Main Article Content
Abstract
Peranan bahasa Inggris yang sangat vital dalam era globalisasi ini memaksa generasi muda di dunia memiliki tekad yang kuat untuk menguasainya sebagai tujuan komunikasi, termasuk Indonesia. Akan tetapi pelajar terkendala oleh kurangnya alokasi waktu yang disediakan untuk belajar bahasa Inggris di sekolah dan juga tidak mencukupinya biaya untuk mengambil tambahan pembelajaran di tempat kursus. Keadaan ini mengharuskan para praktisi pendidikan untuk memikirkan solusi sehingga tim dosen STMIK Bina Adinata dan Bulukumba English meeting club (BEMC) bekerja sama dalam menyediakan fasilitas pendidikan gratis bagi pelajar dalam sebuah kegiatan weekly English meeting. Kegiatan ini dilaksanakan di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan setiap hari Minggu pada pukul 14.00 – 17.30 WITA di lingkungan terbuka. Terdapat 30-35 orang tiap minggunya yang akan dibagi menjadi beberapa kelompok kecil dengan duduk melantai membentuk lingkaran sehingga terjadi face to face interaction. Terdapat dua kegiatan inti yang dilaksanakan tiap pertemuan yaitu grammar class dan General English Meeting dengan item kegiatan meliputi Opening/ Welcome Speech, Self Introduction, Discussion/Debate (hot issues), Telling Story, Games/ entertainment, Grammar Correction/ vocabulary building, finding information dan Closing Speech. Kegiatan pengabdian yang rutin dilakukan setiap minggu ini mendapat antusias dan respon yang positif dari masyarakat dan pemerintah. Terbukti dengan semakin bertambahnya jumlah peserta yang mengikuti kegiatan dari minggu ke minggu sehingga membutuhkan tambahan volunteer instruktur bahasa Inggris. Hasil observasi selama beberapa kali pertemuan memperlihatkan banyaknya perubahan positif yang dialami pelajar yaitu bertambahnya kosakata dan pemahaman penggunaan struktur bahasa Inggris, meningkatkan rasa percaya diri, memperbanyak teman dan memperluas jaringan serta meningkatkan rasa tanggung jawab.
Keywords
Article Details
© 2022 Oleh authors. Lisensi Jurnal Solma, LPPM-Uhamka, Jakarta. Artikel ini bersifat open access yang didistribusikan di bawah syarat dan ketentuan Creative Commons Attribution (CC BY) license. (http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/).
References
- Clyne, M., & Sharifian, F. (2008). English as an International Language. Australian Review of Applied Linguistics, 31(3), 28.1-28.16.
- Dewi, A. (2013). English As An International Language: An Overview. Journal of English and Education, 6(2), 1-11
- Pratiwi, W. R. (2010). Stimulating Self-Confidence to Speak English through Seminar Based- Discussion in Creative English Club Smansa Bekha (CEC-SB). (Unpublish undergraduate thesis), State University of Makassar, Indonesia.
- Yusni, R. (2013). ELT in Indonesian Context: Issues and Challenges. Englisia, 1(1), 81-99.
References
Clyne, M., & Sharifian, F. (2008). English as an International Language. Australian Review of Applied Linguistics, 31(3), 28.1-28.16.
Dewi, A. (2013). English As An International Language: An Overview. Journal of English and Education, 6(2), 1-11
Pratiwi, W. R. (2010). Stimulating Self-Confidence to Speak English through Seminar Based- Discussion in Creative English Club Smansa Bekha (CEC-SB). (Unpublish undergraduate thesis), State University of Makassar, Indonesia.
Yusni, R. (2013). ELT in Indonesian Context: Issues and Challenges. Englisia, 1(1), 81-99.