Main Article Content

Abstract

Tujuan kegiatan ini 1). Memberikan pemahaman yang benar tentang jenis-jenis bencana, tempat penyelamatan diri ketika terjadi bencana. 2) Melakukan simulasi penyelamatan diri ketika terjadi bencana. Sasaran dalam kegiatan ini adalah siswa di 3 sekolah yang memiliki resiko tinggi yaitu SD 1,2 dan 3 Sawarna Kecamatan Bayah Kab. Lebak Banten. Jumlah peserta 35 siswa  terdiri dari 20 siswi dan 15 siswa. Metode pelaksanaan dibagi menjadi 3, yaitu penyampaian materi, permainan, dan simulasi. Penyampaian materi meliputi: penayangan video, memberikan kuis. Penayangan video berisi pengenalan jenis bencana yang ada yaitu: gempa bumi, tsunami, tanah longsor, banjir, angin puting beliung/topan, kebakaran, gunung meletus. Materi berikutnya tayangan berupa lokasi-lokasi yang aman ketika bencana tersebut terjadi. Video menggambarkan lokasi mana yang harus dituju dan dihindari. Setelah ditayangkan video kemudian dilakukan evaluasi sejauh mana pemahaman tentang bencana lingkungan yang mengancam. Permainan dilakukan dengan mengklasifikasikan jenis bencana. Kegiatan terakhir yaitu simulasi ketika terjadi gempa dengan menggunakan nyanyian dan peragaan. Secara umum dari hasil evaluasi dan hasil simulasi dapat berjalan sesuai dengan tujuan. Peserta dapat memahami jenis bencana, bencana yang mungkin terjadi dilingkungannya, dapat memahami tempat yang dituju ketika terjadi gempa maupun tsunami. Peserta dapat mengikuti simulasi dengan sambil bernyanyi. Harapannya setelah mendapatkan pemahaman yang benar dapat ditularkan kepada teman-temannya yang lain, maupun keluarga dan masyarakat pada umumnya.  Perlu adanya sosialisasi yang lebih luas kepada siswa-siswa yang lain mengingat bahaya tsunami yang mengancam di tiga sekolah. Sosialiasai berupa penempelan poster/gambar tentang jenis bahaya dan usaha untuk mnyelematkan diri jika terjadi bencana.

Keywords

Kesiapsiagaan siswa gempa bumi Tsunami

Article Details

How to Cite
Munandar, A., Suhardjo, S., Lestariningsih, D. S., & Hardi, O. S. (2019). Peningkatan Kesiapsiagaan Siswa Sekolah Dasar dalam Menghadapi Bahaya Gempa Bumi dan Tsunami. Jurnal SOLMA, 8(2), 210–218. https://doi.org/10.29405/solma.v8i2.2892

References

    Bengen, D. G. (1999). Teknik Pengambilan Contoh dan Analisa Data Biofisik Berwawasan Lingkungan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.
    BNPB. Peraturan Kepala BNPB. , Pub. L. No. No 2 Tahun 2012 (2012).
    BNPB. (2017a). Definisi dan Jenis Bencana.
    BNPB. (2017b). Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana.
    Direktorat Sumber Daya Mineral, D. (2011). Mitigasi Gempa Bumi dan PB. PGRI Yayasan Sampai Gempa Bumi dan Tsunami.
    Hidayati, D., Widayatun, Puji, H., Triyono, & Kusumawati, T. (2017). Panduan Mengukur Tingkat Kesiapsiagaan Masyarakat dan Komunitas Sekolah.
    Husein, H. M. (1995). Lingkungan Hidup, Masalah, Pengelolaan dan Sumberdaya Pesisir. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan.
    Institut Pertanian Bogor, I. (2011). Konsorsium Pendidikan Bencana. Kerangka Kerja Sekolah Siaga Bencana.
    LIPI. (2007). Study of community crisis preparedness 2006-2007 (in Bahasa). Jakarta: Indonesian Institute of Science.
    Sarwidi, Wantoro, D., & Suharjo, D. (2013). Evaluasi Sekolah Siaga Bencana (Studi Kasus: SMKN Berbah Kabupaten Sleman, Yogyakarta). Prosiding Seminar Nasional 2013 Menuju Masyarakat Madani Dan Lestari. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.
    Sopaheluwakan, J., & Deni, H. (2006). Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Mengantisipasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
    Tim Pengembang. (2008). Panduan Kurikulum Siaga Bencana SD. PUSKUR.
    Widianto, B. 2000. J. L. dan. (n.d.). Lingkungan dan Pembangunan. Jurnal Lingkungan Dan Pembangunan, 20(1).