Main Article Content

Abstract

Jatinom merupakan salah satu kecamatan diwilayah Klaten yang penduduknya mayoritas peternak dan petani. Desa Bengking, merupakan  desa yang penghasil susu terbaik dengan produksi 150 liter/hari di kecamatan Jatinom. Peternak menjual susu di koperasi Desa dengan harga Rp 4.200/Liter. Hal tersebut tentu merupakan harga yang sangat murah, tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan peternah untuk membeli pakan ternak (sapi). Hal tersebut membuat perekonomian peternak terpuruk dan jauh dari sejahtera. Padahal susu merupakan komoditi yang bisa diolah menjadi aneka produk yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Pada kegiatan PKM kali ini telah dilakukan diversifikasi dan pengembangan aneka produk olahan dari bahan baku susu di desa Bengking, kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten. Dua kelompok mitra yang dilibatkan adalah Kelompok peternak Ngudi rejeki dan Sarjana Membangun Desa di desa Bengking. Pada kegiatan PPKM kali ini telah dilakukan pelatihan dan pendampingan pengolahan produk berbahan baku susu, diantaranya yoghurt, susu pasteurisasi, stik susu, es krim dan permen susu. Untuk mendukung proses produksi tersebut diintroduksi alat yang sangat menunjang produksi yaitu Genset. Merupakan alat yang sangat vital karena letak Mitra didaerah pertengahan kampung yang sering sekali mengalami gangguan listrik. Hal tersebut tentu menganggu proses produksi bahkan membuat produksi menjadi gagal. Hasil dan Luaran dalam kegiatan PKM kali ini adalah terjadi peningkatan pemahaman dan ketrampilan dari ibu-ibu peternak Nguji Rejeki, dalam pengolahan susu sebagai produk yang bernilai ekonomi tinggi. Terbentuk UMKM baru berbasis produk olahan susu sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya kelompok ternak yang ada di desa Bengking, kecamatan Jatinom, kabupaten Klaten.

Keywords

pemberdayaan teknologi produk pengolahan susu

Article Details

How to Cite
Khayati, F. N., & Daryani, D. (2018). Pemberdayaan Kelompok Ternak "Ngudi Rejeki’ dan Sarjana Membangun Desa Melalui Implementasi Tehnologi dan Pengembangan Aneka Produk Pengolahan Susu. Jurnal SOLMA, 7(2), 266–276. https://doi.org/10.29405/solma.v7i2.2227

References

    Adhikari, K, A. Mustapha, I.U. Grün, L. Fernando. 2000. Viability of Microencapsulated Bifidobacteria in Set Yogurt During Refrigerated Storage.http://download.journals.elsevierhealth.com/pdfs/journals/0022-0302/PIIS0022030200750703.pdf. Diakses tanggal: 21/03/2017
    Astawan, M. 2007. Proses Susu UHT.Upaya Penyelamatan Gizi pada Susu. Sumber:Waspada Online
    Hashim, I.B, A.H. Khalil, H. Habib. 2009. Quality and Acceptability of a Set-Type Yogurt Made from Camel Milk. http://download.journals.elsevierhealth.com/pdfs/journals/0022-0302/PIIS0022030209703935.pdf. Diakses tanggal: 21/03/2017
    Nugroho,P. 2008. Agribisnis Ternak Ruminansia. Departemen Pendidikan Nasional
    Sumardikan, Hari. 2007. Penggunaan Carboxymethylcellulose (CMC) Terhadap pH, Keasaman, Viskositas, Sineresis dan Mutu Organoleptik Yogurt Set. Universitas Brawijaya. Malang
    Wahyudi, M. 2006. Proses Pembuatan Yogurt dan Analisis Mutu Yogurt. http://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/bt111064.pdf. Diakses tanggal : 21/03/2017
    Vahedi N, Mostafa MT, Fakhri S. 2008. Optimizing of Fruit Yogurt Formulation and Evaluating Its Quality During Storage. http://www.idosi.org/aejaes/jaes3(6)/20.pdf. Diakses tanggal : 15/10/2015