni lahirnya pendekatan multidisipliner, interdisipliner, transdisipliner, bahkan post-disipliner. Dua pendekatan yang pertama, yakni multidisipliner dan interdisipliner bahkan telah diterapkan dalam penelitian kesejarahan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pendekatan multidisipliner dan interdisipliner dalam lingkup kajian sejarah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan. Dari penelitian didapati jika penggunaan pendekatan multidisipliner dan interdisipliner dalam kajian kesejarahan dapat menghasilkan penulisan sejarah yang lebih bersifat analitis dan mendalam, alih-alih hanya kronologis yang cenderung ‘kering’. Dua pendekatan ini menjadikan hasil penelitian sejarah menjadi multidimensional, dimana sejarah dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang beragam.

Keywords

Multidisciplinary Interdiciplinary History

Article Details

Author Biographies

Wildhan Ichzha Maulana, Universitas Sebelas Maret

Program Doktoral Pendidikan Sejarah

Yusuf Budi Prasetya Santosa, Universitas Sebelas Maret & Universitas Indraprasta PGRI

Program Doktoral Pendidikan Sejarah

Djono, Universitas Sebelas Maret

Program Doktoral Pendidikan Sejarah

References

  1. Abdullah, A. (2017). Multidisiplin, Interdisiplin, & Transdisiplin Metode Studi Agama & Studi Islam di Era Kontemporer. IB Times.
  2. Aboelela, S. W., Larson, E., Bakken, S., Carrasquillo, O., Formicola, A., Glied, S. A., Haas, J., & Gebbie, K. M. (2007). Defining Interdisciplinary Research: Conclusions from a Critical Review of the Literature. Health Services Research, 42(1), 329–346.
  3. Apostel, L. (1972). Terminology and Concepts. In Interdisciplinarity: Problems of Teaching and Research in Universities. OECD Publications Center.
  4. Association for Library and Information Science Education. (1990). Information Science: The Interdisciplinary Context (J. M. Pemberton & A. E. Prentice, Eds.). Neal-Schuman Publishers.
  5. Burhannudinnur, M., & Koesmawardani, W. T. (2020). Karakteristik Gunung Lumpur (Mud Volcano) di Permukaan Daerah Jawa Timur. Media Sains Indonesia.
  6. Burke, P. (2016). Sejarah dan Teori Sosial. Pustaka Obor.
  7. Carayannis, E. G., & Morawska-Jancelewicz, J. (2022). The Futures of Europe: Society 5.0 and Industry 5.0 as Driving Forces of Future Universities. Journal of the Knowledge Economy, 13(4), 3445–3471.
  8. Choi, B. C. K., & Pak, A. W. P. (2009). Multidisciplinarity, Interdisciplinarity and Transdisciplinarity in Health Research, Services, Education and Policy: Definitions, Objectives, and Evidence of Effectiveness. Clinical & Investigative Medicine, 29(6), 351–364.
  9. Dewi, N. Y. (2020). Mengupas Terpendamnya Situs Pendarmaan Sang Narasinghamuri. In A. M. Sadzali, R. A. Bawono, & Y. Mulyadi (Eds.), Majapahit Dalam Perbincangan Hari Ini (I). Yayasan Arsari Djojohadikusumo.
  10. Febrianti, A., Afandi, A. H., & Utama, J. Y. (2022). Pola Hubungan BPCB, Kepala Desa, dan Masyarakat Dalam Pengelolaan Situs Kumitir. Pawitra Komunika: Jurnal Komunikasi Dna Sosial Humaniora, 3(63–72).
  11. Fitri, A. Z., Indarti, L., & Nafis, M. M. (2020). Model Pendekatan Multi-Inter-Transdisipliner Dalam Pembelajaran Berbasis Kurikulum KKNI (I). Akademia Pustaka.
  12. Fong, P. SW. (2003). Knowledge Creation in Multidisciplinary Project Teams: An Empirical Study of the Processes and Their Dynamic Interrelationships. International Journal of Project Management, 21(7), 479–486.
  13. Gladden, M. E. (2019). Who Will be the Members of Society 5.0? Towards an Anthropology of Technologically Posthumanized Future Societies. Social Sciences, 8(5), 1–39.
  14. Gomperts, A., Haag, A., Carey, P., & Umbaran, D. (2014). The Archaeological Identification of the Majapahit Royal Palace: Prapañca’s 1365 Description Projected onto Satellite Imagery. The Journal of the Siam Society, 102, 67–118.
  15. Kartodirdjo, S. (1982). Pemikiran dan Perkembangan Historiografi Indonesia. Gramedia.
  16. Kartodirdjo, S. (2017). Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Penelitian Sejarah. Ombak.
