Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan 1) persepsi pengajar; 2) perencanaan pembelajaran; 3) metode pembelajaran; 4) penilaian pembelajaran; dan 5) problematika pembelajaran afiks. Penelitian ini berjenis naturalistik dengan studi kasus terpancang ganda. Data diambil di enam lembaga penyelenggara program BIPA meliputi Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, Universitas Ahmad Dahlan, Wisma Bahasa, Alam Bahasa, dan Realia pada Oktober 2014Desember 2015. Data diambil melalui observasi, wawancara, analisis dokumen, dan studi pustaka. Hasil penelitian dianalisis secara interaktif untuk menghasilkan simpulan. Hasil penelitian ini adalah 1) persepsi pengajar di setiap lembaga yakni materi afiks penting untuk diajarkan; 2) dalam perencanaan pembelajaran afiks harus memperhatikan jenis program pembelajaran, bahan ajar, dan media yang disesuaikan dengan kebutuhan pemelajar; 3) metode pembelajaran disarankan dengan pendekatan komunikatif berbasis teks yang mengintegrasikan empat keterampilan berbahasa; 4) penilaian pembelajaran afiks dilaksanakan secara lisan dan tulis, pada tengah dan akhir program pembelajaran; dan 5) pengajar menguasai metode pembelajaran dan mampu menyusun bahan ajar dengan tepat merupakan solusi problematika pembelajaran afiks.