Main Article Content

Abstract

Background: The rate of early marriage in Indonesia is the second highest in ASEAN. In fact, according to UNICEF, the highest adoption of early marriage in Indonesia occurred in West Java Province. One of the impacts of early marriage is the increased vulnerability to reproductive health threats in society, especially for adolescents who are in the stage of development of their reproductive organs. This is neglected by society even though reproductive health has a major effect on human survival, both in the aspects of regeneration, economy, and socio-culture. This paper aims to determine the results of strengthening adolescent awareness about early marriage and its impact on reproductive health. Method: Used to solve problems is focused group discussion on identifying and formulating activity problems, providing understanding through socialization activities and stopping early marriage campaigns in the form of posters, and evaluation activities. Problem Based Learning and Community Based Research (CBR) are used to involve the subject of activities in solving problems and formulating ideas for solving problems together. Result: This activity found that there was an increase in the cognitive, affective and psychomotor aspects of activity participants by 75% regarding the impact of early marriage on reproductive health. Conclusion: This activity is able to contribute to the development of aspects of perceptions, attitudes and actions of the participants in supporting the strengthening of youth awareness about early marriage and reproductive health.

Keywords

Community service early marriage reproductive health socialization Kesehatan Reproduksi pengabdian masyarakat pernikahan dini sosialisasi

Article Details

How to Cite
Dermawan, W., Darmawan, I. ., & Ummah, M. (2021). Penguatan Kesadaran Remaja mengenai Dampak Pernikahan Dini terhadap Kesehatan Reproduksi. Jurnal SOLMA, 10(2), 301–314. https://doi.org/10.22236/solma.v10i2.5470

