Main Article Content
Abstract
Artikulasi dan identitas keislaman menarik untuk dikaji karena di dalamnya memiliki pesan kehidupan yang mendalam. Artikulasi dan identitas keislaman memiliki hubungan yang erat karena artikulasi memperkuat identitas keislaman tersebut. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan bagaimana artikulasi identitas keislaman yang diwujudkan melalui pilihan kata yang digunakan sebagai interaksi antar tokoh; serta bagaimana implementasi identitas keislaman tereduksi melalui kegiatan nyata dalam kehidupan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data novel Ayat-Ayat Cinta karya Habiburrahman El Shirazy dan Geni Jora karya Abidah El Khalieqy. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah close reading. Analisis dilakukan mencakup tahapan klasifikasi, reduksi, interpretasi, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa artikulasi identitas keislaman ditunjukkan dengan pilihan kata yang mengarahkan pada bentuk kesyukuran manusia atas nikmat yang diberikan Allah. Adapun implementasi pada novel Ayat-Ayat Cinta lebih menekankan pada pembangun jiwa yang di dalamnya terkandung ajaran agama yang terbungkus rapi tanpa meninggalkan segi keestetikaannya. Adapun novel Geni Jora mengungkapkan bagaimana sebenarnya kehidupan sosial tokoh dengan berbagai persoalan budaya yang dihadapinya tetapi tetap bertumpu pada nilai-nilai Islam.
Keywords
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
References
- Abdurrazaq. (2013). Analisis pesan dakwah dalam karya sastra: Studi atas publikasi novel- novel Islami karya Habiburrahman El-Shirazy. Intizar, 19 (2), 208.
- Amrullah, S. (2020). Internalisasi nilai-nilai pesantren dalam pendidikan di era digital. Jurnal Penelitian Pendidikan, 17(1), 1–11.
- Arifianto, A. R. (2020). Rising Islamism and the struggle for Islamic authority in post- Reformasi Indonesia. TRaNS: Trans-Regional and -National Studies of Southeast Asia, 8 (1), 37–50. https://doi.org/10.1017/tm.2019.10
- Arimbi, D. A. (2009). “Reading contemporary Indonesian Muslim women writers: Representation, identity and religion of Muslim women in Indonesian fiction”. Amsterdam University Press.
- Azhari, D. R., Yoesoef, M., & Setyani, T. I. (2022). Mendiskusikan definisi sastra Islam dan sastra Islami dalam kesusastraan Indonesia masa kini. Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 5 (4), 763–778. https://doi.org/10.30872/diglosia.v5i4.518
- Barker, C. (2005). Cultural studies: Teori dan praktik. Yogyakarta: Bentang.
- Bobkowski, P. S., & Pearce, L. D. (2011). Baring their souls in online profile or not? Religious self-disclosure in social media. Journal for the Scientific Study of Religion, 50 (4), 744–762. https://doi.org/10.1111/j.1468-5906.2011.01597.x
- Cinthya, N., & Wati, R. (2020). Fenomena sastra cyber: Trend baru sastra Islami dalam masyarakat modern di Indonesia. Jurnal Edukasi Khatulistiwa: Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, 3 (1), 1. https://doi.org/10.26418/ekha.v3i1.37991
- Dirjen Bimas Islam. (2021). Kemenag punya artikulasi terbaik. Islam Indonesia bisa jadi contoh dunia. https://kemenag.go.id/nasional/kemenag-punya-artikulasi-terbaik-islam- indonesia-bisa-jadi-contoh-dunia.
- El Khalieqy, A. (2004). Geni Jora. Mizan Media Utama.
- Giddens, A. (1991). Modernity and Self-Identity: Self and Society in the Late Modern Age. Polity Press.
- Gunawan, A. (2018). Nilai-nilai religius dalam novel Ayat-Ayat Cinta 2 Habiburrahman El Shirazy dan rancangannya. Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya), 1–10.
- Hall, S. (1986). On postmodernism and articulation: An interview with Stuart Hall. Journal of Communication Inquiry, 10(2), 45–60. https://doi.org/10.1177/019685998601000204.
- Hardiman, F. B. (2011). Pemikiran-pemikiran yang membentuk dunia modern (dari Machiavelli sampai Nietzsche). Erlangga.
