Main Article Content

Abstract

Pendahuluan: Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) wajib menerapkan Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB-IRT) dalam kegiatan produksinya. Rendahnya penerapan CPPB-IRT dikhawatirkan menimbulkan dampak yang tidak diinginkan sehingga pangan yang dihasilkan kurang terjamin mutu, kelayakan dan keamanan bagi kesehatan. Pendampingan IRTP bertujuan untuk meningkatkan penerapan CPPB-IRT sehingga dapat memenuhi level CPPB-IRT yang memenuhi persyaratan Dinas Kesehatan Kota Bandung. Metode: Pendampingan dilakukan pada dua mitra IRTP di Kota Bandung dengan level CPPB-IRT rendah dengan mempertimbangkan resiko bahaya terjadinya cemaran pangan. Dilakukan observasi awal penerapan CPPB-IRT dengan format standar BPOM untuk menentukan level penerapan CPPB-IRT, kemudian dilakukan pelatihan dan pendampingan dalam perbaikan penyimpangan CPPB-IRT. Pendampingan dilakukan sampai kedua mitra mendapatkan Sertifikat Produksi  Pangan  Industri  Rumah  Tangga (SPP-IRT). Hasil: Pada observasi awal level penerapan CPPB-IRT menunjukkan bahwa kedua mitra memiliki level penerapan IV, yang merupakan level paling rendah. Setelah dilakukan proses pelatihan dan pendampingan, didapatkan perbaikan pada bangunan dan fasilitas, higienitas dan sanitasi karyawan, penyimpanan bahan baku dan bahan jadi, alur produksi, serta pelabelan pangan. Hasil pemeriksaan akhir menunjukkan adanya peningkatan level penerapan CPPB-IRT dari level IV menjadi level I. Kedua mitra juga telah mendapatkan SPP-IRT. Kesimpulan: Pelatihan dan pendampingan IRTP berkontribusi pada peningkatan level penerapan CPPB-IRT kedua mitra dan penerbitan SPP-IRT atas produk pangan yang diproduksinya.

Keywords

Food Homemade Food Industry Good Manufacturing Practice in Food Processing Pangan Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) Cara Produksi Pangan yang Baik-Industri Rumah Tangga (CPPB-IRT)

Article Details

How to Cite
Widyastiwi, W., Roseno, M., & Sudaryat, Y. (2022). Pendampingan Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) dalam Penerapan Cara Produksi Pangan yang Baik–Industri Rumah Tangga (CPPB-IRT) di Kota Bandung. Jurnal SOLMA, 11(1), 190–201. https://doi.org/10.22236/solma.v11i1.7769

References

  1. Ali, D. Y. (2012). Modul Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB) untuk Industri Rumah Tangga (IRT) dalam Peraturan Kepala BPOM Republik Indonesia Nomor HK.03.1.23.04.12.2206 Tahun 2012. Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Brawijaya.
  2. BPOM. (2012). Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor Hk.03.1.23.04.12.2206 Tahun 2012 Tentang Cara Produksi Pangan Yang Baik Untuk Industri Rumah Tangga.
  3. BPOM RI. (2015). Laporan Tahunan Badan POM Tahun 2015. http://www.pom.go.id/ppid/2016/kelengkapan/laptah2015.pdf
  4. Gayatri, M. (2020). PENERAPAN CPPB-IRT DI SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA. Institut Pertanian Bogor.
  5. Hasanah, A. N., Musfiroh, I., Saptarini, N. M., & Rahayu, D. (2014). Identifikasi Rhodamin B pada Produk Pangan dan Kosmetik yang Beredar di Bandung. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 12 No.1(1), 104–109.
  6. Hayati, P. M., Rahayu, W. P., & Nurjanah, S. (2016). Efektivitas Program Pembinaan Industri Rumah Tangga Sari Buah di Kota Depok. 3(2), 118–123.
  7. Matondang, R. A., Rochima, E., & Kurniawati, N. (2015). Studi Kandungan Formalin Dan Zat Pemutih Pada Ikan Asin Di Beberapa Pasar Kota Bandung. Jurnal Perikanan Dan Kelautan Unpad, 6(2).
  8. Musaid, S. A., Hariyanti, D., Asrida, W., Hariyati, T. R., Akuntansi, J., & Negeri, P. (2019). Pengurusan Izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) Produk Sagu Tumbu pada Kelompok Isaha Sagu Tumbu di Desaa Liang Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal Pengabdian Masyarakat Jamak (Manajemen & Akuntansi), 02(01), 67–80.
  9. Nuryanti, F., & Lili, W. (2017). Analisis Sanitasi dan Higiene Unit Pengelolaan Ikan KEP.01/MEN/2007 Studi Kasus Pengolahan Otak-Otak Bandeng Di Ukmp Juwita Food Bandung. Jurnal Perikanan Dan Kelautan, VIII(2), 126.
  10. Purba, D. F., Nuraida, L., & Koswara, S. (2013). Efektivitas Program Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan Industri Rumah Tangga Pangan (PIRT) Kabupaten Cianjur. Jurnal Standardisasi, 16(2), 103–112.
  11. Putri, R. A. I., Rohayati, Y., & Aisha, A. N. (2015). Evaluasi Pemenuhan Kriteria CPPB-IRT Dan Sertifikasi Halal Pada UKM Pelangi Rasa. Jurnal Rekayasa Sistem & Industri (JRSI), 2(03), 17.
  12. Rianti, A., Christopher, A., Lestari, D., & Kiyat, W. El. (2018). Penerapan Keamanan dan Sanitasi Pangan pada Produksi Minuman Sehat Kacang-kacangan UMKM Jukajo Sukses Mulia di Kabupaten Tangerang. J. Agroteknologi, 12(02), 167–168.
  13. Rustiarini, D. widiyani. (2015). Pembinaan Aspek Manajemen Pada Kelompok Usaha Oleh-Oleh Khas Bali. Jurnal Bakti Saraswati, 04(02), 128–137.
  14. Wariyah, C., Hartati, S., & Dewi, C. (2013). Penggunaan Pengawet dan Pemanis Buatan pada Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) di Wilayah Kabupaten Kulon Progo-DIY. Agritech, 33(02), 146–153.
  15. Widiantara, T., & Hasnelly. (2020). Identifikasi Rhodamin B Pada Sagu Mutiara Di Pasar Induk Kota Bandung Tahun 2019. Pasundan Food Technology Journal, 7(1), 10–16.