Isi Artikel Utama

Abstrak

Golongan darah bersifat herediter dan sangat penting untuk diketahui karena terkait dengan keberhasilan transfusi darah, transplantasi organ, maupun penyakit herediter. Pada sistem golongan darah yang sering digunakan adalah sistem ABO, berdasarkan keberadaan antigen A dan B yang terdapat di permukaan sel darah merah. Serta sistem golongan darah rhesus merupakan terbesar kedua setelah sistem ABO, yang ditentukan berdasarkan keberadaan antigen D. Karena pentingnya mengetahui golongan darah dan rhesus sehingga perlu adanya pemeriksaan golongan darah dan rhesus siswa kelas X di SMA Negeri 11 Bengkulu Utara. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini meliputi persiapan alat bahan yang digunakan untuk pemeriksaan golongan darah serta pelaksanaan kegiatan sehingga didapatkan hasil golongan darah setiap siswa. Pemeriksaan golongan darah diikuti oleh siswa sebanyak 34 orang, 13 laki-laki dan 21 perempuan. Berdasarkan hasil pemeriksaan, persentase siswa yang memiliki golongan darah A 29,4%, golongan darah B sebanyak 29,4%, golongan darah O sebanyak 29,4%, serta golongan darah AB yang paling sedikit yaitu 11,8%. Berdasarkan hasil pemeriksaan rhesus, menunjukkan bahwa semua siswa memiliki rhesus positif (Rh+).

Kata Kunci

Blood type ABO rhesus Golongan darah ABO rhesus

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Dian Fita Lestari, Fatimatuzzahra, F., & Jarulis, J. (2020). Pemeriksaan Golongan Darah dan Rhesus Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Bengkulu Utara. Jurnal SOLMA, 9(2), 308–315. https://doi.org/10.22236/solma.v9i2.5346

Referensi

  1. Akbar, T. I. S., Ritchie, N. K., & Nurmala. (2019). Inkompatibilitas ABO Pada Neonatus Di UTD PMI Kota Banda Aceh Tahun 2018. Jurnal Averrous, 5(2), 59–75.
  2. Amroni. (2016). Penerapan Rule Base Expert System Untuk Mengetahui Hasil Perkawinan Antar Golongan Darah. Jurnal Ilmiah Media SISFO, 10(2), 319–328.
  3. Andriyani, R., Triana, A., & Juliarti, W. (2015). Buku Ajar Biologi Reproduksi dan Perkembangan. Yogyakarta: Deepublish.
  4. Arosa, F. (2016). Mengenal Penyakit Hemolitik pada Bayi Baru Lahir. Jurnal Riset Kesehatan, 5(2), 104 – 111.
  5. Bayususetyo, D., Santoso, R., & Tarno. (2017). Klasifikasi Calon Pendonor Darah Menggunakan Metode Naí¯ve Bayes Classifier. Jurnal Gaussian, 6(3), 193–200.
  6. Haqq, A. A. (2018). Analisis Sikap Matematis Berdasarkan Golongan Darah. Unswagati,. Prosiding SNMPM II, Cirebon, 202–210.
  7. Hoffbrand, A. V., Moss, P. A. H., & Pettit, J. E. (2006). Essential Haematology (Fifth Edit). Blackwell Publishing.
  8. Mitra, Ranadhir, Mishra, N., & Rath, G. P. (2014). Blood Groups Systems. Indian Journal of Anaesthesia, 58(5), 524–528.
  9. Owen, R. (2000). Karl Landsteiner and the First Human Marker Locus. Genetics, 153(3), 995–998.
  10. Roman, A. C., Romero, A. C., Castro-Sánchez, J. A., & López-Martí­nez, M. A. (2018). Blood Groups Distribution and Gene Diversity of the ABO and Rh (D) Loci in the Mexican Population. BioMed Research International, 1–11.
  11. Suminar, S. R. (2011). Analisis Hukum Terhadap Pemberian Transfusi Darah Di Rumah Sakit Berdasarkan UndangUndang No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit. Jurnal FH.UNISBA, 13(3).
  12. Suyasa, I. G. P. ., Wulansari, N. T., Kamaryati, N. P., Mastryagung, G. A. D., Sutini, N. K., & Rismawan, M. (2017). Pemeriksaan Golongan Darah Dan Rhesus Pada Anak Kelas 4 , 5, dan 6 Sekolah Dasar Di Desa Tribuana Kecamatan Abang Kabupaten Karangasem. Jurnal Paradharma, 1(2), 115–119.
  13. Swastini, D., Lestari, A., Laksmiani, N., & Setyawan, E. (2016). Pemeriksaan Golongan Darah Dan Rhesus Pelajar Kelas 5 Dan 6 Sekolah Dasar Di Desa Taro Kecataman Tegallalang Gianyar. Buletin Udayana Mengabdi, 15(1), 64–69.
  14. Urbaniak, S. J., & Greiss, M. . (2000). RhD Haemolytic Disease of the Fetus and the Newborn. Blood Reviews, 14(1), 44–61.
  15. Zhang, C., Li, Y., & Wan, L. (2015). Blood Group AB Is Protective Factor for Gestational Diabetes Mellitus: A Prospective Populationbased Study in Tianjin, China. Diabetes/Metabolism Research and Reviews, 31(6), 627–637.