- Husna, S. (2023). Peran fear of missing out (FOMO) dan penggunaan media sosial terhadap artikulasi identitas keislaman pada kalangan milenial Muslim yang mengikuti tren hijrah di Instagram. Jurnal Psikologi Sosial, 21(1), 1–11. https://doi.org/10.7454/jps.2023.03
- Irwansyah, D. (2019). Islamic literature: Instructional strategies in contemporary Indonesia. Heritage of Nusantara: International Journal of Religious Literature and Heritage, 8 (1), 1–17. https://doi.org/10.31291/hn.v8i1.548
- Kholil, M. (2011). Persoalan limitasi budaya dan sastra Islam. LiNGUA: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra, 1 (2), 70–85. https://doi.org/10.18860/ling.v1i2.551.
- Kridalaksana, H. (2008). Kamus linguistik (Edisi ke-4, hlm. 24). Gramedia Pustaka Utama.
- Mulyono, M. (2011). Apresiasi sastra Islami di Indonesia. LiNGUA: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra, 3 (2), 23–35. https://doi.org/10.18860/ling.v3i2.577.
- Nugraha, D., & Suyitno. (2022). Kritik dan penelitian sastra (Edisi ke-2). University Muhammadiyah Press.
- Nurhayati, E., Junaedi, D., & Sahliah, S. (2020). Dakwah Islam melalui karya sastra. Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama, 2 (2), 105–112. https://doi.org/10.15575/hanifiya.v2i2.7303
- Nurjuman, H. (2018). Konstruksi Islam sebagai simbol identitas melalui representasi perempuan Muslim pada novel religi. Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies, 12 (1), 61–81.
- Peek, L. (2005). Becoming Muslim: The development of a religious identity. Sociology of Religion, 66(3), 215–242. https://doi.org/10.2307/4153097.
- Rahman, T., Nurnisya, F. Y., Nurjanah, A., & Hifziati, L. (2021). Hijrah and the articulation of Islamic identity of Indonesian millennials on Instagram. Jurnal Komunikasi: Malaysian Journal of Communication, 37 (2). https://doi.org/10.17576/JKMJC-2021-3702-10
- Rakib, M. (2015). Reading popular Islamic literature: Continuity and change in Indonesian literature. Heritage of Nusantara, 4 (2), 183–194.
- Shirazy, H. E. (2004). Ayat-Ayat Cinta. Republika.
- Steenbrink, K. (2015). Academic study of Indonesian Islam: A biographical account, 1970– 2014. Al-Jami’ah, 53 (2), 337–365. https://doi.org/10.14421/ajis.2015.532.337-365
- Supriadi, A. (2011). Takmilah: Menuju teori sastra Islami. Atavisme, 14 (2), 242–253. https://doi.org/10.24257/atavisme.v14i2.72.242-253
References
Abdurrazaq. (2013). Analisis pesan dakwah dalam karya sastra: Studi atas publikasi novel- novel Islami karya Habiburrahman El-Shirazy. Intizar, 19 (2), 208.
Amrullah, S. (2020). Internalisasi nilai-nilai pesantren dalam pendidikan di era digital. Jurnal Penelitian Pendidikan, 17(1), 1–11.
Arifianto, A. R. (2020). Rising Islamism and the struggle for Islamic authority in post- Reformasi Indonesia. TRaNS: Trans-Regional and -National Studies of Southeast Asia, 8 (1), 37–50. https://doi.org/10.1017/tm.2019.10
Arimbi, D. A. (2009). “Reading contemporary Indonesian Muslim women writers: Representation, identity and religion of Muslim women in Indonesian fiction”. Amsterdam University Press.
Azhari, D. R., Yoesoef, M., & Setyani, T. I. (2022). Mendiskusikan definisi sastra Islam dan sastra Islami dalam kesusastraan Indonesia masa kini. Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 5 (4), 763–778. https://doi.org/10.30872/diglosia.v5i4.518
Barker, C. (2005). Cultural studies: Teori dan praktik. Yogyakarta: Bentang.
