Diference in taste perception, energy and macro nutrient intake before and after modification of vagetable side dishes at Al-Ikhwaniyah orphanage in South Tangerang
DOI:
https://doi.org/10.22236/argipa.v4i1.3286Abstract
Lauk nabati adalah semua bahan makanan yang bersumber dari protein nabati; fungsi protein sebagi zat pembangun tubuh, karena protein merupakan bahan pembentuk jaringan baru. Asupan zat gizi pada anak yang tinggal di asrama lebih rendah dibandingkan dengan anak yang tidak tinggal di asrama, perlu adanya pengkajian tentang tingkat konsumsi anak yang tinggal di asrama. Pada konsumsi lauk nabati di Panti Asuhan Al-Ikhwaniyah Tangerang Selatan sangat rendah karena masih banyak lauk nabati yang tidak dikonsumsi atau sisa makanan pada lauk nabati banyak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan persepsi citarasa dan daya terima lauk nabati sebelum dan sesudah dimodifikasi. Jumlah responden penelitian sebanyak 34 orang anak Panti Asuhan Al-Ikhwaniyah yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian adalah terdapat perbedaan persepsi citarasa lauk nabati tempe dengan aspek rasa p=0.000 (nilai p<0.05), aspek Aroma dengan nilai p=0.000 (nilai p<0.05) dan aspek warna dengan nilai p=0,002 (nilai p<0.05), sedangkan untuk lauk nabati tahu terdapat perbedaan persepsi citarasa lauk nabati tempe dengan aspek rasa p=0.000 (nilai p<0.05)), aspek Aroma dengan nilai p=0.000 (nilai p<0.05) dan aspek warna dengan nilai p=0,001 (nilai p<0.05). Terdapat perbedaan asupan energi p=0.000 (nilai p<0.05), asupan karbohidrat dengan nilai p=0.000 (nilai p<0.05), asupan protein dengan nilai p=0,001 (nilai p<0.05) dan asupan lemak dengan nilai p=0,-17 (nilai p<0.05). Memodifikasi lauk nabati secara signifikan dapat menaikkan kesukaan dan dapat menaikkan asupan zat gizi pada anak-anak.