Main Article Content

Abstract

Penggunaan metode pembelajaran yang tepat akan membantu dalam mencapai tujuan pendidikan dalam jenjang manapun. Data statistik menunjukkan tingginya angka buta aksara di Indonesia mendorong semua anggota masyarakat yang terdidik untuk turun dan melayani anggota masyarakat lain yang membutuhkan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan mengenai metode pembelajaran bahasa Inggris yang dapat digunakan oleh relawan pengajar di kampung Mulyasari yang berdedikasi memberantas buta aksara. Metode pelaksanaan kegiatan ini pelatihan dan pemberian contoh. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran bahasa Inggris yang dinilai cocok dengan karakteristik peserta didik di Mulyasari adalah TPR (Total Physical Response).

Keywords

metode pembelajaran pendidikan relawan buta aksara

Article Details

How to Cite
Megawati, E. (2020). Pelatihan Metode Pembelajaran Bahasa Inggris bagi Para Relawan Pengajar. Jurnal SOLMA, 9(1), 01–13. https://doi.org/10.29405/solma.v9i1.3042

References

  1. BPS. (2006). Badan Pusat Statistik. Retrieved from https://www.bps.go.id/subject/28/pendidikan.html
  2. Dwi Atmanti, H. (2005). Investasi sumber daya manusia melalui pendidikan. Jurnal Dinamika Pembangunan (JDP), 2(Nomor 1), 30–39.
  3. Erwinandari, D. (2013). A Descriptive Study On Teaching Reading Descriptive Text To The First Year Student Of SMK Negeri Pringkuku Pacitan In 2012-2013 Academic Year. Skripsi. Retrieved from http://studiamsu.eu/wp-content/uploads/30.-p.144-148.pdf
  4. Ikhwati, A., & Megawati, E. (2018). Efektivitas Model Pembelajaran TPR (Total Physical Response) dalam Pengajaran Bahasa Inggris. Deiksis, 10(1), 11–19. https://doi.org/10.30998/deiksis.v10i01.1937
  5. Jacobs, G. M., & Farrell, T. S. C. (2003). Understanding and implementtng the CLT (Communicative Language Teaching) paradigm. RELC Journal, 34(1), 5–30.
  6. Kosim, M. (2012). Urgensi Pendidikan Karakter. KARSA: Journal of Social and Islamic Culture, 19(1), 84–92.
  7. Larsen, D., & Freeman. (1986). Techniques and Principles in Language Teaching. Oxford: Oxford University Press.
  8. Mart, C. T. (2013). The Audio-Lingual Method: An Easy way of Achieving Speech. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 3(12), 63–65. https://doi.org/10.6007/ijarbss/v3-i12/412
  9. Megawati, E. (2019). Penggunaan Model Pembelajaran Peer Teaching dalam Pengajaran Tenses pada Mahasiswa EFL. Deiksis, 11(01), 39. https://doi.org/10.30998/deiksis.v11i01.3076
  10. Natsir, M., & Sanjaya, D. (2014). Grammar Translation Method (GTM) Versus Communicative Language Teaching (CLT); A Review of Literature. International Journal of Education and Literacy Studies, 2(1), 58–62. https://doi.org/10.7575/aiac.ijels.v.2n.1p.58
  11. Perdana, N. S. (2015). Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Aksesibilitas Memperoleh Pendidikan untuk Anak-Anak di Indonesia. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 21(3), 279–297. https://doi.org/10.24832/jpnk.v21i3.191
  12. Richards, & Rodgers. (1986). The approaches and methods in language teaching. Cambridge: CUP.
  13. Sahputra, A. (2014). Peran UNESCO dalam Pemberantasan Buta Aksara di Indonesia Tahun 2007-2012. Jom Fisip, 1(2), 1–11. https://doi.org/10.1017/cbo9781107415324.004
  14. Sudarsana, I. K. (2018). Membentuk Karakter Anak Sebagai Generasi Penerus Bangsa Melalui Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Purwadita, 1(1). Retrieved from http://jurnal.stahnmpukuturan.ac.id/index.php/Purwadita/article/download/8/7
  15. UU No. 20 Tahun 2003. (2003). Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Retrieved from https://peraturan.bkpm.go.id/jdih/userfiles/batang/UU_20_2003.pdf
  16. Wuryandani, D. (2014). Peluang dan tantangan SDM Indonesia menyongsong era masyarakat ekonomi asean. Info Singkat Ekonomi Dan Kebijakan Publik. Vol. VI, (17), 13–16.