Main Article Content
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kajian eksistensialisme dalam sastra Indonesia, khususnya bagaimana karya sastra merepresentasikan pengalaman manusia dalam keterbatasan waktu. Novelet Aki karya Idrus menjadi menarik untuk dikaji karena menampilkan problematika kematian dan kehidupan yang berhubungan erat dengan konsep temporalitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dimensi temporalitas dalam novelet Aki dengan menggunakan pisau analisis filsafat Martin Heidegger. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan konsep temporalitas Heidegger sebagai kerangka analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh Aki merepresentasikan keberadaan manusia yang selalu berada dalam tiga dimensi waktu secara simultan, yakni masa lalu, masa kini, dan masa depan. Masa lalu tercermin dari pengalaman hidup Aki sebelum ramalan kematiannya, masa kini berpusat pada tanggal 16 Agustus yang diyakini sebagai hari kematiannya, sedangkan masa depan digambarkan melalui harapan dan rencana hidupnya setelah hari tersebut. Ketiga dimensi ini membentuk konstitusi eksistensial yang menegaskan bahwa kehidupan manusia senantiasa terkait dengan keterarahan menuju kematian. Dengan demikian, penelitian ini menyimpulkan bahwa konsep temporalitas Heidegger tidak hanya hadir secara implisit, eksplisit, dan karikatural dalam novelet Aki, tetapi juga membuka perspektif baru mengenai kematian sebagai “Proyek Eksistensial”. Temuan ini menegaskan posisi Idrus sebagai pengarang yang mampu menghadirkan persoalan eksistensi manusia secara mendalam melalui karya sastra.
Keywords
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