References

  1. Afifah, W. (2018). Kampanye Pencegahan Perkawinan Dini Menggunakan Publik Space Di Taman Bungkul Kota Surabaya. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 2(2), 189–196. https://doi.org/10.31764/jmm.v0i0.1373
  2. Afriani, R., & Mufdlilah. (2016). Analisis Dampak Pernikana Dini Pada Remaja Putri di Desa Sidoluhur Kecamatan Godean Yogyakarta. Temu Ilmiah Hasil Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat, 235–243.
  3. Anwar, C., & Ernawati. (2017). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Remaja Putri Melakukan Pernikahan Dini di Kemukiman Lambaro Angan Kabupaten Aceh Besar tahun 2017. Journal of Healthcare Technology and Medicine, 3(2), 140. https://doi.org/10.33143/jhtm.v3i2.266
  4. Aprianti, Shaluhiyah, Z., Suryoputro, A., & Indraswari, R. (2018). Fenomena Pernikahan Dini Membuat Orang Tua dan Remaja Tidak Takut Mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, 13(1), 61–73. https://doi.org/10.14710/jpki.13.1.61-73
  5. Arianto, H. (2019). Peran Orang Tua Dalam Upaya Pencegahan Pernikahan Dini. Lex Jurnalica, 16(1), 38–43.
  6. BKKBN. (2019, July). Pentingnya Edukasi Penyiapan Kehidupan Berkeluarga, 300 Orang Remaja Nonton Bareng Film "Dua Garis Biru.” BKKBN.Go.Id.
  7. BKKBN Jawa Barat. (2020, July). Awal Tahun, Jumlah Penduduk Provinsi Jawa Barat Diprediksi 50 Juta. Jabar.BKKBN.Go.Id.
  8. Chae, S., & Ngo, T. (2017). The global state of evidence on interventions to prevent child marriage. Social and Behavioral Science Research (SBSR), 1, 1–14. https://doi.org/10.31899/pgy8.1034
  9. Detik News. (2014, November). Dampak Pernikahan Dini: Kemiskinan, Kesehatan Bayi dan Rentan KDRT. News.Detik.Com.
  10. Dini, A. Y. R., & Nurhelita, V. F. (2020). Jurnal Kesehatan. Jurnal Kesehatan, 11(1), 50–59. https://doi.org/10.24252/kesehatan.v7i2.54
  11. Djamilah, & Kartikawati, R. (2014). Dampak Perkawinan Anak di Indonesia. Jurnal Studi Pemuda, 3(1), 1–16.
  12. Hastuty, Y. D. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Pernikahan Dini Di Desa Sunggal Kanan Kabupaten Deliserdang. AVERROUS: Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan Malikussaleh, 2(2), 59–68. https://doi.org/10.29103/averrous.v2i2.417
  13. Isnaini, N., & Sari, R. (2019). Pengetahuan Remaja Putri Tentang Dampak Pernikahan Dini Pada Kesehatan Reproduksi Di SMA Budaya Bandar Lampung. Jurnal Kebidanan Malahayati, 5(1), 77–80. https://doi.org/10.33024/jkm.v5i1.1338
  14. Khayati, Y. N., Sundari, & Dewi, M. K. (2020). Mencegah Pernikahan Usia Dini Melalui Pendewasaan Usia Perkawinan Pada Siswa Ma Tarbiyatul Islamiyah Lengkong, Batangan, Pati. Indonesian Journal of Community Empowerment (IJCE), 2(1), 32–37.
  15. Lestari, I. P., Widyawati, S. A., & Wahyuni, S. (2019). Pemberdayaan Ibu Sebagai Strategi Penurunan Angka Pernikahan Dini. Indonesian Journal of Community Empowerment (IJCE), 1(1), 17–23.
  16. Madiani. (2018, March). Di Pangandaran, DP3AKB Jabar Gelar Sosialisasi Pendewasaan Usia Perkawinan. Harapanrakyat.Com.
  17. Masiah, & Adawiyah, S. R. (2018). Pemberdayaan Remaja melalui Keterampilan Produk Handmade sebagai Upaya Mencegah Pernikahan Dini. TRANSFORMASI: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 14(2), 131–138. https://doi.org/10.20414/transformasi.v14i2.586
  18. Maudina, L. D. (2019). Dampak Pernikahan Dini bagi Perempuan. JURNAL HARKAT: Media Komunikasi Gender, 15(2), 89–95. https://doi.org/10.15408/harkat.v15i2.13465
  19. Meiandayati, R., Nirmala, S. A., Didah, & Susanti, A. I. (2015). Kejadian Pernikahan Usia Dini Berdasarkan Karakteristik Dan Sosial Budaya Di Desa Cipacing Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang Tahun 2014. Jurnal Sistem Kesehatan, 1(2), 76–83. https://doi.org/10.24198/jsk.v1i2.18129
  20. Mugianti, S., Winarni, S., & Rasyidah, F. D. (2018). Upaya Keluarga Dalam Mencegah Pernikahan Usia Dini. Jurnal Pendidikan Kesehatan, 7(2), 61–69. https://doi.org/10.31290/jpk.v7i2.112
  21. Mukharom, & Sihotang, A. P. (2020). Generasi Unggul di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Miftahul ulum Kabupaten Semarang. MARTABE: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(1), 149–155. https://doi.org/10.31604/jpm.v3i1.149-155
  22. Nasution, R. (2016). Ketertindasan Perempuan Dalam Tradisi Kawin Anom: Subaltern Perempuan pada Suku Banjar dalam Perspektif Poskolonial. Yayasan Obor Indonesia.
  23. Noor, M. S., Rahman, F., Yulidasari, F., Santoso, B., Rahayu, A., Rosadi, D., Laily, N., Putri, A. O., Hadianor, Anggraini, L., Fatimah, H., & Ridwan, A. M. (2018). "Klinik Dana” Sebagai Upaya Pencegahan Pernikahan Dini (1st ed.). CV Mine.
  24. Oktoriny, F. (2020). Pencegahan Pernikahan Dini Dalam Uapya Mengatasi Kekerasan Dalam Rumah Tangga di Nagari Barung-Barung Balantai. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Dewantara, 3(1), 8–14.
  25. Patimah, S., Idris, A., & Nukman. (2019). Pencegahan Pernikahan Usia Dini Pada Perempuan Melalui Edukasi Hak Reproduksi Dan Kesehatan Reproduksi. Jurnal Balireso: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 4(2), 93–101. https://doi.org/10.33096/balireso.v4i2.119
  26. Prahesti, E. (2018). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi terhadap Pengetahuan Pernikahan Dini pada Siswa Kelas X di SMAN 1 Banguntapan Bantul. Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta.
  27. Rahmah, M., & Anwar, Z. (2015). Psikoedukasi Tentang Risiko Perkawinan Usia Muda Untuk Menurukan Intensi Pernikahan Dini Pada Remaja. Jurnal Intervensi Psikologi (JIP), 7(2), 158–172. https://doi.org/10.20885/intervensipsikologi.vol7.iss2.art3
  28. Rahman, F., Syahadatina, M., Aprillisya, R., & Afika, H. (2015). Kajian Budaya Remaja Pelaku Pernikahan Dini Di Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan. Junrlal Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Universitas Hasanuddin, 11(2), 108–117.
  29. Reviani, M. (2020, August). Perkawinan Anak di Kabupaten Bogor Meningkat. Validnews.Id.
  30. Saptandari, P. (2016). Pembangunan Ketahanan Keluarga sebagai Upaya Pencegahan Perkawinan Anak. Jurnal Perempuan, 21(1), 67–76.
  31. Sianturi, R. U. (2018, October). Ingin Nikah, Harus Perhatikan Usia Ideal. Ini yang Direkomendasikan BKKBN. Batam.Tribunnews.Com.
  32. Suhadi, Baidhowi, & Wulandari, C. (2018). Artikel Pencegahan Meningkatnya Angka Pernikahan Dini dengan Inisiasi Pembentukan Kadarkum di Dusun Cemanggal Desa Munding Kecamatan Bergas. Jurnal Pengabdian Hukum Indonesia (Indonesian Journal of Legal Community Engagement) JPHI, 01, 1(1), 31–40. https://doi.org/10.15294/jphi.v1i01.27277
  33. UNICEF Indonesia, Badan Pusat Statistik, PUSKAPA UI, & Bappenas. (2020). Child Marriage in Indonesia: Latest statistics of child marriage in Indonesia.
  34. Waluyo, A. (2018, May). Pemerintah Lakukan Sosialisasi dan Edukasi Bahaya Perkawinan Dini. Www.Voaindonesia.Com.
  35. Wardoyo. (2020, February). Kemenkominfo Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Dini. Republika.Co.Id.
  36. Wulanuari, K. A., Anggraini, A. N., & Suparman. (2017). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pernikahan Dini pada Wanita. Jurnal Ners Dan Kebidanan Indonesia, 5(1), 68–75. https://doi.org/10.21927/jnki.2017.5(1).68-75
  37. Yosep. (2019, December). Pernikahan Dini Masih Terjadi di Cijeruk, Picu Maraknya Janda Muda. Radarbogor.Id.