  17. Kartodirdjo, S. (2021). Kebudayaan Pembangunan Dalam Perspektif Sejarah. Ombak.
  18. Khapova, S. N., & Arthur, M. B. (2011). Interdisciplinary Approaches to Contemporary Career Studies. Human Relations, 64(1), 3–17.
  19. Klein, J. T. (1990). Interdisciplinarity: History, Theory, and Practice. Wayne State University Press.
  20. Koesbardiati, T. (2021). Usia Kerangka Manusia di Situs Majapahit Masih Diteliti Arkeolog [Broadcast]. Youtube TV One News.
  21. Lasker, R. D., & Weiss, E. S. (2003). Broadening Participation in Community Problem Solving: A Multidisciplinary Model to Support Collaborative Practice and Research. Journal of Urban Health, 80(1), 14–47.
  22. Melsen, A. G. M. van, & Bertens, K. (1985). Ilmu Pengetahuan dan Tanggung Jawab Kita. Gramedia Pustaka Utama.
  23. Nordholt, H. S., Purwanto, B., & Saptari, R. (2008). Perspektif Baru Penulisan Sejarah Indonesia. Yayasan Obor Indonesia- KITLV.
  24. Nugroho, W. D. (2020). Ekskavasi Situs Kumitir Tahun 2020 [Broadcast]. Youtube Arkeovlog.
  25. Nugroho, W. D. (2021). Ekskavasi Situs Kumitir Tahun 2021 [Broadcast]. Youtube Arkeovlog.
  26. Oliveira, T. M. de, Amaral, L., & Pacheco, R. C. dos S. (2019). Multi/Inter/Transdisciplinary Assessment: A Systemic Framework Proposal to Evaluate Graduate Courses and Research Teams. Research Evaluation, 28(1), 23–36.
  27. Palliveettil, J. (2019). Interdisciplinary Approach in History. Historiography and Historical Method Blog. https://historiographyandmethod.blogspot.com/2019/02/interdisciplinary-approach-to-history.html
  28. Priyambodo, U. (2021). Tiga Kerangka Manusia Ditemukan di Situs Istana Kerajaan Majapahit. National Geographic Indonesia. https://nationalgeographic.grid.id/read/132619706/tiga-kerangka-manusia-ditemukan-di-situs-istana-kerajaan-majapahit
  29. Purwanto, H. (2023). Pararaton: Biografi Para Raja Singhasari-Majapahit. Javanica.
  30. Purwono. (2008). Studi Kepustakaan. In Universitas gajah mada (pp. 66–72).
  31. Riana, I. K. (2009). Nagarakrtagama Masa Keemasan Majapahit. Kompas.
  32. Sari, M., & Aasmendri. (2020). Penelitian Kepustakaan (Library Research) dalam Penelitian Pendidikan IPA. NATURAL SCIENCE: Jurnal Pendelitian Bidang IPA Dan Pendidikan IPA, 6(1), 41.
  33. Satyana, A. H. (2007). Bencana Geologi Dalam “Sandhyâkâla” Jenggala dan Majapahit: Hipotesis Erupsi Gunung Lumpur Historis Berdasarkan Kitab Pararaton, Serat Kanda, Babad Tanah Jawi; Folklor Timun Mas; Analogi Erupsi LUSI; dan Analisis Geologi Depresi Kendeng-Delta Brantas. Proceedings Joint Convention Bali.
  34. Satyana, A. H., & Asnidar. (2008). Mud Diapirs and Mud Volcanoes In Depressions of Java to Madura: Origins, Natures, and Implications to Petroleum System. Proceedings Indonesian Petroleum Association Thirty-Second Annual Convention & Exhibition.
  35. Sudikan, S. Y. (2015). Pendekatan Interdisipliner, Multidisipliner, dan Transdisipliner Dalam Studi Sastra. Paramasastra: Jurnal Ilmiah Bahasa Sastra Dan Pembelajarannya, 2(1), 1–30.
  36. Sutikno. (1992). Kondisi Geografis Keraton Majapahit. In 700 Tahun Majapahit (1293-1993). Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur.
  37. Syafi’i, Moh., & Purba, D. O. (2021). Sampel 3 Kerangka Manusia yang Ditemukan di Situs Kumitir Dikirim ke Australia, Ini Tujuannya. Kompas.Com. https://lipsus.kompas.com
  38. Syahputri, B. E. A. (2020). Analisis Deformasi Muka Tanah Akibat Manifestasi Gunung Lumpur di Wilayah Cekungan Jawa Timur dengan Metode PS-Insar. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
  39. Tamm, M., & Burke, P. (2019). Debating New Approaches to History. Bloomsbury Publishing.
  40. Verhey, F. RJ., Jolles, J., Ponds, R. W. H. M., Rozendaal, N., Plugge, L. A., Vet, R. C. W. de, Vreeling, F. W., & Lugt, P. J. M. van der. (1993). Diagnosing Dementia: A Comparison Between a Monodisciplinary and a Multidisciplinary Approach. The Journal of Neuropsychiatry and Clinical Neurosciences, 5(1), 78–85.