Main Article Content
Abstract
Bahasa memiliki ciri khas yang unik. Hal tersebut terlihat pada bahasa Indonesia dan Jepang terutama pada aspek penggunaan pronomina. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan faktor yang memengaruhi penggunaan pronomina persona kedua tunggal dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jepang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan sumber data dalam bahasa Indonesia diambil dari kumpulan cerpen Bobo Bingkai yang Kosong, dan cerpen dalam majalah Bobo, sementara itu data bahasa Jepang diambil dari seri anime Gintama, seri anime Bungo Stray Dogs, dan Darwin’s Game. Pengumpulan data menggunakan teknik baca, simak, dan catat. Analisis data menggunakan model analisis interaktif dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 faktor yang memengaruhi penggunaan pronomina persona kedua tunggal bahasa Indonesia, yaitu faktor umur, faktor status sosial, faktor keakraban, dan faktor situasi, sedangkan pada bahasa Jepang terdapat 5 faktor, yaitu faktor umur, faktor status sosial, faktor keakraban, faktor gender, dan faktor situasi. Adapun faktor yang menjadi pembeda bahasa Indonesia dan bahasa Jepang adalah faktor gender.