Bobkowski, P. S., & Pearce, L. D. (2011). Baring their souls in online profile or not? Religious self-disclosure in social media. Journal for the Scientific Study of Religion, 50 (4), 744–762. https://doi.org/10.1111/j.1468-5906.2011.01597.x
Cinthya, N., & Wati, R. (2020). Fenomena sastra cyber: Trend baru sastra Islami dalam masyarakat modern di Indonesia. Jurnal Edukasi Khatulistiwa: Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, 3 (1), 1. https://doi.org/10.26418/ekha.v3i1.37991
Dirjen Bimas Islam. (2021). Kemenag punya artikulasi terbaik. Islam Indonesia bisa jadi contoh dunia. https://kemenag.go.id/nasional/kemenag-punya-artikulasi-terbaik-islam- indonesia-bisa-jadi-contoh-dunia.
El Khalieqy, A. (2004). Geni Jora. Mizan Media Utama.
Giddens, A. (1991). Modernity and Self-Identity: Self and Society in the Late Modern Age. Polity Press.
Gunawan, A. (2018). Nilai-nilai religius dalam novel Ayat-Ayat Cinta 2 Habiburrahman El Shirazy dan rancangannya. Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya), 1–10.
Hall, S. (1986). On postmodernism and articulation: An interview with Stuart Hall. Journal of Communication Inquiry, 10(2), 45–60. https://doi.org/10.1177/019685998601000204.
Hardiman, F. B. (2011). Pemikiran-pemikiran yang membentuk dunia modern (dari Machiavelli sampai Nietzsche). Erlangga.
Husna, S. (2023). Peran fear of missing out (FOMO) dan penggunaan media sosial terhadap artikulasi identitas keislaman pada kalangan milenial Muslim yang mengikuti tren hijrah di Instagram. Jurnal Psikologi Sosial, 21(1), 1–11. https://doi.org/10.7454/jps.2023.03
Irwansyah, D. (2019). Islamic literature: Instructional strategies in contemporary Indonesia. Heritage of Nusantara: International Journal of Religious Literature and Heritage, 8 (1), 1–17. https://doi.org/10.31291/hn.v8i1.548
Kholil, M. (2011). Persoalan limitasi budaya dan sastra Islam. LiNGUA: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra, 1 (2), 70–85. https://doi.org/10.18860/ling.v1i2.551.
Kridalaksana, H. (2008). Kamus linguistik (Edisi ke-4, hlm. 24). Gramedia Pustaka Utama.
Mulyono, M. (2011). Apresiasi sastra Islami di Indonesia. LiNGUA: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra, 3 (2), 23–35. https://doi.org/10.18860/ling.v3i2.577.
Nugraha, D., & Suyitno. (2022). Kritik dan penelitian sastra (Edisi ke-2). University Muhammadiyah Press.
Nurhayati, E., Junaedi, D., & Sahliah, S. (2020). Dakwah Islam melalui karya sastra. Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama, 2 (2), 105–112. https://doi.org/10.15575/hanifiya.v2i2.7303
Nurjuman, H. (2018). Konstruksi Islam sebagai simbol identitas melalui representasi perempuan Muslim pada novel religi. Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies, 12 (1), 61–81.
Peek, L. (2005). Becoming Muslim: The development of a religious identity. Sociology of Religion, 66(3), 215–242. https://doi.org/10.2307/4153097.
Rahman, T., Nurnisya, F. Y., Nurjanah, A., & Hifziati, L. (2021). Hijrah and the articulation of Islamic identity of Indonesian millennials on Instagram. Jurnal Komunikasi: Malaysian Journal of Communication, 37 (2). https://doi.org/10.17576/JKMJC-2021-3702-10
Rakib, M. (2015). Reading popular Islamic literature: Continuity and change in Indonesian literature. Heritage of Nusantara, 4 (2), 183–194.
Shirazy, H. E. (2004). Ayat-Ayat Cinta. Republika.
Steenbrink, K. (2015). Academic study of Indonesian Islam: A biographical account, 1970– 2014. Al-Jami’ah, 53 (2), 337–365. https://doi.org/10.14421/ajis.2015.532.337-365
Supriadi, A. (2011). Takmilah: Menuju teori sastra Islami. Atavisme, 14 (2), 242–253. https://doi.org/10.24257/atavisme.v14i2.72.242-253
